Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda <p><strong>Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA) </strong>is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.</p> <p>The articles submitted in this journal shall never been published elsewhere. Anti-Plagiarism system is being used to prevent duplication and protect our publications.</p> <p>The first edition has been published. Click "Archives" on the menu bar to see the table of content.</p> <p><img src="https://jtresda.ub.ac.id/public/site/images/admin/cover-jtresda-vol.1-no-.1-001---jpeg-.jpg" alt="" width="600" height="849" /></p> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <p>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><em>Creative Commons Attribution</em> </a>License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</p> <p>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</p> <p>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (<a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_blank" rel="noopener"><em>See the Effect of Open Access</em></a>).</p> [email protected] (Anggara Wiyono Wit Saputra, Ph.D) [email protected] (Henry Ary Wardana) Fri, 31 Jan 2025 16:57:26 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pendugaan Laju Erosi dengan Pendekatan SWAT pada DAS Pancarglagas Kabupaten Probolinggo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/859 <p>DAS Pancarglagas memiliki hulu sungai yang curam sehingga mampu membawa material-material penyumbat aliran sungai. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di DAS Pancarglagas juga berkontribusi dalam terjadinya erosi dan sedimentasi. Beberapa kejadian erosi yang terjadi menimbulkan dampak kerugian jiwa maupun material. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan pendugaan erosi dan sedimentasi di DAS Pancarglagas sehingga kemudian dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam mengendalikan erosi dan sedimentasi yang terjadi. Pendugaan nilai laju erosi dan sedimentasi akan dilakukan dengan pendekatan SWAT (Soil and Water Assessment Tool) serta menggunakan peta penggunaan lahan tahun 2013 dan 2022. Tahapan simulasi SWAT dilakukan dalam empat tahap, yaitu deliniasi batas DAS, pengelolaan HRU, pembuatan database SWAT, dan simulasi. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa nilai laju erosi dan sedimentasi menurun pada tahun 2022. Nilai laju erosi turun dari 7,69 ke 6,62 ton/ha/tahun sedangkan nilai sedimentasi turun dari 4,40 ke 2,94 ton/ha/tahun.</p> Septya Indriyanti Nuraini, Sumiadi, Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2024 Septya Indriyanti Nuraini, Sumiadi, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/859 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pendugaan Laju Erosi Lahan Menggunakan Metode USLE di DAS Pekalen Kabupaten Probolinggo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/890 <p>Populasi masyarakat di setiap negara meningkat setiap tahunnya termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari BPS yang diambil pada tahun 2023, terjadi peningkatan 1,06% masyarakat Indonesia. Semakin banyak masyarakat yang melakukan perubahan hutan menjadi Kawasan pertanian karena keterbatasan lahan yang tersedia. Apabila alih fungsi lahan dilakukan dengan tidak memperhatikan konservasi tanah dan air dapat berindikasi pada terjadinya erosi. Perubahan Kawasan hutan menjadi Kawasan pertanian di hulu DAS Pekalen berdampak pada laju erosi yang terus meningkat dan pada gilirannya akan menimbulkan banjir karena sedimen hasil erosi akan mengendap dan menyebabkan pendangkalan pada sungai. Zonasi potensi erosi dilakukan berdasarkan Teknik identifikasi daerah resapan dikarenakan limpasan permukaan menjadi penyebab utama terjadinya erosi di Indonnesia. Metode USLE digunakan untuk pendugaan laju erosi sehingga didapatkan laju erosi rata-rata sebesar 7,88 mm/Tahun dan nilai tersebut telah melebihi batas erosi yang diperbolehkan yaitu sebesar 2,5 mm/Tahun. Tingkat bahaya Erosi didapatkan 5 klasifikasi dari sangat ringan hingga sangat berat dan didominasi kelas sedang dengan luas 7.896,24 Ha.</p> Sevila Maulidina Darmawan, Mohammad Bisri, Very Dermawan Copyright (c) 2024 Sevila Maulidina Darmawan, Mohammad Bisri, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/890 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Manajemen Konstruksi Pembangunan Tanggul di Sungai Cimanuk Desa Karanganyar Kabupaten Majalengka Dengan Metode Fasttrack Menggunakan Aplikasi Microsoft Project Manager 2016 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/660 <p>Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan proyek Pembangunan Tanggul Sungai Cimanuk guna mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di Desa Karanganyar. Dalam proses pelaksanaannya, proyek Pembangunan Tanggul memiliki tahapan pekerjaan yang kompleks serta durasi yang berbeda pada setiap item pekerjaannya. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan alternatif penjadwalan yang optimal serta pengelolaan proyek secara menyeluruh dengan manajemen sumber daya dan durasi kerja. Pada studi ini, alternatif penjadwalan akan dilakukan dengan menggunakan optimasi percepatan proyek metode <em>fasttrack</em>. Dari hasil optimasi tersebut, didapatkan efisiensi biaya 2,12% dari biaya kontrak. Sedangkan dari segi waktu penyelesaian proyek pada metode <em>fasttrack</em> diperoleh efektivitas durasi sebesar 5,8%.</p> Nobert Fransisco Evert Gaol, Pitojo Tri Juwojo, Suwanto Marsudi Copyright (c) 2024 Nobert Fransisco Evert Gaol, Pitojo Tri Juwojo, Suwanto Marsudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/660 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Aplikasi EPA SWMM 5.1. pada Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Perumahan El Banna City Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/950 <p>Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Malang menyebabkan peningkatan kebutuhan perumahan. El Banna City adalah contoh perumahan yang mengubah lahan hijau menjadi pemukiman, mengurangi area penyerapan air dan meningkatkan risiko banjir. Kabupaten Malang telah menghadapi masalah banjir akibat pengelolaan drainase yang kurang efektif. Oleh karena itu, diperlukan penelitian tentang perancangan drainase berkelanjutan di area ini. Penelitian ini melibatkan perhitungan analisa hidrologi dan hidrolika serta penggunaan software EPA SWMM 5.1, menghasilkan 102 saluran persegi. Debit air dari perhitungan adalah 1,307 m³/det dan dari simulasi 1,352 m³/det, dengan selisih 0,045 m³/det. Total jumlah sumur injeksi yang diperlukan adalah 96 buah. Dengan perencanaan drainase yang tepat, risiko banjir di Kabupaten Malang diharapkan dapat berkurang, meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pembangunan perumahan berkelanjutan.</p> Luiz Agusta Musa Pradana, Ussy Andawayanti, Runi Asmaranto Copyright (c) 2024 Luiz Agusta Musa Pradana, Ussy Andawayanti, Runi Asmaranto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/950 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan Qual2Kw Pada Sungai Sungai Metro, Kabupaten Malang, Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/963 <p>Pengaruh dari tata guna lahan pada suatu daerah tangkapan air sangat mempengaruhi peran dari kualitas air terutama air bersih. Maka dari itu diperlukan adanya penelitian pada Sungai Metro yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab pencemaran dengan menganalisis karakteristik dan status mutu air pada sungai menggunakan metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan Qual2Kw. Selain daripada itu, tujuan dari studi ini dilakukan adalah untuk memberikan sebuah gambaran bagaimana sebaran beban pencemaran dari titik bagian hulu penelitian sampai dengan titik hilir penelitian Sungai Metro. Keluaran dari penelitian ini memberikan hasil dimana pada bagian Hulu mendapatkan nilai 1,66 atau tercemar ringan dan pada Hilir mendapatkan nilai 2,07 atau tercemar sedang. Untuk analisis menggunakan metode CCME-WQI pada bagian hulu dikategorikan sebagai cemar sedang sedangkan atau kelas 4 dan pada hilir dikategorikan sebagai cemar buruk atau masuk pada kelas 5. Untuk hasil pemgrograman Qual2Kw pada bagian hulu maupun hilir yang di simulasikan pada empat parameter yaitu pH, TSS, BOD, dan COD mendapatkan keluaran berupa beban pencemar pada bagian hulu dan hilir melebihi tampungan dari sungai itu sendiri dengan nilai -2146,176; -2020,205; dan 149,299 pada setiap simulasi pada nitrat sedangkan pada BOD menghasilkan nilai -4394,995;-4236,365; dan -2956,124. Lalu untuk tata guna lahan dari setiap titik menghasilkan tata guna lahan yang mana penggunaan lahan terbanyak adalah untuk persawahan dengan persentase 32,35%, diikuti oleh pemukiman dengan persentase 27,65%, ladang dengan persentase 22,09%, campuran dengan persentase 31,81%, dan terakhir kebun dengan persentase 8,22%.</p> Rifqy Fadhil, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 Rifqy Fadhil, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/963 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Evaluasi Tinggi Tubuh Embung A KIPP Wilayah IKN Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/994 <p>Embung A KIPP merupakan salah satu embung yang dibangun di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang direncanakan oleh perusahaan konsultan Jepang. Fungsi embung ini salah satunya ialah untuk pengendalian banjir. Tujuan studi ini ialah untuk mengevaluasi tinggi tubuh embung berdasarkan pedoman atau Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap kondisi eksisting embung yang menggunakan standar negara Jepang. Dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air, diperlukan data debit banjir yang cukup mendekati kondisi realita menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu HSS Nakayasu, dan HSS Gama I pada DTA Embung A KIPP. Berdasarkan pedoman PUPR, analisis debit banjir untuk desain menggunakan periode ulang 50 tahun. Hasil perhitungan tinggi Embung A KIPP setelah dilakukan penjumlahan tinggi muka air saat kondisi penuh, tinggi air banjir, tinggi jagaan dan pondasi didapatkan tinggi total embung yang sesuai adalah sebesar 7,1 m. Hasil tinggi ini memiliki perbedaan lebih rendah sebanyak 0,3 m terhadap kondisi eksisting.</p> Rizki Meitrio Viraz, Emma Yuliani, Ery Suhartanto Copyright (c) 2024 Rizki Meitrio Viraz, Emma Yuliani, Ery Suhartanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/994 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Model Jaringan Saraf Tiruan (JST) untuk Prediksi Debit pada AWLR MT. Haryono Jakarta Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/970 <p>Peristiwa banjir sangat sering melanda wilayah Jakarta Timur akibat berkurangnya daerah resapan dan perubahan tata guna lahan secara masif. Selain banjir, kekurangan air pada akhir tahun 2023 karena peristiwa El Nino merupakan masalah yang harus dapat diantisipasi. Penyelesaian kedua masalah di atas tentu memerlukan data debit yang panjang dan kontinu. Data debit umumnya diperoleh melalui pencatatan pos pencatatan tinggi muka air. Pada pos yang menggunakan papan duga, hasil pencatatan bisa tidak akurat karena pencatatan dilakukan secara manual (<em>human error</em>). Sedangkan pada pos duga air yang menggunakan alat <em>Automatic Water Level Recorder</em> (AWLR), dapat ditemui kerusakan komponen dan berpotensi membuat tinggi muka air tidak tercatat untuk selang waktu tertentu. Studi ini diharapkan dapat menjadi solusi atas keperluan data debit untuk analisis sumber daya air. Penelitian dilakukan berbasis model jaringan saraf tiruan menggunakan data masukan hujan rerata daerah, rerata hari hujan, dan debit di hulu untuk memprediksi debit di lokasi studi. Hasil studi didapatkan nilai kalibrasi terbaik menggunakan data 6 tahun dengan 5000 <em>epoch </em>diperoleh nilai R = 0,911, NSE = 0,827 dan KR = 20%. Sedangkan hasil verifikasi terbaik diperoleh menggunakan data 2 tahun dengan 3000 <em>epoch </em>dan diperoleh nilai R = 0,807, NSE = 0,510 dan KR = 15%.</p> Firza Achmad Kurnia, Very Dermawan, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Firza Achmad Kurnia, Very Dermawan, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/970 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Manajemen Proyek Pembangunan Embung K Wilayah KIPP IKN Kabupaten Penajam Paser Utara https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/996 <p>Pembangunan Embung K di Wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) merupakan salah satu proyek strategis yang sedang intensif dilaksanakan. Kesuksesan proyek ini sangat bergantung pada pengaturan dan manajemen proyek yang efisien untuk mencapai optimasi waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimasi sumber daya dan penambahan jam lembur guna mencapai efisiensi maksimal dalam durasi dan biaya proyek. Data yang digunakan meliputi jenis pekerjaan, volume pekerjaan, durasi pekerjaan, harga satuan, serta rencana anggaran biaya proyek. Analisis dilakukan melalui evaluasi produktivitas sumber daya, kebutuhan sumber daya, hubungan ketergantungan antar pekerjaan, serta simulasi optimasi dan penambahan jam lembur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi sumber daya berhasil mengurangi durasi proyek sebesar 6,49%. Penambahan jam lembur juga memberikan penurunan durasi yang sama. Dari sisi biaya, optimasi sumber daya menghasilkan penghematan sebesar 0,29% atau Rp 36.511.143,49, sedangkan penambahan jam lembur memberikan penghematan sebesar 0,38% atau Rp 47.419.170,69. Berdasarkan hasil ini, penambahan jam lembur terbukti lebih efektif dalam mengurangi durasi dan biaya proyek.</p> Muhammad Arrosyad, Sri Wahyuni, Evi Nur Cahya Copyright (c) 2024 Muhammad Arrosyad, Sri Wahyuni, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/996 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pemetaan Limpasan Permukaan Menggunakan ArcSWAT untuk Penentuan Daerah Rawan Banjir pada DAS Gembong https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/997 <p>Peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabkan perluasan kawasan perkotaan dan pengurangan hutan, mengakibatkan konversi lahan yang tidak terencana dan penurunan infiltrasi tanah yang berdampak pada limpasan permukaan. Studi ini bertujuan memetakan limpasan permukaan di DAS Gembong, Jawa Timur, menggunakan model hidrologi <em>Soil and Water Assessment Tool</em> (SWAT) yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui ArcSWAT untuk memberikan rekomendasi pengelolaan sumber daya air berkelanjutan. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan pemodelan limpasan permukaan tahun 2022. Hasil menunjukkan rata-rata limpasan permukaan di DAS Gembong adalah 942,31 mm/tahun, dengan Sub DAS 1 memiliki nilai tertinggi (1209 mm/tahun) dan Sub DAS 13 terendah (716,46 mm/tahun). Sekitar 18,62% dari luas DAS berisiko tinggi terhadap banjir. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemetaan hidrologi untuk mitigasi banjir dan pengelolaan sumber daya air yang efektif di wilayah yang mengalami urbanisasi cepat.</p> Farhan Akbar Darma Putra, Donny Harisuseno, Riyanto Haribowo Copyright (c) 2024 Farhan Akbar Darma Putra, Donny Harisuseno, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/997 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan Program QUAL2Kw Di Sungai Manten, Kabupaten Malang, Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/999 <p>Meningkatnya kebutuhan akan air bersih, sanitasi, dan sumber daya lainnya telah mengakibatkan peningkatan volume limbah domestik dan industri yang masuk ke dalam sistem sungai. Analisis ada untuk mengetahui status mutu air Sungai Manten. Analisis yang dilakukan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP), CCME-WQI dan QUAL2Kw. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain BOD, COD, DO, suhu, pH, TSS, Nitrat (NO3-), Nitrit (NO2-), Phospat (PO43-), Ammonia dan TDS. Setelah memperoleh nilai status mutu air Sungai Manten, kemudian akan dilakukan simulasi dengan menggunakan data primer tersebut menggunakan QUAL2Kw. Hasil analisis dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran mendapatkan hasil tercemar ringan pada titik hulu dan hilir yang diteliti. Berbeda dengan hasil metode CCME-WQI pada bagian hulu dan hilir yang diteliti mendapatkan nilai cukup dan sedang. Dari metode QUAL2Kw dapat dilihat hasil dari beban pencemar yang masuk ke Sungai Manten dan diketahui bahwa parameter BOD yang melewati batas kelas II.</p> Halim Cahya Putra, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 Halim Cahya Putra, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/999 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Efektivitas Pembangunan Kolam Retensi pada Sungai Bremi untuk Mengatasi Banjir Menggunakan HEC-RAS 6.5 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1010 <p>Sungai Bremi sebagai salah satu sungai di Kota dan Kabupaten Pekalongan tercatat mengalami banjir di setiap tahunnya. Kondisi topografi yang cenderung datar menghambat aliran sungai menuju ke laut. Tujuan dari studi ini yaitu mengetahui kondisi eksisting banjir serta penambahan kolam retensi sebagai upaya untuk mengatasi banjir. Kondisi eksisting dilakukan dengan pemodelan hidraulik memakai analisis aliran 2D HEC-RAS 6.5 dengan simulasi <em>unsteady flow</em> berupa debit banjir rancangan dengan HSS Nakayasu Q<sub>5</sub>, Q<sub>10</sub>, dan Q<sub>20</sub>. Dari hasil itu, ditambahkan kolam retensi sebagai upaya mengatasi banjir yang direncanakan di hulu sebesar 456.764,1 m<sup>3</sup> dan hilir sebesar 220.926,7 m<sup>3</sup>. Kolam retensi direncanakan terdapat bendung samping sebagai <em>inlet </em>dan pintu klep otomatis sebagai outlet. Penambahan kolam retensi dapat mereduksi banjir sebeasar 79,83%.</p> Sekar Salsabila, Very Dermawan, Evi Nur Cahya Copyright (c) 2024 Sekar Salsabila, Very Dermawan, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1010 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/860 <p>Pulau Nusa Penida terdapat jaringan air bersih yang bersumber dari Mata Air Guyangan. Pada kondisi jaringan saat ini dapat dikatakan kurang dalam pendistribusian air bersih karena adanya berbagai masalah terkait dengan air bersih. Maka dari itu dibutuhkan komponen tambahan dalam sistem distribusi di Pulau Nusa Penida yang dapat menjawab permasalahan tersebut, dalam perencanaannya dibantu dengan <em>Software</em> <em>WaterCAD V8i</em>. Analisis akan dilakukan dengan melihat dari aspek hidraulik, kualitas air, dan ekonomi dalam satu jaringan yang terdiri dari 8 pompa dan 8 tandon. Hasil evaluasi mendapatkan lokasi yang memenuhi persyaratan dilakukannya pengembangan adalah tandon R-3, R-4, R-5, R-6, dan R-7. Hasil analisis kondisi pengembangan mendapatkan nilai kecepatan diantara 0,01 – 0,8 m/dt, nilai <em>Headloss Gradient</em> diantara 0,004 – 12,947 m/km, nilai tekanan diantara 0,9 – 7,9 atm, dan nilai residu klorin diantara 0,3 – 0,5 mg/l. Rencana Anggara Biaya (RAB) memperoleh harga sebesar&nbsp; Rp. 21.954.430.000,00. Pada analisa ekonomi mendapat kesimpulan pengembangan ini layak secara ekonomi untuk dilaksanakan.</p> Anas Irfananto, Moch. Sholichin, Riyanto Haribowo Copyright (c) 2024 Anas Irfananto, Moch. Sholichin, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/860 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pemetaan Sebaran Kualitas Air Tanah Berdasarkan Indeks Kualitas Air Irigasi di Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/865 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Mayoritas penduduk di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana bekerja pada sektor pertanian. Mayoritas menggunakan air tanah dari sumur produksi sebagai sumber air irigasi dengan biaya yang relatif mahal. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, salah satunya adalah menentukan kesesuaian antara kualitas air tanah dengan tanaman pertanian menggunakan model Irrigation Water Quality Index (IWQI) dengan melihat tingkat salinitas tanah, resiko sodisitas, dan resiko toksisitas air untuk tanaman. Saat ini di lokasi tersebut tidak terdapat panduan tentang kesesuaian kualitas air tanah untuk irigasi tanaman pertanian. Berdasarkan hasil studi, mayoritas nilai indeks kualitas air tanah berada pada kondisi rendah dan sedang yang diperoleh dari tujuh titik lokasi penelitian. Pada kesesuaian antara tanah dan tanaman, diperoleh kondisi eksisting tanaman termasuk dalam kategori cukup sensitif dan berbeda dengan rekomendasi teoritis yang merekomendasikan menghindari tanaman sensitif terhadap garam. Nilai keuntungan tanaman yang lebih besar dari kondisi eksisting juga dapat diperoleh petani apabila diusahakan jenis tanaman yang telah direkomendasikan dalam studi ini.</p> </div> </div> </div> I Made Adhiaksa Vikramaditya, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 I Made Adhiaksa Vikramaditya Vikramaditya, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/865 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pemodelan Debit DAM Sengkaling Berdasarkan Data Curah Hujan Menggunakan Model Jaringan Saraf Tiruan (JST) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/977 <p>Ketersediaan data debit yang tidak lengkap dan akurat pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat menyebabkan berbagai permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya air. Pada umumnya, data debit diperoleh dari pengukuran tinggi muka air di suatu pos duga air. Pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan dengan cara manual meggunakan papan duga air atau cara otomatis menggunakan alat Automatic <em>Water Level Recorder</em> (AWLR). Studi ini berfokus pada Pos Duga Air (PDA) Dam Sengkaling yang berada di DAS Brantas Hulu yang mana masih menggunakan papan duga air dalam pencatatan tinggi muka airnya sehingga hasil pencatatan tersebut bisa saja tidak akurrat bahkan tidak terrcatat karena dalam pencatatannya masih dilakukan secara manual (<em>human error</em>). Penelitian ini bertujuan untuk membuat semacam model hujan menjadi debit, dengan harapan dapat menjadi solusi atas ketersediaan data debit pada lokasi studi. Metode yang digunakan dengan memanfaatkan teknologi komputer menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan (JST) dengan input yang digunakan yaitu data curah hujan. Hasil penelitian didapatkan nilai kalibrasi terbaik terdapat pada data 7 tahun dengan 3000 <em>epoch</em> diperoleh nilai r = 0,994 dan NSE = 0,987. Sementara untuk nilai validasi terbaik terdapat pada data 3 tahun dengan 3000 <em>epoch</em> dan diperoleh nilai r = 0,980 dan NSE = 0,948.</p> Radifa Satria Pratama Satria, Runi Asmaranto, Very Dermawan Copyright (c) 2024 Radifa Satria Pratama Satria, Runi Asmaranto, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/977 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi Jaringan Drainase dan Penanganan Genangan Daerah Kalpataru Kota Malang Dengan Konsep LID Menggunakan SWMM 5.1 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1002 <p>Perubahan penggunaan lahan menjadi kawasan padat pemukiman, menjadikan Daerah Kalpataru Kota Malang sebagai daerah langganan genangan ketika musim penghujan. Saluran yang tidak bekerja secara maksimal, akibat adanya sedimen, sampah maupun dimensi saluran lama dengan sistem konvensional menjadi penyebabnya. Sistem drainase konvensional telah lama menyebabkan permasalahan banjir, oleh karena itu diperlukan penanganan dengan konsep <em>Low Impact Development</em> (LID) yang dapat mereduksi genangan dengan meresapkan ke tanah. Dalam prosesnya diperlukan analisa hidrologi untuk mendapatkan intensitas hujan jam-jaman kala ulang 5 tahun dan nantinya proses simulasi pemodelan menggunakan bantuan aplikasi SWMM 5.1. Berdasarkan hasil simulasi dengan kala ulang 5 tahun diketahui dari 90 saluran terdapat 8 saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang ada. Maka dari itu, 15 saluran diantaranya harus dilakukan rehabilitasi. Sedangkan melalui hasil pendekatan pemodelan LID dengan penerapan sumur injeksi (infiltration trench) sebanyak 24 sumur yang tersebar pada 10 <em>subcatchment</em> area dapat mereduksi 56% genangan, dengan rencana anggaran biaya yang diperlukan sebesar Rp 227.832.000,-.</p> Diva Angeline Sinta Inggritasari Sihasale, Very Dermawan, Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2024 Diva Angeline Sinta Inggritasari Sihasale, Very Dermawan, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1002 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Optimasi Alokasi Air di Daerah Irigasi Pirang Kabupaten Bojonegoro Menggunakan Program Dinamik https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1007 <p>Pemakaian air irigasi di Daerah Irigasi Pirang dinilai masih belum efisien sebab sering terjadi kekurangan air pada musim kemarau terutama di daerah irigasi bagian hilir sehingga menyebabkan hasil pertanian yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini yaitu mengalokasikan air menggunakan teknik optimasi deterministik dengan memaksimalkan keuntungan hasil pertanian dengan menguraikan permasalahan menjadi beberapa tahap sehingga didapat keuntungan dengan berdasar pemberian air setiap tahap. Dalam metode dinamik deterministik terdapat fungsi tujuan serta fungsi kendala. Fungsi tujuan yaitu keuntungan maksimum sedangkan fungsi kendala yaitu luas lahan serta ketersediaan air. Hasil optimasi yang didapatkan dengan dinamik deterministik terdapat peningkatan prosentase periode terpenuhinya kebutuhan air irigasi dalam satu tahun dari 36,1 % menjadi 44,4 %. Total keuntungan pemberian air untuk setiap tahap atau bangunan irigasi yaitu sebesar Rp. 29.555.187.181. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 40,06 % dibandingkan dengan keuntungan sebelum optimasi yang sebesar Rp. 21.102.019.123.</p> Wahyu Abdul Wahab, Rini Wahyu Sayekti, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Wahyu Abdul Wahab, Rini Wahyu Sayekti, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1007 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Penerapan Metode jaringan Syaraf Tiruan Dalam Mencari Hubungan Curah Hujan dan Debit Pada DAS Cisadane https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1008 <p>Analisis sumber daya air sangat terhambat oleh hilangnya data akibat kerusakan alat pencatat, proses perbaikan, dan kesalahan manusia. Ketersediaan data curah hujan dan debit yang lengkap dan akurat menjadi faktor krusial dalam perencanaan wilayah. Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan informasi data yang sering dihadapi dalam analisis sumber daya air. Estimasi tinggi debit di suatu daerah dalam periode tertentu dapat diprediksi dengan metode permodelan jaringan syaraf tiruan, memanfaatkan data curah hujan dan debit. Studi ini menemukan nilai validasi terbaik untuk proses kalibrasi dengan rentang 6 tahun dan epoch 500, menghasilkan nilai Percentage Bias (PBIAS) 0,061% (sangat baik), Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) 0,994 (baik), dan Koefisien Korelasi (r) 0,997 (sangat kuat). Untuk nilai validasi terbaik dengan rentang 6 tahun dan epoch 3000 menghasilkan nilai Percentage Bias (PBIAS) 2,803% (sangat baik), Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) 0,936 (baik), dan Koefisien Korelasi (r) 0,981 (sangat kuat).</p> raihan aryadiva, Very Dermawan, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 raihan aryadiva, Very Dermawan, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1008 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Alih Ragam Hujan Menjadi Debit Menggunakan Metode FJ. Mock dengan Algoritma Genetik di DAS Gembong Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/964 <p>DAS Gembong, yang terletak di Kabupaten Pasuruan, memiliki peranan penting dalam menyuplai air bersih untuk berbagai kebutuhan manusia. Pada saat ini, DAS Gembong mengalami kekeringan sehingga diperlukan pengelolaan air secara maksimal, dimana pengelolaan air sangat memerlukan data debit air sungai. Akan tetapi, pada kondisi lapangan terkadangan data debit yang ada tidak tersedia atau tercatat dengan lengkap karena alat mengalami kerusakan atau karena pencatatan yang masih dilakukan secara manual. Untuk mengatasi keterbatasan data debit air sungai di DAS Gembong &nbsp;diperlukan mengubah ragam hujan menjadi debit sungai. Pada studi ini, metode FJ. Mock digunakan untuk mengubah ragam hujan menjadi debut dengan parameter nilai i (koefisien infiltrasi) dan nilai k (faktor resesi aliran tanah) ditentukan menggunakan algoritma genetik pada <em>solver</em> Microsoft Excel. Dari hasil studi, diperoleh bahwa uji kalibrasi untuk debit hasil FJ. Mock dan debit AWLR dengan periode bulanan yang paling baik ada di periode data 10 tahun dimana nilai NSE (<em>Nash-Sutcliffe Efficiency</em>) bernilai 0,833 interpretasinya sangat baik dan nilai R (koefisien korelasi) bernilai 0,952 interpretasinya sangat kuat. Pada uji validasi, hasil terbaik berada di periode data 5 tahun dimana nilai NSE (<em>Nash-Sutcliffe Efficiency</em>) bernilai 0,308 interpretasinya tidak memenuhi dan nilai R bernilai 0,625 interpretasinya sedang.</p> Athyarsa Shafura Maulidya, Ery Suhartanto, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Athyarsa Shafura Maulidya, Ery Suhartanto, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/964 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Penerapan Metode Rainfall Anomaly Index Sebagai Analisis Kekeringan Meteorologi Pada Daerah Aliran Sungai Sampean Kabupaten Bondowoso https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/959 <p><span class="s19">Salah </span><span class="s19">satu</span> <span class="s19">kabupaten</span><span class="s19"> yang </span><span class="s19">mengalami</span><span class="s19">kekeringan</span> <span class="s19">akibat</span> <span class="s19">kemarau</span><span class="s19"> yang </span><span class="s19">panjang</span> <span class="s19">dalam</span><span class="s19">beberapa</span> <span class="s19">tahun</span> <span class="s19">terakhir</span> <span class="s19">adalah</span> <span class="s19">Kabupaten</span><span class="s19">Bondowoso</span><span class="s19">. </span><span class="s19">Kekeringan</span> <span class="s19">merupakan</span> <span class="s19">suatu</span> <span class="s19">kondisi</span><span class="s19">jumlah</span><span class="s19"> air yang </span><span class="s19">tersedia</span><span class="s19"> tidak dapat </span><span class="s19">memenuhi</span><span class="s19">kebutuhan</span> <span class="s19">hidup</span><span class="s19">. </span><span class="s19">Menyikapi</span> <span class="s19">hal</span> <span class="s19">tersebut</span><span class="s19">, maka </span><span class="s19">dibutuhkan</span> <span class="s19">adanya</span> <span class="s19">studi</span> <span class="s19">mengenai</span> <span class="s19">analisis</span> <span class="s19">indeks</span><span class="s19">kekeringan</span> <span class="s19">meteoroligis</span> <span class="s19">sebagai</span> <span class="s19">bentuk</span> <span class="s19">antisipasi</span><span class="s19">terhadap</span> <span class="s19">peristiwa</span> <span class="s19">kekeringan</span><span class="s19"> yang </span><span class="s19">akan</span> <span class="s19">terjadi</span><span class="s19">pada DAS </span><span class="s19">Sampean</span> <span class="s19">Kabupaten</span> <span class="s19">Bondowoso</span><span class="s19">. </span><span class="s19">Analisis</span> <span class="s19">indeks</span> <span class="s19">dari</span> <span class="s19">kekeringan</span> <span class="s19">meteorologis</span><span class="s19">menggunakan</span> <span class="s19">metode</span> <span class="s29">Rainfall Anomaly Index</span><span class="s19">(RAI) dan </span><span class="s19">penggambaran</span> <span class="s19">peta</span> <span class="s19">sebaran</span> <span class="s19">kekeringan</span><span class="s19">dengan</span> <span class="s19">metode</span><span class="s19"> Kriging pada </span><span class="s19">Aplikasi</span> <span class="s29">ArcGis</span><span class="s19">10.8. </span><span class="s19">Adapun </span><span class="s19">yang </span><span class="s19">dibutuhkan</span> <span class="s19">sebagai</span> <span class="s19">analisis</span><span class="s19">yaitu</span><span class="s19"> data hujan yang </span><span class="s19">diperoleh</span> <span class="s19">dari</span><span class="s19"> pos hujan yang </span><span class="s19">ada</span><span class="s19"> pada DAS </span><span class="s19">Sampean</span> <span class="s19">dengan</span> <span class="s19">rentang</span><span class="s19">waktu</span><span class="s19"> 20 </span><span class="s19">tahun</span><span class="s19"> (2003-2022). Dari </span><span class="s19">hasil</span> <span class="s19">analisis</span><span class="s19">didapatkan</span><span class="s19"> &nbsp;</span><span class="s19">nilai</span> <span class="s19">indeks</span> <span class="s19">kekeringan</span> <span class="s19">menggunakan</span><span class="s19">periode</span><span class="s19"> 1 </span><span class="s19">bulanan</span> <span class="s19">sebesar</span><span class="s19"> -3.15 </span><span class="s19">terjadi</span> <span class="s19">ditahun</span><span class="s19">2006, </span><span class="s19">2011, 2012, dan 201</span><span class="s19">5 pada </span><span class="s19">bulan</span><span class="s19"> Mei, Agustus, dan </span><span class="s19">Sepetember</span><span class="s19">.</span></p> Vina Rifnawati, Donny Harisuseno, Very Dermawan Copyright (c) 2024 Vina Rifnawati, Donny Harisuseno, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/959 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Limpasan Permukaan Untuk Penentuan Daerah Rawan Banjir Menggunakan ArcSWAT Pada Sub DAS Wonosari Kabupaten Bondowoso https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/961 <p>Kabupaten Bondowoso merupakan daerah yang rawan terhadap bencana banjir. Banjir dapat terjadi akibat adanya genangan air pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Penggundulan hutan oleh masyarakat sekitar menjadi salah satu faktor pendukung yang dapat menyebabkan bencana banjir. Melihat hal tersebut maka salah satu upaya untuk dapat mengelola resiko terjadinya bencana banjir adalah dengan menentukan daerah-daerah yang rawan terhadap banjir yang terjadi di Kabupaten Bondowoso terutama di Sub DAS Wonosari. Beberapa parameter yang mempengaruhi tingkat kerawanan banjir disuatu daerah, diantaranya parameter curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lahan, limpasan permukaan, ketinggian lahan dan kerapatan sungai. Parameter-parameter tersebut diolah dengan pembobotan dan skoring yang kemudian di overlay untuk mendapatkan peta rawan banjir. Terdapat 5 kelas kerawanan banjir yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah rawan banjir pada lokasi penelitian paling signifikan berada ditingkat tinggi dengan luas sebesar 281 km² atau 44% dari total luas Sub DAS.</p> Dimas Hafiz Aditama, Donny Harisuseno, Muhammad Amar Sajali Copyright (c) 2024 Dimas Hafiz Aditama, Donny Harisuseno, Muhammad Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/961 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan QUAL2Kw Pada Sungai Amprong, Kota Malang, Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/962 <p>Pesatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan penurunan kualitas air yang tersedia. Selain itu dipengaruhi juga oleh adanya&nbsp; perubahan&nbsp; tata guna&nbsp; lahan&nbsp; yang dulunya ruang&nbsp; terbuka&nbsp; hijau&nbsp; menjadi&nbsp; daerah pemukiman dan Pertanian. Analisis dilakukan untuk mengetahui kualitas air Sungai Amprong. Data yang digunakan berupa Data Primer dianalisis dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran(IP), CCME-WQI dan Qual2Kw. Lalu setelah mendapatkan nilai status mutu air Sungai Amprong, akan dilakukan simulasi dengan menggunakan data Primer. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini meliputi BOD, COD, DO, suhu, pH, TSS, Nitrat (NO3-), Nitrit&nbsp; (NO2-), Phospat (PO43-), Ammonia, dan TDS, pada bagian Hulu dan Hilir sungai Amprong. Hasil analisis dengan metode Indeks Pencemaran hasil yang didapat tercemar ringan, hasil dengan metode CCME-WQI pada bagian Hulu tercemar ringan dan bagian hilir tercemar sedang, Sedangkan hasil pada Program Qual2Kw dapat dilihat beban pencemar melebihi daya tampung, yang dapat disimpulkan bahwa sungai Amprong dalam kondisi tercemar.</p> Ageng Rizky Hutama, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 Ageng Rizky Hutama, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/962 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi dan Penanganan Saluran Drainase Terhadap Genangan di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang Menggunakan EPA SWMM 5.2 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/944 <p>Kota Malang terutama di Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga Jalan Letnan Jenderal S. Parman sepanjang 2,37 kilometer kerap kali terjadi genangan akibat limpasan air sehingga diperlukan evaluasi kapasitas saluran drainase eksisting sesuai dengan daerah tangkapan air seluas 108 ha. Dalam menganalisa permasalahan genangan dapat dilakukan pemodelan menggunakan aplikasi EPA SWMM 5.2 dengan kala ulang 5 tahun. Hasil simulasi pemodelan menunjukkan bahwa dari 42 saluran drainase, terdapat 11 saluran mengalami luapan air sehingga menimbulkan genangan dan perlu dilakukan perencanaan perubahan dimensi saluran drainase menggunakan bangunan beton pracetak U-Ditch dengan ukuran berbeda tergantung kapasitas air yang dapat ditampung masing-masing saluran dan penerapan bangunan ekodrainase berupa sumur injeksi dengan diameter 1 meter dan kedalaman 10 meter berjumlah 109 sumur yang diletakkan pada lokasi yang berbeda. Dengan adanya penerapan bangunan ekodrainase berupa sumur injeksi dapat mengurangi genangan pada salah satu <em>subcatchment</em> dengan efektivitas sebesar 70,03%. Dari seluruh penanganan genangan tersebut membutuhkan total anggaran biaya sejumlah Rp16,033,070,136.16, dimana terdiri atas perencanaan perubahan dimensi saluran drainase sejumlah Rp15,086,207,944.34 dan perencanaan pembuatan 109 sumur injeksi sejumlah Rp. 946,862,191.82.</p> Adinda Sylsi Larasati, Mohammad Bisri, Rahmah Dara Lufira Copyright (c) 2024 Adinda Sylsi Larasati, Mohammad Bisri, Rahmah Dara Lufira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/944 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Pemanfaatan Sumber Siuk Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Perdesaan di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/924 <p>Salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Malang adalah Kecamatan Jabung. Dimana di kecamatan tersebut ada 4 desa yang masih kekurangan untuk mencukupi kebutuhan air baku sehari-hari yaitu Desa Pandansari Lor, Desa Gading Kembar, Desa Argosari dan Desa Kemiri. Lokasi yang sebagian berada di wilayah cenderung berbukit-bukit mengakibatkan masyarakat hanya mengandalkan sumber air terdekat dengan jaringan yang sederhana dan bantuan air dari pemerintah. Menyikapi hal tersebut maka penelitian ini memiliki tujuan merencanakan sistem jaringan pipa dalam pemenuhan kebutuhan akan air baku bagi masyarakat. Perencanaan jaringan pipa air baku pada studi ini akan menggunakan aplikasi WaterGems CONNECT Edition 4. Selain itu, dilakukan perhitungan proyeksi jumlah penduduk hingga tahun 2042. Hasil simulasi dengan program WaterGEMS CONNECT Edition 4 pada kondisi tekanan pipa berkisar antara 0,82 – 14,49 atm, kecepatan aliran pipa berada dalam rentang 0,103 – 1,094 meter/detik dan <em>headloss</em> <em>gradient</em> berkisar dengan rentang 0,203 – 10,2 m/km. Serta hasil dari simulasi klorinasi pada jaringan pipa berkisar antara 0,20579 – 0,44087 mg/L. Pekerjaan pembangunan sistem jaringan air baku membutuhkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp 12.059.929.000,00.</p> Rahmad Aziz Saputra, Sumiadi, M. Amar Sajali Copyright (c) 2024 Rahmad Aziz Saputra, Sumiadi, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/924 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Penilaian Kualitas Air Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Kecamtan Ngadiluwih Kabupaten Kediri https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/945 <p>Masyarakat di kecamatan Ngadiluwih masih minim untuk mendapatkan akses air bersih. Pada penelitian yang saya lakukan bertujuan agar dapat melihat hubungan antara kualitas air tanah dangkal dengan tingkat resiko penyakit pada masyarakat&nbsp; di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Kualitas air tanah dianalisa dengan metode WQI dan IP.Tingkat risiko yang dapat menyerang pada penyakit didefinisikan dengan metode Quantitative Microbiological Risk Assessment (QMRA). Dikarenakan tidak ada keterkaitan pada hubungan permasalahan tersebut menggunakan uji Chi-Square. Nilai parameter E.coli rentang antara 0 hingga 80 CFU/100 ml, parameter pH rentang antara 6,75 hingga 7,15, paramater TDS rentang antara 204 hingga 256 mg/L, dan parameter suhu air berkisar antara 26 C hingga 27 C. Nilai Indeks kualitas air pada metode (WQI ) rentang 4,079 hingga 26,114 sedangkan pada metode (IP) rentang 0,647 hingga 0,747. Tingkat resiko pada penyakit diare pada Masyarakat bervariasi rentang 0 x 10 hingga -3,5 x 10. Hubungan antara kualitas air tanah dengan resiko penyakit di lokasi peneitian dapat dikatakan rendah ke sedang.</p> <p>&nbsp;</p> shafira nadya, emma Yuliani Emma Yuliani, Moh Sholichin Moh Sholichin Copyright (c) 2024 shafira nadya, emma Yuliani Emma Yuliani, Moh Sholichin Moh Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/945 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Keruntuhan Bendungan Nglangon di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Dengan Menggunakan Program Zhong Xing HY21 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1003 <p>Bendungan Nglangon dibangun pada tahun 1911 oleh Pemerintah Hindia Belanda dan mulai beroperasi sejak tahun 1914. Bendungan Nglangon berada di Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Karena usia bendungan yang sudah tua, diperlukan analisis mengenai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika bendungan mengalami kegagalan. Salah satu kegagalan bendungan adalah keruntuhan yang umumnya disebabkan oleh piping dan <em>overtopping</em>. Hasil ananlisis keruntuhan Bendungan Nglangon menggunakan program Zhong Xing HY21 menunjukkan bahwa piping bawah dimana keadaan MAB nya memiliki dampak banjir paling luas. Luas genangan yang terjadi yaitu 3,718 km<sup>2</sup> yang tersebar di 8 desa: Desa Kradenan, Desa Sambongbangi, Desa Banjardowo, Desa Kalisari, Desa Sarirejo, Desa Kuwu, Desa Tanjungsari, dan Desa Sendangrejo. Jumlah penduduk terkena risiko sebanyak 1004 jiwa yang semuanya berada di Desa Kradenan sehingga termasuk dalam tingkat bahaya banjir yang sangat tinggi. Sedangkan untuk desa lainnya berada pada tingkat bahaya rendah karena banjir hanya menggenangi area persawahan dan tidak ada penduduk terkena risiko.</p> Syifa Allifa Utrujjah, Runi Asmaranto, Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2024 Syifa Allifa Utrujjah, Runi Asmaranto, Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1003 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Utama Kota Pasuruan Kecamatan Purworejo dan Gadingrejo Menggunakan Software Watercad https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1004 <p>Ketersediaan air bersih adalah keperluan dasar yang begitu krusial bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Purworejo dan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Namun, peningkatan jumlah penduduk dan adanya intrusi air laut telah menyebabkan penurunan kualitas air tanah di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sistem jaringan distribusi utama yang menggunakan software WaterCAD. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, analisis kebutuhan air, proyeksi jumlah penduduk, dan simulasi jaringan distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di Kecamatan Purworejo dan Gadingrejo akan terus meningkat hingga tahun 2027. Proyeksi pertumbuhan penduduk di Kecamatan Purworejo dan Gadingrejo tingkat pelayanan 55.4 % jumlah warga periode 2027 sejumlah 29805 jiwa. Melalui keperluan air harian di tahun 2027 sebesar 112,08 lt/detik. Analisis total biaya pembangunan sistem jaringan pendistribusian air bersih ialah Rp. 16,525,716,000.</p> Shiffa Thiffalny, Riyanto Haribowo, Moch. Sholichin Copyright (c) 2024 Shiffa Thiffalny, Riyanto Haribowo, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1004 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Retarding Basin Sebagai Pengendalian Banjir Kali Lamong https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1025 <p>Kali Lamong yang terletak di Provinsi Jawa Timur, mengalami banjir tahunan akibat aliran air yang tidak mampu mengalir dengan baik pada musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan Kali Lamong dalam mengalirkan debit banjir dan merencanakan solusi pengendalian banjir yang efektif melalui pembuatan kolam retensi. Data curah hujan harian maksimum selama 20 tahun dianalisis menggunakan metode statistik untuk menentukan hujan rancangan. Debit puncak dihitung berdasarkan curah hujan rancangan untuk berbagai periode ulang. Analisis hidrolika menggunakan program HEC-RAS menunjukkan bahwa kondisi eksisting Kali Lamong tidak mampu menampung debit banjir rancangan dengan kala ulang 10 tahun, menghasilkan 129 titik banjir dan 46 titik aman. Setelah implementasi kolam retensi, titik banjir berkurang menjadi 116 dan titik aman meningkat menjadi 59, menunjukkan reduksi banjir sebesar 16,57%. Studi ini memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan mitigasi banjir yang efektif dan berkelanjutan di masa depan.</p> Paradita Hilyani Tereswara, Moch. Sholichin, Sumiadi Copyright (c) 2024 Paradita Hilyani Tereswara, Moch. Sholichin, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1025 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Hidrologi dan Hidrolika Pada Kawasan Sungai Bengawan Solo Di Kota Surakarta Untuk Mitigasi Banjir https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/949 <p>Banjir di Sungai Bengawan Solo disebabkan kurangnya kesadaran warga untuk memelihara lingkungan. Akibatnya banyak warga yang terdampak oleh adanya banjir. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menentukan debit banjir rancangan di Sungai Bengawan Solo, lalu melakukan pemodelan genangan banjirnya dengan bantuan <em>software </em>HEC-RAS, serta menentukan upaya mitigasi banjir di Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan analisis hidrologi, debit banjir rancangan dengan kala ulang 25 tahun bernilai 1453,47 m<sup>3</sup>/detik, dimana Sungai Bengawan Solo tidak dapat menampung luapan air tersebut. luas genangan pada kedua <em>cathchment area</em> seluas 230 Ha. Tinggi genangan dari kedua <em>catchment area </em>bervariasi, pada Kecamatan Jebres antara 0.100 hingga 3.512 m dan pada Kecamatan Pasar Kliwon antara 0.175 hingga 3.043 m. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dilakukan upaya mitigasi berupa pembuatan peta rute evakuasi bencana banjir. Ditetapkan delapan titik kumpul awal yang tersebar di dua kecamatan di sepanjnag Sungai Bengawan Solo dan tiga titik akhir jalur evakuasi yang memiiliki delapan rute.</p> Noval Adji Winata, Ussy Andawayanti, Ery Suhartanto Copyright (c) 2024 Noval Adji Winata, Ussy Andawayanti, Ery Suhartanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/949 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Penilaian Kualitas Air Tanah serta Dampaknya Terhadap Kesehatan Mayarakat di Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/943 <p>Penelitian ini mengevaluasi kualitas air tanah dan dampaknya bagi kesehatan warga masyarakat di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Air tanah terbagi menjadi dangkal dan dalam, yang keduanya penting untuk kehidupan. Penelitian dibuat&nbsp; 3 bulan dari Agustus sampai Oktober 2023 di 12 desa dengan menggunakan metode Water Quality Index (WQI) dan Indeks Pencemaran (IP). Hasil menunjukkan bahwa kualitas air di Kecamatan Karangan umumnya baik hingga sangat baik dengan nilai WQI antara 7,8718 hingga 36,8395, dan semua sumur memenuhi baku mutu air minum menurut IP. Namun, risiko terkena diare menunjukkan nilai tinggi dengan Pinf/day/Pill &gt; 10^-6 di dua sumur, meskipun masyarakat tidak mengalami gangguan kesehatan signifikan karena perilaku hidup bersih dan sehat. Analisis korelasi menunjukkan hubungan negatif yang kuat antara kualitas air dan risiko penyakit diare, mengindikasikan bahwa kualitas air yang lebih baik mengurangi risiko terkena penyakit. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan kualitas air dan perilaku hidup sehat dalam menjaga kesehatan masyarakat.</p> Nindy Eka Putri Ramadanti, Emma Yuliani, Moch. Sholichin Copyright (c) 2024 Nindy Eka Putri Ramadanti, Emma Yuliani, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/943 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisa Stabilitas Lereng dan Perencanaan Tanggul Sungai Jatiroto Bagian Hilir Kabupten Lumajang Menggunakan Software GeoStudio https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1041 <p>Kecamatan Jatiroto merupakan salah satu kecamatan yang berada pada wilayah Kabupaten Lumajang. Kecamatan Jatiroto tahun mengalami banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul tanah pada sungai tersebut. Studi ini dilakukan untuk merencanakan tanggul beton untuk menahan debit sungai pada musim hujan. Pada perencanaan tersebut, hal pertama yang harus diperoleh adalah debit bajir dengan kala ulang 25 tahun (Q25) yang mengalir pada Sungai Jatiroto. Data tersebut diperoleh dari studi yang sudah dilakukan dan ditemukan hasil Q25 dengan metode HSS Nakayasu yaitu 461,49 m<sup>3</sup>/dt. Debit banjir tersebut dan data geometri sungai akan menjadi data utama dalam menentuka ketinggian banjir pada Sungai Jatiroto melalui simulasi pada <em>software</em> Hec-Ras. Setelah ditemukan tinggi muka air banjir pada sungai, akan dilakukan analisa stabilitas lereng melalui perhitungan manual dan analisa menggunakan <em>software</em> GeoStudio serta perhitungan stabilitas geser guling struktur tanggul dengan perhitungan manual. Pada studi ini diperoleh hasil berupa dimensi tanggul terbesar yaitu tinggi 4 m, lebar 5 m, kedalaman pondasi 2 m. Sementara di tanggul terkecil tinggi 1,25 m, lebar 1,5 m, kedalaman pondasi 0,5 m.</p> Aminulloh Muhammad, Evi Nur Cahya, Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2024 Aminulloh Muhammad, Evi Nur Cahya, Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1041 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Tingkat Bahaya Erosi pada DAS Lekso Kabupaten Blitar Berbasis Sistem Informasi Geografi https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1029 <p>Perubahan tata guna lahan dapat mengakibatkan kerusakan suatu daerah aliran sungai sehingga menimbulkan terjadinya percepatan erosi atau erosi tanah yang dapat membuat kesuburan tanah menjadi berkurang. Perubahan tata guna lahan juga terjadi pada DAS Lekso. Dalam upaya mengetahui nilai erosi yang terjadi pada DAS Lekso digunakan metode USLE pada analisis kali ini sehingga didapatkan hasil laju erosi adalah 347 ton/ha/tahun atau 24,8 mm/tahun. Nilai laju erosi DAS Lekso ini telah jauh melebihi batas normal toleransi erosi di Indonesia yaitu sekitar 2.5 mm/tahun. Hasil Analisis Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada DAS Lekso didominasi dengan kelas Ringan dengan Luas Sebesar 43.34 Km<sup>2</sup>. Dengan Pembagian klsifikasi yang diantaranya Sangat Ringan dengan Luas 23.49 Km<sup>2</sup>, Ringan dengan Luas 43.34 Km<sup>2</sup>, Sedang dengan Luas 17,81 Km<sup>2</sup>, Berat dengan Luas 31,89 Km<sup>2</sup>, Sangat Berat dengan Luas 32.48 Km<sup>2</sup>. Berdasarkan kriteria yang diterbitkan oleh Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah DAS Lekso terbagi menjadi 3 kawasan yaitu Kawasan Hutan Lindung dengan luas 48.41 km<sup>2</sup>, Kawasan Penyangga dengan luas 48.01 Km<sup>2</sup>, dan Kawasan Budidaya Tanaman dengan luas 52.59 Km<sup>2</sup>. Hasil arahan penggunaan lahan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan tata guna lahan yang baru.</p> Fajar Ramdan Subagio, Linda Prasetyorini, Runi Asmaranto Copyright (c) 2024 Fajar Ramdan Subagio, Linda Prasetyorini, Runi Asmaranto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1029 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Erosi Dengan Arah Angin Dari Hilir Menggunakan Rainfall Simulator https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/814 <p>: Hujan memiliki peran yang penting dalam siklus hidrologi dan mampu memberikan dampak yang signifikan pada aliran permukaan, erosi tanah, dan keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji bagaimana variasi intensitas hujan yang disertai arah angin memengaruhi indeks erosivitas dan nilai erosi yang akan terjadi. Studi ini melibatkan simulasi hujan buatan dengan menggunakan <em>rainfall simulator </em>dengan kemiringan alat sebesar 5% dan dua buah blower sebagai media angin. Penelitian ini menggunakan tiga variasi hujan yaitu 1,0 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2,0 liter/menit. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan hasil erosi menggunakan metode USLE, erosi <em>rainfall simulator</em>, dan erosi pada sebaran grid. Perhitungan erosi dilakukan dengan menerapkan tiga pendekatan untuk mendapatkan perkiraan tingkat erosi pada setiap pendekatan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaannya hasil yang kecil pada ketiga pendekatan tersebut. Selain itu, didapatkan hasil yaitu semakin kecil intensitas hujan yang digunakan, nilai laju erosi juga semakin kecil, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara intensitas curah hujan dan laju erosi pada pasir kuarsa.</p> Febyanti Zahra Razak, Andre Primantyo Hermawan, Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2024 Febyanti Zahra Razak, Andre Primantyo Hermawan, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/814 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Pengendalian Banjir Hilir Sungai Cisaar Kabupaten Sukabumi Menggunakan Aplikasi Hec-Ras https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1014 <p>Sungai Cisaar di Geopark Ciletuh sering banjir akibat pemanfaatan yang berlebihan dan curah hujan tinggi (87-237 mm/hari). Untuk mitigasi, diperlukan normalisasi sungai dan pembangunan tanggul. Studi ini bertujuan mengetahui kedalaman genangan banjir dengan debit kala ulang 25 dan 50 tahun. Dengan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu, diperoleh Q<sub>25</sub> = 89,296 m³/det dan Q<sub>50</sub> = 99,540 m³/det. Pemodelan hidraulik menggunakan HEC-RAS 6.5 menunjukkan sungai tidak mampu menampung debit banjir kala 25 tahun, menghasilkan genangan 40 cm. Rencana pengendalian meliputi tanggul dan normalisasi untuk debit kala ulang 50 tahun.</p> Muhammad Kautsar Hafizhurrahman Pratonggopati, Dian Sisinggih, Sumiadi Copyright (c) 2024 Muhammad Kautsar Hafizhurrahman Pratonggopati, Dian Sisinggih, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1014 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Banjir Hilir Sungai Ketapang Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Aplikasi HEC-RAS https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1017 <p style="font-weight: 400;">Sungai Ketapang di Lumpur Sidoarjo sebagai daerah rentan banjir akibat pendangkalan dan hujan intensitas tinggi. Analisis hidrologi menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu menunjukkan debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 73,55 m3/detik dan kala ulang 50 tahun sebesar 76,25 m3/detik. Pemodelan hidraulik dengan HEC-RAS 2D menunjukkan sungai tidak mampu menampung debit banjir pada kala ulang 25 tahun, menghasilkan genangan dengan luas 235,62 ha dan kedalaman 50 cm hingga 1 m. Pada kala ulang 50 tahun, genangan lebih luas mencapai 401,01 ha dengan kedalaman 1,5 m hingga 2 m. Untuk mengatasi masalah banjir, direncanakan normalisasi sungai dan pembangunan tanggul dengan modifikasi saluran menggunakan RAS-Mapper, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan meningkatkan keselamatan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan di sekitar Sungai Ketapang.</p> Azhari Prasetya Yudha, Dian Sisinggih, Sumiadi Copyright (c) 2024 Azhari Prasetya Yudha, Dian Sisinggih, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1017 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Upaya Mitigasi Bencana Banjir Sungai Gembong Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1027 <p>Sungai Gembong merupakan sungai yang secara administrasi ada di Kabupaten dan Kota Pasuruan. Pada tahun 2021 terjadi banjir akibat luapan Sungai Gembong yang menggenangi 4 kelurahan dengan ketinggian kurang lebih 1 meter. Diperlukan adanya upaya mitigasi bencana banjir untuk mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan akibat bencana banjir dari Sungai Gembong. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai debit banjir secara perhitungan, luas genangan banjir kala ulang 2, 25, dan 50 tahun serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan pada Sungai Gembong untuk mengurangi dampak dan risiko banjir. Penelitian ini dimulai dengan analisis kualitas data hujan dan selanjutnya melakukan perhitungan untuk mendapatkan debit banjir rancangan dengan kala ulang 2, 25, dan juga 50 tahun. Setelah didapatkan debit pemodelan dilakukan dengan HEC-RAS 6.3.1 dengan analisis 2D dan simulasi <em>Unsteady Flow </em>Analysis untuk mendapatkan sebaran genangan banjir yang terjadi. Selanjutnya dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak dan resiko banjir. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi upaya mitigasi struktural dengan normalisasi sepanjang 4,1 km dan 3,9 km serta tanggal sepanjang 8,3 km dan 7,9 km. Mitigasi non-struktural berupa penempatan peralatan penunjang sistem peringatan dini bencana banjir.</p> Hindrawan Tri Wibowo, Linda Prasetyorini, M. Amar Sajali Copyright (c) 2024 Hindrawan Tri Wibowo, Linda Prasetyorini, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1027 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Penilaian Kinerja dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengendali Sedimen di Sungai Lekso Kabupaten Blitar https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1055 <p>Dalam aliran Sungai Lekso yang terletak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur terdapat 15 bangunan pengendali sedimen untuk mengontrol aliran lahar dingin yang berasal dari Gunung Kelud. Seiring berjalannya waktu kondisi bangunan pengendali sedimen mengalami penurunan kinerja yang disebabkan beberapa masalah, seperti kerusakan bangunan, sedimentasi yang menumpuk, serta banyaknya vegetasi liar di sekitar bangunan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kondisi bangunan pengendali sedimen. Penelitian kali ini meneliti 12 bangunan pengendali sedimen yang terdapat di kali lekso. Berdasarkan penilaian kinerja yang dilakukan di lapangan kemudian dilakukan inventarisasi dan skoring yang bertujuan untuk mendapatkan nilai kerusakan, kemudian tiap bangunan diberi rekomendasi pemeliharaan berdasarkan tingkat kerusakannya. Kondisi bangunan baik memerlukan pemeliharaan preventif, kondisi rusak ringan hingga sedang memerlukan pemeliharaan korektif, dan kondisi rusak berat memerlukan pemeliharaan korektif. Setelah didapatkan rekomendasi pemeliharaan bangunan, maka dapat dilakukan analisa yang nantinya akan mendapatkan nilai angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen yang termasuk dalam penelitian kali ini.</p> Rifqi Thufail, Sumiadi, Andre Primantyo Hendrawan Copyright (c) 2024 Rifqi Thufail, Sumiadi, Andre Primantyo Hendrawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1055 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Optimasi Pemanfaatan Air Di Daerah Irigasi Mambal Kabupaten Badung Menggunakan Program Linier https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1030 <p>Daerah Irigasi Mambal di Kabupaten Badung, Bali, memerlukan optimasi dalam penggunaan lahan irigasi dan pola tata tanam untuk meningkatkan hasil pertanian. Hal ini disebabkan karena masih kruang optimalnya penggunaan air pada Daerah irigasi Mambal sehingga membuat beberapa periode pertanian mengalami defisit karena kurang sesuainya luas lahan dan pola tata tanam yang digunakan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menentukan luas lahan irigasi dan pola tata tanam optimal menggunakan metode program linier. Dengan data debit harian selama 10 tahun dari Sungai Ayung, penelitian ini mengevaluasi neraca air sebelum dan sesudah optimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi menggunakan program linier dapat meningkatkan penggunaan lahan dari 3.032 Ha menjadi optimal sesuai debit air yang tersedia. Pola tata tanam alternatif memberikan intensitas tanam yang meningkat sebesar 30% dibandingkan kondisi eksisting. Keuntungan yang diperoleh dari pola tata tanam alternatif juga lebih tinggi. Kesimpulan dari studi ini adalah optimasi pola tata tanam dengan metode program linier dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan air, serta menghasilkan keuntungan maksimum bagi petani. Manfaat dari studi ini adalah memberikan rekomendasi praktis bagi pengelola irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan sumber daya air yang lebih efisien.</p> I Kadek Guntur Karra Kaniskha, Lily Montarcih Limantara, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 I Kadek Guntur Karra Kaniskha, Lily Montarcih Limantara, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1030 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Pola Operasi Pintu Di Tambak Kepetingan Kabupaten Sidoarjo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1022 <p>Daerah Irigasi Tambak Kepetingan berlokasi di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo dan memiliki luas sebesar 62,885 Ha. Pemenuhan kebutuhan air di Tambak Kepetingan dirasa kurang efektif dan beberapa kali terjadi banjir rob di tambak yang menyebabkan kerugian bagi petani tambak. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan pola operasi pintu skot balok di Tambak Kepetingan untuk meminimalisir kerugian tersebut. Kurangnya informasi mengenai faktor alam yang mempengaruhi ketersediaan air payau mengakibatkan petani kesulitan dalam pengoperasian pintu. Perencanaan pola operasi pintu dilakukan dengan cara menghitung kebutuhan air tambak dan ketersediaan air payau dari sumbernya. Setelah itu, perlu dilakukan perhitungan debit yang melewati pintu air skot balok sehingga akan diketahui pola operasi pintu pada tambak. Pengoperasian pintu skot balok dilakukan sesuai dengan tinggi air yang melewati pintu. Saat debit yang melewati pintu terlalu besar, maka pintu harus ditutup dan sebaliknya. Pintu mulai dibuka saat terjadi pasang air laut.</p> Alifia Sandha Wandini, Rini Wahyu Sayekti, Sumiadi Copyright (c) 2024 Alifia Sandha Wandini, Rini Wahyu Sayekti, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1022 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Investigasi Tingkat Pencemaran Daerah Aliran Sungai Brantas akibat Aktivitas Agrikultur serta Perubahan Musim di Indonesia https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/947 <p>Daerah Aliran Sungai Brantas merupakan jantung kehidupan bagi masyarakat yang membutuhkan air untuk pemenuhan kehidupan sehari-hari. Sayangnya sampai hari ini sungai yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan hidup tersebut masih mengalami pencemaran yang di akibatkan oleh kegiatan manusia di darat, salah satunya adalah aktivitas agrikultur. Oleh sebab itu penelitian ini memfokuskan pengambilan sampel pada 142 titik yang tersebar pada lima daerah tangkapan dengan dua kali pengambilan pada musim kemarau dan musim hujan. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan adanya hubungan pencemaran akabat aktivitas agrikultur. Untuk melihat lebih jelas pencemaran apa saja yang terjadi, penting untuk adanya penambahan parameter uji pada penelitian lanjutan yang ingin di lakukan.</p> Leandro Sipahutar, Tri Budi Prayogo, Emma Yuliani Copyright (c) 2024 Leandro Sipahutar, Tri Budi Prayogo, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/947 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Erosi Dan Limpasan dengan Arah Angin Dari Sisi Kanan dan Sisi Kiri Menggunakan Rainfall Simulator https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1013 <p>Permukaan bumi akan selalu mengalami fenomena erosi, di satu tempat akan terjadi erosi sementara di tempat lain akan terjadi sedimentasi, sehingga bentuknya akan selalu berubah seiring waktu. Penelitian ini melibatkan simulasi hujan buatan disertai pengaruh arah angin berupa blower NRT-PRO pada sisi kiri dan sisi kanan menggunakan alat rainfall simulator dengan sampel tanah berupa pasir kuarsa. Penggunaan alat rainfall simulator dalam analisis ini memungkinkan simulasi hujan pada skala intensitas 1 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2 liter/menit. Penelitian menggunakan alat rainfall simulator untuk menguji seberapa besar pengaruh erosivitas hujan yang disertai arah dan kecepatan angin terhadap besaran erosi yang dihasilkan oleh pasir kuarsa. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan hasil laju erosi metode USLE (<em>Universal Soil Loss Equation</em>), laju erosi <em>rainfall simulator</em>, dan laju erosi hasil luasan grid <em>rainfall simulator</em>. Hasil dari masing masing pendekatan tersebut memperoleh estimasi besaran laju erosi. Dari analisis dan perhitungan menunjukkan nilai laju erosi menggunakan metode USLE, laju erosi rainfall simulator, dan laju erosi grid rainfall simulator memeroleh hasil yang selaras pada masing masing metode.</p> Fauziah Dwi Amalia, Ery Suhartanto, Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2024 Fauziah Dwi Amalia, Ery Suhartanto, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1013 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Analisa Pola Operasi Embung G Wilayah KIPP Sebagai Upaya Percepatan Forest City Pada Ibu Kota Nusantara (IKN) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1047 <p>Kebutuhan air untuk tanaman meningkat secara signifikan karena tingkat penguapan yang tinggi dan kurangnya hujan saat musim kemarau. Salah satu kawasan yang memilki sedikitnya persediaan air adalah di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan telah dilakukan perencanaan pembangunan Embung Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola operasi embung G di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya percepatan pembangunan <em>Forest City</em>. Lokasi studi berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 36 ha. Metode analisa hidrologi digunakan untuk memprediksi ketersediaan air di masa mendatang. Hasil analisa menunjukkan bahwa Embung G memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan air penyiraman tanaman sebesar 1,83 m<sup>3</sup>/hari, terutama pada musim kemarau. Perhitungan evapotranspirasi potensial menggunakan metode Penman Modifikasi dan analisis ketersediaan debit aliran menggunakan metode F.J Mock, dan pola operasi dengan rencana penyiraman selama 6jam/hari menunjukkan bahwa embung G dapat memenuhi kebutuhan air tanaman dengan efektif, dan Embung G dapat berperan penting dalam mempercepat pembangunan Forest City di IKN melalui pengelolaan air yang efektif.</p> Intan Khusniatul Hanifah, Ussy Andawayanti, Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2024 Intan Khusniatul Hanifah, Ussy Andawayanti, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1047 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Erosi Akibat Variasi Intensitas Hujan dan Arah Angin dari Hulu Pada Alat Rainfall Simulator https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/819 <p>Hujan memiliki peran yang penting dalam siklus hidrologi dan mampu memberikan dampak yang signifikan pada aliran permukaan, erosi tanah, dan keberlanjutan lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan erosi sesuai dengan <em>initial condition</em> yang telah ditentukan pada percobaan. Perangkat <em>rainfall simulator</em> dalam penelitian ini digunakan untuk pemodelan erosi dengan simulasi hujan buatan menggunakan intensitas 1 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2 liter/menit yang disertai dengan variabel angin konstan dari hulu berupa blower NRT-PRO, yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap debit limpasan, durasi erosi, dan besaran limpasan sedimen pada percobaan. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan hasil laju erosi metode USLE (<em>Universal Soil Loss Equation</em>), laju erosi pada limpasan sedimen <em>rainfall simulator</em>, dan laju erosi hasil luasan grid model lahan <em>rainfall simulator</em>. Hasil dari masing masing pendekatan tersebut memperoleh estimasi besaran laju erosi. Dari analisis dan perhitungan menunjukkan nilai laju erosi menggunakan metode USLE, laju erosi pada limpasan sedimen rainfall simulator, dan laju erosi hasil luasan grid model lahan rainfall simulator memeroleh selisih nilai laju erosi yang relatif kecil.</p> Normand Maulana Mashary, Lily Montarcih Limantara, Riyanto Haribowo Copyright (c) 2024 Normand Maulana Mashary, Lily Montarcih Limantara, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/819 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pemodelan Debit DAM Sengkaling Berdasarkan Data Curah Hujan Menggunakan Model Jaringan Saraf Tiruan (JST) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1024 <p>Pada umumnya, data debit diperoleh dari pengukuran tinggi muka air di suatu pos duga air. Pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan dengan cara manual meggunakan papan duga air atau cara otomatis menggunakan alat Automatic <em>Water Level Recorder</em> (AWLR). Studi ini berfokus pada Pos Duga Air (PDA) Dam Sengkaling yang berada di DAS Brantas Hulu yang mana masih menggunakan papan duga air dalam pencatatan tinggi muka airnya sehingga hasil pencatatan tersebut bisa saja tidak akurrat bahkan tidak terrcatat karena dalam pencatatannya masih dilakukan secara manual (<em>human error</em>). Penelitian ini bertujuan untuk membuat semacam model hujan menjadi debit, dengan harapan dapat menjadi solusi atas ketersediaan data debit pada lokasi studi. Metode yang digunakan dengan memanfaatkan teknologi komputer menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan (JST) dengan input yang digunakan yaitu data curah hujan. Hasil penelitian didapatkan nilai kalibrasi terbaik terdapat pada data 7 tahun dengan 3000 <em>epoch</em> diperoleh nilai r = 0,994 dan NSE = 0,987. Sementara untuk nilai validasi terbaik terdapat pada data 3 tahun dengan 3000 <em>epoch</em> dan diperoleh nilai r = 0,980 dan NSE = 0,948.</p> Radifa Satria Pratama Satria, Runi Asmaranto, Very Dermawan Copyright (c) 2024 Radifa Satria Pratama Satria, Runi Asmaranto, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1024 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi Indeks Kinerja Sistem Irigasi di Daerah Irigasi Palasari Kabupaten Jembrana Menggunakan Aplikasi e-PAKSI https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1060 <p><em>Daerah Irigasi Palasari merupakan salah satu daerah irigasi di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dengan luas fungsional sebesar 564 Ha. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi bahwa perlu dilakukan pengelolaan aset irigasi dan evaluasi kinerja sistem irigasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui indeks kinerja sistem irigasi di Daerah Irigasi yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan irigasi di masa mendatang. Metode yang digunakan untuk memperoleh indeks tersebut adalah dengan melakukan survei Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) melalui penelusuran jaringan irigasi menggunakan aplikasi Android e-PAKSI yang berbasis web.</em></p> <p><em>Berdasaran hasil survei PAI dan IKSI Daerah Irigasi Palasari menggunakan aplikasi e-PAKSI, diperoleh nilai indeks kondisi operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan nonjaringan irigasi berdasarkan penilaian enam komponen yang ada di Daerah Irigasi Palasari yaitu prasarana fisik sebesar 24,65%, produktivitas tanam sebesar 12,13%, sarana penunjang sebesar 4,75%, organisasi personalia sebesar 6,50%, dokumentasi sebesar 1,90%, dan P3A sebesar 7,00%. Sehingga, nilai IKSI total untuk Daerah Irigasi Palasari adalah sebesar 56,92%, dengan nilai IKSI dalam interval 55% - 69% menunjukkan bahwa Daerah Irigasi Palasari memiliki kinerja kurang dan perlu perhatian.</em></p> Novia Lelyana, I Gusti Ngurah Kerta Arsana, I Putu Gustave Suryantara Pariartha Copyright (c) 2024 Novia Lelyana, I Gusti Ngurah Kerta Arsana, I Putu Gustave Suryantara Pariartha https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1060 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Penerapan Metode Rainfall Anomaly Index (RAI) dalam Analisa Kekeringan di Sub Das Widas, Kabupaten Nganjuk https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1039 <p>Pemerintah Kabupaten Nganjuk memetakan 19 desa di lima kecamatan yang mengalami kekeringan tiap musim kemarau. Studi mengenai analisa indeks kekeringan diperlukan untuk mengetahui gambaran tingkat kekeringan di Sub DAS Widas Kabupaten Nganjuk. Perhitungan indeks kekeringan meteorologi menggunakan metode RAI dan data curah hujan Sub DAS Widas yang tersedia tidak mencakup periode 30 tahun yang diperlukan. Oleh karena itu, data curah hujan satelit (CHIRPS) digunakan untuk memperoleh data curah hujan perpanjangan. Analisis kalibrasi dilakukan untuk mengoreksi nilai curah hujan satelit. Persamaan regresi linier dipilih untuk mengoreksi curah hujan satelit pada stasiun hujan pengamatan. Hasilnya menunjukkan bahwa tahun-tahun kering dengan status “Amat Sangat Kering” terjadi pada tahun 1997, 1998, 2003, 2005, 2007, 2018, dan 2019, sedangkan kekeringan dengan status “Sangat Kering” terjadi pada tahun 1996, 2001, dan 2002. Peta sebaran kekeringan menunjukkan bahwa daerah terdampak kekeringan umumnya terjadi di 19 kecamatan, termasuk Bagor, Baron, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Berbek, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan.</p> Ramadhanti Mutiara Irsam, Donny Harisuseno, M. Amar Sajali Copyright (c) 2024 Ramadhanti Mutiara Irsam, Donny Harisuseno, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1039 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisa Pengembangan Distribusi Air Bersih Di Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1063 <p>Sistem penyediaan air bersih yang ada masih belum maksimal diakibatkan oleh beberapa hal antara lain dari sumber air yang sudah berkurang, kurangnya optimalnya sistem yang ada, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat. Sehingga diperlukan analisa distribusi air bersih yang layak dan memenuhi ketentuan dari sisi teknis dan ekonomi. Pada analisa sistem penyediaan bersih ini dilakukan pada Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang yang bertujuan untuk mengetahui hasil pemenuhan persyaratan jaringan yang akan dibuat serta mengetahui besaran harga air minimum yang akan ditetapkan pada jaringan distribusi air bersih di Desa Karangsuko. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menghitung proyeksi penduduk Desa Karangsuko selama 20 tahun kedepan dengan metode aritmatik, dikarenakan dari hasil uji kesesuaian data dipilih metode aritmatik. Setelah itu dilanjutkan dengan menghitung kebutuhan air bersih masyarakat. Dilanjutkan dengan perencanaan jaringan perpipaan menggunakan bantuan software WaterCAD V8i. Selanjutnya dengan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dilanjutkan dengan analisa ekonomi menggunakan metode <em>Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate Return, Payback Period</em> dan analisa sensitivitas. Dari hasil perhitungan didapatkan harga jual air sebesar Rp. 6,806 serta perbandingan B/C sebesar 1,222 – 1,358 dengan kondisi B&gt;C. Sedangkan untuk kondisi B=C didapatkan harga jual air sebesar Rp. 5,010 – Rp. 5,569.</p> Alfiko Rail Prameswara, Riyanto Haribowo, Evi Nur Cahya Copyright (c) 2024 Alfiko Rail Prameswara, Riyanto Haribowo, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1063 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Kualitas Air Untuk Pertumbuhan Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1057 <p>Penelitian dilakukan di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air dari air sungai dan mata air terhadap pertumbuhan budidaya dari ikan Nila. Pengambilan sampel sumber air dilakukan 3 Point untuk melihat parameter pH, suhu, TDS, BOD, DO dan Nitrat. Analisis data menggunakan regeresi berganda (uji F dan uji T) untuk mengetahui bagaimana pengaruh antar variabel secara simultan dan parsial. Hasil menunjukkan bahwa pertama, uji parameter pH, suhu, TDS, BOD, DO, dan Nitrat masing – masing sumber air sudah memenuhi syarat SNI tahun 2009. Kedua, pertumbuhan ikan tercepat didapat pada sumber mata air dibanding air sungai. Ketiga, hasil uji paratemer menunjukkan bahwa sumber air sungai kurang baik dibanding sumber mata air dikarenakan air sungai dipengaruhi dari air pembuangan pertanian.</p> R Akhmad Akbar Trinanda Putra, Emma Yuliani, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 R Akhmad Akbar Trinanda Putra, Emma Yuliani, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1057 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Wisma Ababil 2 Banjarsari Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/948 <p>Perubahan tata guna lahan menjadi lahan Perumahan Wisma Ababil 2 menyembabkan timbulnya limpasan permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sistem drainase dengan menggunakan software SWMM untuk mengatasi limpasan permukaan di kawasan perumahan. Sistem jaringan drainase direncanakan menggunakan 30 saluran dengan bentuk segi empat dan 8 jenis ukuran yang dilengkapi dengan outlet sebanyak 2 buah. Selain itu, perencanaan kolam detensi juga dilakukan dengan kapasitas volume tampungan sebanyak 280 m<sup>3</sup> di bagian depan perumahan. Hasil analisis menggunakan program SWMM 5.1 diperoleh debit maksimum sebesar 0,45 m<sup>3</sup>/det dengan kecepatan maksimum sebesar 2,39 m<sup>2</sup>/det pada saluran D3. Biaya untuk pembangunan sistem jaringan drainase pada Perumahan Wisma Ababil 2 adalah sebesar Rp 796.286.000</p> Naufa Tasha Nabila, Pitojo Tri Juwono, Sumiadi Copyright (c) 2024 Naufa Tasha Nabila, Pitojo Tri Juwono, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/948 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisa Stabilitas Tubuh Bendungan Muara Juloi Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1031 <p>Bendungan beton padat gilas gravitasi adalah bendungan yang terisi penuh dengan beton yang dipadatkan dengan <em>roller</em>. Tubuh bendungan adalah bagian utama bendungan yang memiliki fungsi untuk menahan air. Analisa stabilitas pada tubuh bendungan diperlukan dalam rencana desain sebuah bendungan, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan tubuh bendungan yang ditinjau dari stabilitas terhadap guling dan geser, karena jika stabilitas memenuhi persyaratan teknis, maka bendungan tersebut akan mengalami kegagalan atau keruntuhan. Perhitungan stabilitas dilakukan secara manual dan juga menggunakan software CADAM2D. Dengan perhitungan manual yang mencakup tujuh kondisi pembebanan serta penggunaan software CADAM2D yang juga mencakup tujuh kondisi pembebanan. Nilai perhitungan stabilitas paling tinggi atau dapat dikatakan paling aman terjadi saat kondisi I (kondisi luar biasa – selesai konstruksi) dengan nilai perhitungan 1806.96 pada perhitungan secara manual dan nilai perhitungan &gt;100 pada perhitungan menggunakan aplikasi CADAM2D. Dengan masing-masing letak resultan 56.65% pada perhitungan secara manual dan 44.56 pada perhitungan menggunakan aplikasi CADAM2D.</p> Luthfi Rico Hardiansyah, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2024 Luthfi Rico Hardiansyah, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1031 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Tanah Menggunakan Metode IP dan WQI di Daerah Kelurahan Kebonagung Kabupaten Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1033 <p>Air tanah adalah sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kelurahan Kebonagung, Kabupaten Malang. Kelurahan Kebonagung terletak di kawasan padat penduduk, dengan banyak lahan hijau yang telah berubah menjadi area permukiman dan komersial. Studi ini bertujuan untuk menentukan status mutu air dan pemetaan sebaran kualitas air tanah di daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Pencemaran (IP) dan Water Quality Index (WQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah di Kelurahan Kebonagung 100% Cemar Ringan menurut metode Indeks Pencemaran (IP) dan 100% Cemar Sedang menurut metode Water Quality Index (WQI). Pemeteaan kualitas air tanah menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) yang menunjukkan klasifikasi Cemar Ringan akan mendorong tindakan preventif seperti pemantauan kualitas air secara berkala dan penegakan regulasi yang ada. Sementara itu, hasil metode Water Quality Index yang menunjukkan Cemar Sedang dapat mengarahkan pada tindakan yang lebih drastis seperti peningkatan sistem pengolahan limbah domestik atau program edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air tanah yang mereka gunakan setiap hari.</p> Andriani Sukmarimbi Wedyaputri, Moh Sholichin , Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2024 Andriani Sukmarimbi Wedyaputri, Moh Sholichin , Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1033 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Angkutan Sedimen Sungai Jatiroto Dengan Menggunakan Software iRIC Nays2DH https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1036 <p>Sungai yang terletak diantara Kabupaten Lumajang dan Jember yaitu Sungai Jatiroto, dimana&nbsp; kawasan Kabupaten Lumajang terutama wilayah sekitar aliran Sungai Jatiroto rentan terkena banjir dengan tingkat persentase 10%. Adanya permasalahan ini menarik peneliti untuk mengkaji lebih lanjut terkait analisis angkutan sedimen dan perubahan morfologi Sungai Jatiroto untuk dapat meminimalisir bencana banjir akibat faktor tersebut. Maka dari itu tujuan adanya penelitian ini untuk mengetahui analisis angkutan sedimen dan perubahan morfologi Sungai Jatiroto untuk dapat meminimalisir bencana banjir akibat faktor-faktor tersebut. Penelitian ini akan menganalisis debit banjir rancangan Q<sub>25</sub> dan Q<sub>50</sub> untuk mengetahui kondisi banjir eksisting penampang Sungai Jatiroto serta angkutan sedimen menggunakan debit dominan untuk mengidentifikasi perubahan Sungai Jatiroto akibat adanya sedimentasi. Pemodelan dilakukan menggunakan data topografi pada lokasi yang sering terjadi banjir dari Bendung Jatiroto hingga hilir Sungai Jatiroto sepanjang ±22,7km dengan melakukan proses kalibrasi menggunakan data historis banjir<em>. </em>Pada analisis angkutan sedimen <em>Software iRIC Nays2DH</em> menggunakan<em> solver type</em> metode angkutan sedimen dasar (<em>B</em><em>e</em><em>d Load</em><em>)</em> dan sedimentasi melayang (<em>Suspended</em> <em>Load</em>) Sungai Jatiroto. Dari hasil yang didapat bahwa Sungai Jatiroto mengalami perubahan <em>slope</em> yang awalnya 0,0008 menjadi 0,0006 m dan perubahan elevasi dasar Sungai Jatiroto yang mengalami degradasi dan agradasi dengan rata-rata sebesar 0,4-0,5 m.</p> Billy Seacar Cahya Fernanda, Sumiadi, Dian Sisinggih Copyright (c) 2024 Billy Seacar Cahya Fernanda, Sumiadi, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1036 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Tanah Menggunakan Metode IP Dan NSF-WQI di Daerah Lumpur Lapindo Kecamatan Porong https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1037 <p>Lumpur Lapindo merupakan bencana alam yang terdapat pada Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Lumpur Lapindo ini menyebabkan kerusakan lingkungan pada daerah di sekitarnya khususnya pada kualitas air dan sumber daya tanah. Maka dari itu, diadakan penelitian ini dengan tujuan mengindentifiaksi pola aliran air tanah dan juga menganalisis status mutu air tanah dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan NSF-WQI pada daerah sekitar Lumpur Lapindo. Identifikasi pola aliran air tanah dilakukan berdasarkan peta kontur muka air tanah yang kemudian dibuat menjadi peta arah aliran air tanah. Sedangkan untuk analisis metode Indeks Pencemaran (IP) menggunakan parameter suhu, TSS, pH, BOD, Kadmium (Cd), dan Timbal (Pb) Larut dan metode NSF-WQI sendiri menggunakan parameter suhu, TSS, pH, dan BOD. Dari hasil analisis untuk pola aliran air tanah mengindikasikan secara umum arah aliran air tanah dari barat menuju ke arah timur wilayah sidoarjo. Sedangkan untuk status mutu air tanah analisis menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) didapati status mutu air tanah dalam kategori cemar ringan untuk seluruh titik ujinya dengan nilai tertinggi yaitu 2,44 pada titik uji ke 7 dan nilai terendah sebesar 1,98 pada titik uji ke 1 dan untuk analisis menggunakan metode NSF-WQI didapati status mutu air tanah dalam kategori air cemar sedang dengan nilai tertinggi yaitu 59,91 pada titik uji ke 1 dan nilai terendah sebesar 57,54 pada titik uji ke 7.</p> Dimas Saiful Islam, Moch. Sholichin, Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2024 Dimas Saiful Islam, Moch. Sholichin, Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1037 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Keruntuhan Bendungan Peusangan Kabupaten Aceh Tengah dengan Program HEC-RAS https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1015 <p>Bedungan merupakan salah satu bangunan pengairan yang berfunsi sebagai tampugan air baik untuk kebutuhan air bersih maupun pembangkit listrik tenaga air. Bendungan juga termasuk dalam kategori bangunan beresiko tinggi dilihat dari dampah yang ditimbulkan bila terjadi kegagalan pada struktur bangunan. Dalam studi ini akan membahas tentang analisis keruntuhan beserta dampaknya pada Bendungan Peusangan Kabupaten Aceh Timur. Dalam analisa tersebut menggunakan curah hujan kala ulang <em>Probabilty Maximum Precipitation</em> (PMP) untuk menemukan debit banjir rancangan. Dari perhitungan diperoleh hasil debit banjir rancangan dengan kala ulang 1000 tahun sebesar 786,70 m<sup>3</sup>/dt dan 4030,70 m<sup>3</sup>/dt untuk kala ulang PMP. Pada simulasi HEC-RAS menggunakan debit banjir PMP, diketahui bahwa Bendungan Pesaung mengalamai overtopping dan keruntuhan yang menyebabkan kerusakan pada 19 desa dan kerugian diperkirakan sebesar Rp. 4.505.061.642,00. Berdasarkan simulasi pada InaSAFE, dampak kegagalan struktur pada Bendungan Pesaungan diklasifikasikan sebagai bahaya tingkat tinggi.</p> Jean Christenssen Biancoazzurra Kusimbar Kusimbar, Dian Sisinggih, Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2024 Jean Christenssen Biancoazzurra Kusimbar Kusimbar, Dian Sisinggih, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1015 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Evaluasi Peningkatan Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Sidoarjo Unit Kedunguling Menggunakan Software Watercad V8i https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1020 <p>Evaluasi peningkatan sistem distribusi air bersih bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih pada waktu yang akan datang. Evaluasi tersebut bertujuan untuk membuat rencana jaringan perpipaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada layanan Unit Kedunguling tahun 2025, perencanaan tersebut meliputi proyeksi jumlah penduduk, jumlah kebutuhan air, tahapan dalam rencana pengembangan wilayah layanan, kondisi hidraulik, serta kualitas air yang didistribusikan. Perhitungan yang dilakukan yaitu proyeksi penduduk dengan metode aritmatik dan kebutuhan air berdasarkan Peraturan Menteri PU dan Peraturan Bupati Sidoarjo. berdasarkan perhitungan artimatik, pertumbuhan penduduk dari tahun 2020 sampai tahun 2025 di wilayah layanan PDAM Kabupaten Sidoarjo berada pada angka 31.411 jiwa menjadi 185.941 jiwa dengan kebutuhan air sebanyak 103 l/dt pada tahun 2020 dan 603 l/dt pada tahun 2025. Berdasarkan analisa pada <em>software WaterCAD V8i, </em>didapatkan tekanan 4 atm, kecepatan 0,000342 m/km dengan total panjang pipa 6790 m pada kondisi eksisting dan tekanan 4,5 atm, kecepatan 0,0000172 m/km dengan total panjang pipa 18.511.149 m pada kondisi pengembangan. Hasil kecepatan tersebut belum memenuhi syarat, untuk itu perlu menambah katup penguras agar tidak tejadi sedimentasi. Hasil sisa klorin berdasarkan simulasi pada kondisi eksisting yaitu 0,35 – 0,39 mg/l dan kondisi pengembangan yaitu 0,37 – 0,39 mg/l.</p> Faris Budi Alifianto, Riyanto Haribowo, Moch. Sholichin Copyright (c) 2024 Faris Budi Alifianto Budi, Riyanto Haribowo, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1020 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Laju Erosi dan Sedimentasi Berbasis Arcgis pada DAS Garang Jawa Tengah https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1064 <p>Perubahan tata guna lahan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan arahan fungsi kawasan akan memicu terjadinya erosi dan sedimentasi. Penelitian ini mengkaji analisis laju erosi dan sedimen beserta pemetaan sebaran indeks bahaya erosi pada DAS Garang sehingga dapat menghasilkan arahan konservasi yang optimal. Metode USLE (<em>Universal Soil Loss Equation</em>) digunakan untuk menghitung laju erosi kemudian memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Garang dengan bantuan ArcGIS. Berdasarkan tata guna lahan eksisting tahun 2019 diperoleh rerata laju erosi sebesar 39,56 ton/ha/tahun atau 3,30 mm/tahun dan pada tahun 2022 laju erosi sebesar 47,08 ton/ha/tahun atau 3,92 mm/tahun. Sementara itu nilai laju sedimentasi pada tahun 2022 sebesar 56.433,54 ton/tahun dengan ketebalan sedimen 0,38 mm/tahun. Hasil analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) tahun 2019 dan 2022 didapatkan 4 kriteria dengan yaitu rendah dengan selisih -11,72%, sedang bertambah 9,61%, tinggi bertambah 0,86% dan sangat tinggi bertambah 1,31%. Dengan menggunakan konservasi vegetatif dan mekanik diperoleh penurunan laju erosi dan sedimentasi pada DAS Garang yaitu Indeks Bahaya Erosi (IBE) rendah bertambah 39,06% dan penurunan sangat tinggi sebesar 100% dari kondisi eksisting. Sedimen setelah konservasi mengalami penurunan&nbsp; 75,43% yaitu 13863,19 ton/ha/tahun atau 0,21 mm/tahun. Hasil tersebut menunjukkan konservasi lahan dapat mengurangi laju erosi pada DAS Garang.</p> Khumaira Arif, Ussy Andawayanti, Rahmah Dara Lufira Copyright (c) 2024 Khumaira Arif, Ussy Andawayanti, Rahmah Dara Lufira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1064 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Kajian Efisiensi Pemberian Air Irigasi Pada Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Menggunakan Metode Faktor K Dan LPR/FPR (Studi Kasus DI. Semen) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/818 <p>Daerah irigasi Semen yang mempunyai luas sawah 564 Ha adalah daerah irigasi lintas provinsi yaitu provinsi Jawa Tengah dan provinsi Jawa Timur yang masuk dalam kewenangan pusat yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, dimana Bendung dan sebagian luas sawah seluas 539 Ha di Provinsi Jawa Tengah dan 25 Ha di Provinsi Jawa Timur. Dari Kewenangan Pengelolaan sistem irigasi ini dimana permasalahan teknis yang timbul menjadi permasalahan sosial terhadap pembagian air irigasi berdasarkan perhitungan kebutuhan air irigasi yang berbeda metode dimana daerah Jawa Tengah menggunakan metode Faktor K dan Jawa Timur menggunakan metode LPR/FPR. Studi ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan air irigasi menggunakan metode Faktor K dan metode LPR/FPR menggunakan data tanam eksisting, setelah diperoleh hasil perhitungan kebutuhan air irigasi menggunakan metode Faktor K dan metode LPR/FPR, akan dilakukan perbandingan antara kedua metode tersebut sehingga dapat diperoleh tingkat efisiensi perhitungan kebutuhan air berdasarkan metode Faktor K dan metode LPR/FPR mana yang lebih efisien dalam pemberian air irigasi.</p> Fathur Febry Ardiansyah, M. Janu Ismoyo, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Fathur Febry Ardiansyah, M. Janu Ismoyo, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/818 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Model Jaringan Saraf Tiruan untuk Penilaian Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan di DAS Ciliwung Hulu https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1049 <p>Dalam pengelolaan sumber daya air, analisis hidrologi sangat penting dilakukan untuk perencanaan, pengembangan, dan pengendalian infrastruktur keairan. Ketepatan analisis hidrologi bergantung pada kualitas data dari tiap stasiun hujan dan pos duga air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jaringan stasiun pengamatan hujan di wilayah DAS Ciliwung Hulu dan mengidentifikasi stasiun hujan yang dapat memberikan akurasi maksimum dalam merepresentasikan daerah studi. Analisis data hujan dan debit dilakukan dengan uji statistik ketiadaan trend, stasioner, persistensi, dan outlier. Penilaian terhadap kerapatan jaringan stasiun hujan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Pola sebaran stasiun hujan dianalisis dengan metode Jaringan Saraf Tiruan (JST), yang mengidentifikasi pola dan karakteristik data hujan dan data debit di DAS Ciliwung Hulu. JST mengidentifikasi sebaran stasiun hujan yang signifikan terhadap akurasi prediksi debit. Evaluasi dilakukan dengan mengurangi satu per satu stasiun hujan hingga diperoleh kombinasi paling efektif. Hasil menunjukkan DAS Ciliwung Hulu memenuhi standar WMO dengan kerapatan 37,981 km² per stasiun hujan. Pola sebaran terbaik dengan komposisi data 50-30-20 menunjukkan kesalahan relatif terkecil 10,857%, dan NSE kategori sangat baik sebesar 0,981 dengan 500 <em>epoch</em>, pada kombinasi Stasiun Hujan Gadog, dan Stasiun Hujan Gunung Mas.</p> Aradila Tiara Putri, Very Dermawan, Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Aradila Tiara Putri, Very Dermawan, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1049 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisa Kelayakan Ekonomi Pada Sistem Penyediaan Air Baku di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1059 <p>Desa Pomahan terletak di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, daerah tersebut dalam memenuhi kebutuhan air masyarakatnya masih menggunakan sistem jaringan yang dibangun secara sederhana dan hanya bisa dinikmati oleh sebagian penduduk desa. Sehingga, diperlukan upaya perencanaan sistem jaringan distribusi air baku yang layak guna memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Pomahan secara menyeluruh. Studi ini membahas analisa ekonomi pada perencanaan sistem jaringan distribusi air baku dengan usia guna hingga tahun 2041. Hasil dari analisa tersebut digunakan dalam menentukan harga air yang layak secara ekonomi. Berdasarkan perencanaan menggunakan <em>Software WaterCAD V8i</em>, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Pomahan pada tahun 2041 yaitu 5.239 jiwa dengan rerata kebutuhan air sebesar 5,021 lt/dt. Hasil perhitungan analisa biaya yang dikeluarkan yaitu biaya modal sebesar Rp.376.577.290,00 per tahun dan biaya operasional sebesar Rp. 135.492.480,00 per tahun. Analisis ekonomi menghasilkan nilai rasio biaya manfaat sebesar 1,09, selisih biaya manfaat sebesar 46.216.930,40, Internal Rate of Return sebesar 7,3%, dan Payback Period (PBP) selama 9,5 tahun dengan tingkat suku bunga 6%. Berdasarkan analisa ekonomi, penetapan harga air yang layak adalah kisaran sebesar Rp. 3.935,00/m<sup>3</sup> hingga Rp. 4.290,00/m<sup>3</sup>.</p> Faris Rifqi Himawan, Sri Wahyuni, Emma Yuliani Copyright (c) 2024 Faris Rifqi Himawan, Sri Wahyuni, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1059 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Data ERA5 untuk Estimasi Curah Hujan di DAS Anai Provinsi Sumatera Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1073 <p>DAS Anai merupakan salah satu DAS besar di Sumatera Barat yang memiliki banyak isu strategis lokal seperti aliran debris, rawan banjir, erosi, sedimentasi dan alih fungsi lahan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perencanaan bangunan air yang membutuhkan data curah hujan. Dalam hal ini terdapat masalah keterbatasan data stasiun hujan di DAS Anai yang mengekibatkan tidak optimalnya data hujan yang dihasilkan. Maka diperlukan alternatif lain dengan memanfaatkan data ERA5. Namun sebelum dapat dimanfaatkan, data ERA5 perlu diuji dahulu terhadap data curah hujan stasiun observasi. Pada penelitian ini dilakukan tahapan evaluasi, koreksi, dan validasi data. Berdasarkan tahapan yang dilakukan, maka diperoleh nilai koefisien koreksi yang sesuai untuk setiap interval hujan. Setelah data ERA5 dikoreksi, diperoleh nilai MAE yang lebih kecil dibandingkan sebelum data dikoreksi. Selain itu, pada analisis statistik diperoleh Koefisien Korelasi: 0,95 (“Sangat Kuat”), RMSE-RSR: 0,61 (“Memuaskan”), NSE: 0,53 (“Memuaskan”). Sehingga data ERA5 dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam mengestimasi curah hujan di DAS Anai.</p> Muhammad Ridho Abdillah, Donny Harisuseno, Muhammad Amar Sajali Copyright (c) 2024 Muhammad Ridho Abdillah, Donny Harisuseno, Muhammad Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1073 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi Kualitas Air berdasarkan Variasi Tata Guna Lahan Sungai Coban Hulu Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1077 <p>Sungai Coban Hulu merupakan “<em>agricultural river</em>”, mencakup sekitar 61,44% dari total <em>catchment area</em>. Aktivitas pertanian ini disertai dengan penggunaan pupuk, pestisida, dan bahan kimia lainnya, yang berpotensi meningkatkan pencemaran air akibat limpasan permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air Sungai Coban Hulu berdasarkan indeks pencemaran (IP) dan <em>Water Quality Index</em> (WQI), serta menganalisis dampak tata guna lahan terhadap kualitas air. Data kualitas air dikumpulkan menggunakan metode <em>grab samples</em> pada bulan Juli 2024 di 11 titik pengambilan yang mencakup wilayah pertanian, pemukiman, dan kawasan industri. Beberapa parameter yang diambil adalah ORP, konduktivitas, pH, salinitas, TDS, suhu, DO, dan kekeruhan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa segmen GB 3.1 memiliki kualitas air terburuk, dengan status “Tercemar Sedang,” sedangkan segmen lainnya tergolong “Tercemar Ringan” dengan rerata nilai IP sebesar 3,04 dan WQI 1,38. Studi ini dapat digunakan untuk peningkatan pengelolaan limbah dan penerapan praktik tata guna lahan berkelanjutan untuk menjaga kualitas air di Sungai Coban Hulu.</p> Sharon Kezya Java Irawan, Riyanto Haribowo Copyright (c) 2024 Sharon Kezya Java Irawan, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1077 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran Dan WQI Di Sungai Pilang, Pasuruan, Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1078 <p>Sungai Pilang yang terletak di Pasuruan mengalir melalui kawasan pemukiman, pertanian, dan industri, termasuk industri tekstil serta produsen makanan dan minuman. Meskipun demikian, kualitas airnya telah teridentifikasi mengalami pencemaran. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air di Sungai Pilang dengan menggunakan dua metode, yaitu Indeks Pencemaran (IP) dan<em> Water Quality Index</em> (WQI). Dalam pelaksanaannya, metode IP dan WQI diterapkan pada sampel air yang diambil pada 9 Juli 2024, dengan mengacu pada standar mutu air sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di Sungai Pilang pada 10 titik pengambilan sampel tergolong tercemar ringan berdasarkan metode IP. Sementara itu, metode WQI menunjukkan bahwa kualitas air pada 9 titik tercemar ringan dan pada 1 titik tergolong bersih. Nilai indeks tertinggi menurut metode IP terdapat pada titik 4 dengan nilai 4,03, sedangkan metode WQI menunjukkan nilai tertinggi pada titik 6 dengan skor 1,57. Berdasarkan kedua metode tersebut, disimpulkan bahwa kualitas air di Sungai Pilang pada kondisi yang memprihatinkan, karena kedua metode menunjukkan hasil akhir sebesar 100% untuk metode IP dan 90% untuk metode WQI yang menunjukkan kondisi buruk. Temuan ini menekankan perlunya pengelolaan dan pengendalian pencemaran air yang lebih serius untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar Sungai Pilang.</p> <p>&nbsp;</p> Muthi'ah Raudhatul Jannah, Riyanto Haribowo Copyright (c) 2024 Muthi'ah Raudhatul Jannah, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1078 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Kajian Metode Stepwise untuk Merasionalisasikan Kerapatan Optimal Pos Stasiun Hujan dan Pos Duga Air di Sub DAS Tenggarang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1086 <p>Dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang baik, tentunya harus memiliki suatu analisa yang baik juga dalam analisis hidrologinya. Salah satu cara untuk mendapatkan analisis hidrologi yang baik ialah dengan memiliki Kumpulan data hidrologi yang efisien dan akurat. Salah satu cara untuk mendapatkan akurasi data yang baik dan efisien ialah dengan melakukan rasionalisasi pos hidrologi. Untuk menemukan dan memilih stasiun hujan dan pos duga air yang paling representatif dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), rasionalisasi ini menggunakan metode stepwise dan standar WMO. Metode stepwise ini dapat memilih rekomendasi pos stasiun hujan terbaik dengan memeriksa koefisien korelasi antara stasiun hujan dan pos duga airnya. Pos stasiun hujan yang memiliki nilai koefisien korelasi yang baik dengan pos duga airnya, akan mendapatkan hasil analisa regresi yang optimal sesuai dengan hasil rasionalisasinya. Sub DAS Tenggarang memiliki 8 pos stasiun hujan yang tersebar didalamnya dan memiliki luas Sub DAS sekitar 297,99 Km2 yang tersebar belum merata dan dianggap tidak rasional. Dalam hasil studi ini akan mendapatkan hasil analisa stepwise berdasarkan standar WMO dengan rekomendasi jumlah stasiun hujan rasional didalamnya sebanyak 2 pos stasiun hujan</p> Fadli Putra Salika, Lily Montarcih Limantara, Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2025 Fadli Putra Salika, Lily Montarcih Limantara, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1086 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Manajemen Konstruksi Proyek Pengendalian Banjir Dengan Penambahan Tampungan Kolam Retensi dan Normalisasi Pada Sungai Pedindang Kota Pangkalpinang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1092 <p>Manajemen proyek merupakan metode dalam mengelola sebuah proyek yang melibatkan rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan suatu proyek dari awal hingga selesai. Studi ini memiliki tujuan untuk mengoptimalkan proyek Pengendalian Banjir Dengan Penambahan Tampungan Kolam Retensi dan Normalisasi pada Sungai Pedindang Kota Pangkalpinang agar tercapainya standar mutu, biaya dan durasi proyek sehingga sesuai dengan kesepakatan kontruksi. Dalam pemecahan masalah pada studi ini akan menggunakan dua opsi alternatif percepatan proyek yaitu, alternatif penambahan waktu kerja per harinya dan alternatif penambahan jumlah alat berat. Bedasarkan hasil analisis pada studi ini didapatkan bahwa pada alternatif penambahan waktu kerja per hari memberikan efektivitas durasi sebesar 2,41 % serta efisiensi biaya sebesar 2,71 %. Sementara itu, pada analisis alternatif penambahan jumlah alat berat didapatkan hasil efektifitas durasi sebanyak 1,72 % serta efisiensi biaya sebesar 1,65 %. Bedasarkan hasil analisis kedua opsi alternatif tersebut, maka pada studi ini dipilih opsi alternatif penambahan waktu kerja per hari sebagai cara yang paling efisien dan optimal dalam penyelesaian proyek Pengendalian Banjir Dengan Penambahan Tampungan Kolam Retensi dan Normalisasi pada Sungai Pedindang Kota Pangkalpinang bedasarkan pertimbangan yang dilihat dari aspek waktu dan biaya secara keseluruhan.</p> Daffa Muhammad Faeyza, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya Copyright (c) 2025 Daffa Muhammad Faeyza, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1092 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Perencanaan Dinding Penahan Peredam Energi Pelimpah Bendungan Muara Juloi Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1032 <p><strong>Abstrak</strong>: Pembangunan Bendungan Muara Juloi pada Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, bertujuan untuk mengelola kelebihan air pada musim hujan sebagai upaya pengendalian banjir, menyediakan air baku, selain itu juga sebagai pembangkit energi listrik. Tahap pertama pada studi ini adalah merencanakan desain dimensi dinding penahan peredam energi pada pelimpah Bendungan Muara Juloi tipe <em>cantilever</em> dengan <em>counterfort</em>. Kemudian dilakukan analisa pada dinding penahan terhadap stabilitas guling, geser, dan daya dukung tanpa adanya pengaruh gempa maupun dengan pengaruh gempa yang telah memenuhi persyaratan serta perencanaan penulangan dan pembetonan menggunakan <em>software</em> Geo5. Direncanakan pula untuk ketebalan lantai dan angkur <em>stilling basin</em> serta perhitungan penulangannya.</p> Putri Zakia Salsabila, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hermawan Copyright (c) 2025 Putri Zakia Salsabila, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1032 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisa Laju Erosi dan Sedimentasi Pada Sub DAS Tanggul Menggunakan Metode USLE dan MUSLE https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1075 <p>Pengelolaan DAS adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga, mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam di wilayah DAS agar dapat berkelanjutan. Pengelolaan DAS yang salah mendorong terjadinya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan laju erosi dan sedimentasi pada Sub DAS Tanggul dengan menggunakan metode USLE dan MUSLE. Metode USLE mengestimasi erosi berdasarkan erosivitas hujan, sedangkan metode MUSLE menggunakan erosivitas limpasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju erosi pada Sub DAS Tanggul adalah 889.310,583 ton/ha/tahun dengan metode USLE dan 816.092,088 ton/ha/tahun dengan metode MUSLE. Sedimentasi berdasarkan USLE adalah 27.239,757 ton/tahun dan berdasarkan MUSLE adalah 24.997,060 ton/tahun. Indeks Bahaya Erosi pada metode USLE menunjukkan 76,572% kategori sangat tinggi, sementara metode MUSLE menunjukkan 76,525% kategori sangat tinggi. Karena memiliki nilai penyimpangan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode MUSLE, metode USLE lebih cocok untuk Sub DAS Tanggul.</p> Sammy Caesar Karunianto Dhalame, Ussy Andawayanti, Rahmah Dara Lufira Copyright (c) 2025 Sammy Caesar Karunianto Dhalame, Ussy Andawayanti, Rahmah Dara Lufira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1075 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Keruntuhan Bendungan Cijurey dengan Simulasi HEC-RAS dan Dampak Potensi Kerugian Ekonomi dengan InaSAFE https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1091 <p>Bendungan Cijurey merupakan bendungan urugan dengan tujuan serbaguna yang memiliki tampungan total waduk sebesar 17.07 juta m3 yang dibangun di Desa Sukadamai, Kabupaten Bogor. Disamping banyaknya manfaat tersebut, Bendungan Cijurey juga menyimpan risiko yang berdampak besar apabila terjadi kegagalan bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar nilai debit banjir yang masuk (QInflow) ke dalam Waduk Cijurey pada saat QPMF, karakteristik banjir berdasarkan skenario genangan terbesar, klasifikasi tingkat bahaya banjir, serta total potensi kerugian akibat runtuhnya Bendungan Cijurey. Analisis keruntuhan Bendungan Cijurey dilakukan dengan simulasi HEC-RAS dan menentukan potensi dampak kerugian ekonominya menggunakan InaSAFE. Hasil analisis perhitungan debit banjir rancangan (QPMF) dengan metode HSS Soil Conservation Service (SCS) sebesar 1267.6 m3/detik. Sebaran banjir hasil simulasi keruntuhan bendungan dengan skenario overtopping berdampak lebih luas ketimbang skenario piping dengan luas genangan banjir 42.35 km2 dan kedalaman maksimum banjir setinggi 20.27 meter. Sehingga, banjir akibat keruntuhan bendungan dengan sebaran banjir terluas ini dapat diklasifikasikan dalam tingkat bahaya sedang dengan rentang kedalaman banjir 1 – 3 meter. Sedangkan, potensi kerugian ekonomi yang disebabkan keruntuhan Bendungan Cijurey berdasarkan skenario ini yaitu sebesar Rp764,826,661,780.</p> Nailah Dzakiyyah, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hendrawan Copyright (c) 2025 Nailah Dzakiyyah, Suwanto Marsudi, Andre Primantyo Hendrawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1091 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Alih Ragam Hujan Menjadi Debit Menggunakan Metode NRECA dengan Algoritma Genetik di DAS Gembong Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1098 <p>DAS Gembong berperan penting dalam menyediakan air bersih untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan. Saat ini, DAS Gembong menghadapi masalah kekeringan, Untuk mengatasi masalah kurangnya data debit air sungai di DAS Gembong, perlu dilakukan alih ragam curah hujan menjadi debit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hasil kalibrasi dan validasi debit pemodelan metode NRECA dengan Algoritma Genetik di DAS Gembong serta mengetahui dan menganalisis debit andalan yang dihasilkan dari debit pemodelan. Metode NRECA digunakan untuk mengubah curah hujan menjadi debit dengan parameter GWF dan PSUB yang ditentukan melalui algoritma genetik di Microsoft Excel. Setelah debit pemodelan metode NRECA diperoleh, dilanjutkan dengan analisis kalibrasi, validasi, dan analisis debit andalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kalibrasi antara debit NRECA dan debit AWLR selama periode bulanan yang terbaik didapat pada data 15 tahun, dengan nilai NSE (Nash-Sutcliffe Efficiency) sebesar 0,999 (sangat baik) dan nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,999 (sangat kuat). Pada uji validasi, hasil terbaik diperoleh dari data 5 tahun dengan nilai NSE sebesar 0,889 (sangat baik) dan nilai R sebesar 0,714 (kuat). Pada perhitungan debit andalan, didapatkan Q80% sebesar 0,892 m³/det dan Q90% sebesar 0,645 m³/det.</p> Hirzi Hawari, Ery Suhartanto, Rahmah Dara Lufira Copyright (c) 2025 Hirzi Hawari, Ery Suhartanto, Rahmah Dara Lufira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1098 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Model Hidrolika Aliran pada Peredam Energi Flip Bucket Bendungan Sidan dengan Computational Fluid Dynamics (CFD) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1099 <p>Pelimpah Bendungan Sidan menggunakan model pelimpah samping dengan ambang gergaji. Pada uji model fisik untuk peredam energi digunakan peredam energi <em>flip bucket</em> dengan lebar 9 m, sudut bibir 14°, dan jarak bibir dengan <em>plungepool</em> 19 m. Secara teknis direncakan dengan banjir rancangan Q50 dan dikontrol dengan debit banjir Q50, Q100 dan Q1000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku aliran hidrolika dari model numerik berbasis CFD. Dari hasil analisa diperoleh performa dari efisiensi peredaman <em>flip bucket</em> mencapai&nbsp; peredaman &gt;75%. Dari hasil numerik menunjukkan profil &nbsp;loncatan dengan tinggi mencapai 22.4 m dan panjang 37.35 m. Dengan klasifikasi <em>Brier Skill Score</em> <em>good </em>pada panjang dan <em>excellent</em> pada tinggi loncatan hidrolik</p> Diyah Resti Ambarsari, Suwanto Marsudi, Dian Sisinggih Copyright (c) 2025 Diyah Resti Ambarsari, Suwanto Marsudi, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1099 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Studi Perencanaan Pondasi Tiang Bor Sebagai Proteksi Lereng Tebing Area Longsoran Hulu Bendungan Cijurey di Kabupaten Bogor, Jawa Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1096 <p>Abstrak: Bendungan Cijurey terletak di Kabupaten Bogor yang berperan sebagai bangunan pengendali banjir pada titik rawan banjir di hilir Sungai Citarum. Kondisi geologi serta iklim pada Kabupaten Bogor menyebabkan terdapat persebaran area longsor di sekitar lahan pembangunan Bendungan Cijurey, terutama di bagian hulu tubuh bendungan. Sehingga, diperlukan alternatif proteksi lereng untuk mencegah terjadinya longsoran di hulu Bendungan Cijurey agar tidak mengurangi kapasitas waduknya, Akan tetapi, keterbatasan lahan serta kondisi dan geometri lereng menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan alternatif proteksi lereng. Maka dari itu, pondasi tiang bor dipilih sebagai bangunan proteksi lereng pada hulu Bendungan Cijurey. Tujuan pada studi ini untuk mengetahui. Pada studi ini, dilakukan analisis stabilitas lereng dengan bantuan Geo5 2020 dan menggunakan metode Bishop untuk mengetahui kondisi paling ekstrem serta menjadi acuan dari penempatan tiang pada lereng. Kemudian, dihitung beban lateral yang membebani tiang menggunakan bantuan aplikasi Geo5 2020. Setelah mengetahui beban lateral yang bekerja pada masing-masing pondasi tiang bor. Dihitung kapasitas lateral pondasi tiang bor dalam menahan beban lateral yang bekerja. Tiang bor yang direncanakan memerlukan penulangan pada strukturnya untuk memperbesar kapasitas lateralnya. Dari hasil studi, diperoleh bahwa pondasi tiang bor (bored pile) pada lereng dapat menaikkan faktor keamanan lereng (FK) menjadi 1,43 pada Lereng L-1 dan 1,25 pada Lereng L-5 di hulu Bendungan Cijurey.</p> Samuel Yosema Aritonang, Suwanto Marsudi, Evi Nur Cahya Copyright (c) 2025 Samuel Yosema Aritonang, Suwanto Marsudi, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1096 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Hidrogeokimia Air Tanah Dangkal di Desa Pojok Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1080 <p>Air tanah di Desa Pojok menjadi alternatif utama untuk kebutuhan sehari-hari. Kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh hidrogeokimia dan formasi geologinya. Formasi geologi di Desa Pojok terdiri dari Aluvium (Qa) dan Formasi Mandalika (Tomm), serta hidrogeokimia. Air tanah kemungkinan bersifat sadah akibat tingginya kandungan kalsium atau magnesium, yang dapat diidentifikasi dengan memetakan pola aliran dan menilai indeks kualitas air. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola aliran air tanah, menganalisis karakteristik hidrogeokimia, serta memahami kaitannya dengan kualitas air. Pola aliran didasarkan pada elevasi muka air tanah untuk menentukan arah aliran dan potensi pencemaran. Analisis hidrogeokimia dilakukan menggunakan Diagram Piper, Stiff, dan Schoeller, sedangkan penilaian kualitas air menggunakan metode <em>Water Quality Index</em> (WQI). Hasil penelitian menunjukkan pola aliran dari Timur ke Utara, kualitas air menurun dengan peningkatan indeks semakin ke utara, serta dominasi anion bikarbonat dan kation magnesium.</p> Garda Satria Pinayungan, Mohammad Bisri, Andre Primantyo Hendrawan Copyright (c) 2025 Garda Satria Pinayungan, Mohammad Bisri, Andre Primantyo Hendrawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/1080 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000