Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda <p><strong>Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA) </strong>is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.</p> <p>The articles submitted in this journal shall never been published elsewhere. Anti-Plagiarism system is being used to prevent duplication and protect our publications.</p> <p>The first edition has been published. Click "Archives" on the menu bar to see the table of content.</p> <p><img src="https://jtresda.ub.ac.id/public/site/images/hidayato/Cover_JTRESDA_Vol.1_No_.1_001_-_jpeg_.jpg" alt="" /></p> Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya en-US Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air 2798-2386 <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <p>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><em>Creative Commons Attribution</em> </a>License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</p> <p>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</p> <p>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (<a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_blank" rel="noopener"><em>See the Effect of Open Access</em></a>).</p> Studi Perencanaan Bangunan Perkuatan Tebing Sebagai Upaya Pengendalian Longsor Sungai Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/529 <p>Sungai Kusan pada wilayah DAS Kusan banyak mengalami longsor pada tebing sungai akibat banjir pada bulan Januari-April 2021. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan perkuatan tebing sungai agar dapat mencegah kerugian yang lebih besar. Pada studi ini, dilakukan analisis dengan beberapa metode untuk mengetahui perencanaan bangunan perkuatan tebing yang ideal berdasarkan kondisi profil aliran sungai dan kestabilan tebing eksisting. Dari hasil analisis, didapatkan penyebab longsor akibat gerusan sungai dan <br />beberapa kondisi eksisting tebing tidak stabil. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan pengendalian longsor dengan dinding penahan kantilever berdimensi 7x7 m. Pada pondasi kantilever di desain mini pile sepanjang 12 m, berjumlah 7 buah untuk meneruskan <br />beban ke dalam lapisan tanah keras. Selain itu, ditambahkan desain blok beton dengan dimensi 0,7x0,7x0,7 m yang dilengkapi geotextile untuk mencegah gerusan pada tebing sungai dan pondasi kantilever. Berdasarkan kombinasi desain tersebut, <br />maka pengendalian longsor pada tebing Sungai Kusan dapat diterima.</p> Andhika Gymnastiar Runi Asmaranto Very Dermawan Copyright (c) 2023 Andhika Gymnastiar, Runi Asmaranto, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 1 14 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.001 Estimasi Tinggi Curah Hujan dari Data Klimatologi Menggunakan Model Artificial Neural Network (ANN) di Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/528 <p>Banyaknya data yang hilang maupun kurang akibat kerusakan alat pencatat, proses perbaikan, maupun kesalahan manusia, berpengaruh besar terhadap proses Analisa sumber daya air. Kebutuhan akan data curah hujan yang lengkap dan akurat, pada proses perencanaan suatu wilayah sangatlah penting. Studi ini diharapkan dapat mengatasi kemungkinan adanya kekurangan informasi mengenai data yang dibutuhkan dalam sebuah analisis sumber daya air. Dengan menggunakan data curah hujan dan klimatologi berupa suhu udara, kelembapan, lama penyinaran matahari, dan kecepatan angin, dapat diperkirakan estimasi tinggi curah hujan yang turun di daerah dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode permodelan jaringan syaraf tiruan. Pada studi ini ditemukan nilai validasi terbaik pada proses kalibrasi dengan rentang 29 tahun, dengan epoch 1500, didapatkan nilai Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) = 0,81, Root Mean Square Error (RMSE) = 66,12, dan Koefisien Korelasi (R) = 0,9, sedangkan nilai validasi terbaik pada proses verifikasi dengan rentang 1 tahun, epoch 1000, didapatkan nilai Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) = 0,83, Root Mean Square Error (RMSE) = 57,81, dan Koefisien Korelasi&nbsp; (R) = 0.98.</p> Azamulail Diando Lily Montarcih Limantara Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Azamulail Diando, Lily Montarcih Limantara, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 15 24 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.002 Uji Model Hidrolika Pelimpah Samping Bendungan Surumana https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/539 <p>Pembangunan Bendungan Surumana di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah diprioritaskan untuk mensuplai kebutuhan air untuk irigasi, air baku untuk rumah tangga, industri, dan sebagai pembangkit listrik. Salah satu prosedur dalam perencanaan Bendungan Surumana adalah melakukan uji model hidrolika. Uji model hidrolika dilakukan pada <em>approach channel</em>, pelimpah, <em>side channel</em>, saluran transisi, saluran peluncur, peredam energi, <em>escape channel</em>, dan hilir Bendungan Surumana. Dalam perencanaan pelimpah sesuai standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penting untuk memperhatikan perilaku aliran pelimpah pada debit Q<sub>1000th</sub>. Maka dari itu, tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisis hidrolika aliran pelimpah pada debit Q<sub>1000th</sub>. Analisis ini menggunakan uji model hidrolika sebagai kontrol untuk membandingkan hasil dengan perhitungan teoritis. Sebagai hasil dari pengujian model hidrolika, pelimpah Bendungan Surumana mampu mengalirkan aliran dengan debit Q<sub>1000th </sub>tanpa menyebabkan <em>overtopping</em>. Hasil perhitungan teoritis terhadap profil muka air mendekati dengan hasil pengujian model hidrolika pada debit Q<sub>1000th</sub>. Bendungan Surumana pada debit Q<sub>1000th </sub>aman terhadap bahaya kavitasi baik dari hasil perhitungan maupun dari pengukuran pada bacaan piezometer model hidrolika. Pada hilir <em>escape channel</em> ditemukan adanya gerusan lokal terdalam. Pendekatan metode teoritis yang hasilnya mendekati hasil saat pengujian model hidrolika adalah dengan menggunakan rumus Zimmerman dan Maniak.</p> Elsya Dhitaisma Very Dermawan Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Elsya Dhitaisma, Very Dermawan, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 25 38 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.003 Kajian Hidrolika Pelimpah Samping Dilengkapi Pintu Geser Bendungan Cabean Kabupaten Blora Model Tes Skala 1:25 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/540 <p>Pembangunan bendungan Cabean ditujukan utama sebagai upaya konservasi air di lokasi tersebut khususnya pada sektor pertanian yang membutuhkan suplai air yang cukup, maka direncanakan bendungan Cabean yang berlokasi di Sungai Galuk DAS Juana Desa Karanganyar Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Untuk penyempurnaan desain rencana, maka diperlukan model test (uji fisik) pada bangunan pelimpah samping dengan 2 pintu geser) untuk menyelidiki atau mengetahui perilaku hidraulika dan untuk menguji keamanan bangunan Pelimpah Bendungan Cabean. Pengukuran ini dilakukan 3 kali pengulangan yaitu seri 0 (original design), seri 1 (modifikasi design) dan seri 2 (final design). Analisis hidrolika dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi aliran pada model pelimpah dan melihat kondisi gerusan lokal pada hilir sungai yang nantinya akan dibandingkan antara hasil pengukuran model, perhitungan analitis dan numerik menggunakan iRIC Nays2Dh 3.0. Hasil pengujian final design menunjukkan bahwa bangunan telah aman dari bahaya kavitas, aliran getar dan kondisi gerusan sungai telah ditangani dengan penambahan perkuatan bronjong pada tebing sungai.</p> Nurul Dwi Jayanti Heri Suprijanto Dian Sisinggih Copyright (c) 2023 Nurul Dwi Jayanti, Heri Suprijanto, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 39 49 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.004 Analisis Kapasitas Saluran Drainase Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar menggunakan EPA SWMM 5.1 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/548 <p>Perubahan lahan terbuka hijau menjadi kawasan permukiman di Kelurahan Kalipang mempengaruhi kemampuan lahan dalam menyerap air. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh hal tersebut yaitu meningkatnya limpasan permukaan,sehingga menyebabkan saluran meluap dan terjadi genangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kapasitas saluran drainase eksisting yang ada di Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Dalam studi ini digunakan aplikasi SWMM 5.1 untuk membantu simulasi hujan menjadi limpasan permukaan dan melakukan analisis kapasitas saluran. Dari hasil analisis didapatkan total limpasan yang terjadi dengan menggunakan hujan rancangan kala ulang 5 tahun yaitu sebesar 126.98 10<sup>3</sup>m<sup>3</sup>. Hasil simulasi menunjukan terdapat 9 Daerah Pengaliran Saluran (<em>subcatchment)</em> (S2, S4, S6, S19, S35, S38, S42, S43 dan S48) menghasilkan limpasan permukaan yang besar dengan nilai debit limpasan lebih besar dari 0.5 m<sup>3</sup>/detik. Analisis terhadap kapasitas tampungan saluran menunjukan terdapat 27 saluran yang tidak mencukupi dan mengakibatkan luapan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan perencanaan pengembangan dengan melakukan perubahan dimensi terhadap saluran yang meluap 27 dan 4 saluran sekitarnya. Saluran yang telah dilakukan perubahan memiliki dimesi tinggi 0.5-1 m dan lebar 0.5-1 m. Solusi lainnya dengan merencanakan penambahan 3 saluran baru dan 2 penambahan <em>outfall</em> dilakukan untuk mengurangi debit limpasan pada saluran eksisting.</p> Cahyo Trilaksono Runi Asmaranto Riyanto Haribowo Copyright (c) 2023 Cahyo Trilaksono, Runi Asmaranto, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 50 63 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.005 Studi Perubahan Karakteristik Hidrologi (Debit Puncak dan Waktu Puncak) Akibat Perubahan Tata Guna Lahan di DAS Citanduy https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/552 <p>Perubahan penggunaan lahan pada daerah mampu mempengaruhi karakteristik hidrologinya dan oleh karena itu dapat menjadi kriteria penentuan apakah daerah tersebut kritis secara hidrologis. Perubahan penggunaan lahan di suatu DAS juga mempengaruhi debit puncak, yang merupakan indikator penggunaan lahan yang lebih baik atau lebih buruk di suatu DAS. Peningkatan limpasan terbesar di DAS disebabkan oleh berkurangnya lahan resapan air akibat alih fungsi lahan yang tidak direncanakan serta tanpa berwawasan lingkungan. disebabkan oleh berkurangnya luas Berdasarkan pengaruh suatu fungsi lahan sebagai pengatur siklus hidrologi, maka perubahan tata guna lahan terhadap karakterisitik hidrologi perlu dikaji lebih lanjut. Penggunaan karakteristik hidrologi terhadap stud ini berupa luas DAS, panjang sungai utama, L<sub>c</sub>, koefisien kekasaran DAS, kemiringan,dan koefisien limpasan. Parameter lainnya meliputi penggunaan tata guna lahan di wilayah DAS Citanduy (Sub DAS Pataruman) pada tahun pengamatan 2017-2018.</p> Doni Arianto Lily Montarcih Limantara Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Doni Arianto, Lily Montarcih Limantara, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-24 2023-08-24 4 1 64 77 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.006 Studi Evaluasi Sumur Resapan di Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/559 <p>Permasalahan banjir di wilayah DKI Jakarta semakin hari semakin pelik dikarenakan semakin berkurangnya daerah resapan di wilayahnya. Maka dari itu pihak pemerintahan DKI Jakarta baik tingkat Pemprov maupun Pemkot membangun sumur resapan yang dipelopori oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada masa kepemimpinannya. Salah satu wilayah yang menjadi tempat dibangunnya sumur resapan di wilayah DKI Jakarta adalah di lokasi studi, tepatnya di jalan DI. Panjaitan Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur dengan jumlah sumur resapan sebanyak 86 buah. Alasan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi daya tampung sumur resapan eksisting dengan menganalisa curah hujan tahunan maksimal, hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahunan, hujan jam- jaman, debit banjir rancangan, debit tampungan drainase eksisting dikarenakan inlet dari sumur resapan berasal dari saluran drainase, serta menyarankan jumlah dan daya debit tampungan dari sumur resapan yang berada di lokasi studi. Hasil dari studi ini, disarankan jumlah sumur resapan untuk menampung debit hujan yang berada pada lokasi studi sebanyak 12 buah dengan debit tampungan total sebesar 1,49 m<sup>3</sup>/detik.</p> Daffa Fajar Bagaskara Mohammad Bisri Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 Daffa Fajar Bagaskara, Mohammad Bisri, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 78 90 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.007 Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Pada DAS Kedunglarangan Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/560 <p>Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan berlokasi di Pasuruan yang bermata air di Gunung Arjuna dan mengalir sampai Kecamatan Bangil, Pasuruan, dan pantai di Tlocor, Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat bahaya erosi dan menganalisis nilai laju erosi dan sedimentasi yang terjadi di DAS Kedunglarangan Pasuruan. Dalam pengujian ini, penulis menggunakan model ArcSWAT 2012, dilakukan perhitungan MUSLE untuk menentukan laju erosi. Setelah itu, menentukan arahan konservasi dengan menggunakan dua teknik, teknik vegetatif dan teknik mekanis. Ditemukan rata-rata laju erosi dan sedimentasi selama 12 tahun, yaitu 24.76 ton/ha/tahun (2.06 mm/tahun) dan 10.99 ton/ha/tahun (0.19 mm/tahun). Hasil simulasi menghasilkan indeks bahaya erosi dan tingkat bahaya erosi yang menunjukkan distribusi berbeda di DAS, dengan upaya konservasi metode vegetatif dan mekanis berhasil mengurangi laju erosi dan volume sedimen. Implikasinya, penelitian ini memberikan rekomendasi konservasi yang efektif untuk mengatasi masalah erosi dan dampaknya, sebagai langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi risiko banjir.</p> Rina Amalia Puspitasari Ery Suhartanto Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Rina Amalia Puspitasari, Ery Suhartanto, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 91 101 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.008 Studi Evaluasi Jaringan Distribusi Air Bersih Pada Zona Mojolangu Menggunakan Aplikasi WaterCAD v8i https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/566 <p>Zona pelayanan Mojolangu yang berada di Kelurahan Mojolangu Kota Malang memanfaatkan aliran air dari Tandon Mojolangu guna memenuhi kebutuhan air bersih. Studi ini difokuskan pada subzona 3B1 yang mengalami kenaikan jumlah pelanggan hingga 0,8% pertahunnya serta terdapat <em>future development</em> pada zona tersebut tanpa adanya pengembangan pada subzona lain. Pada studi ini dilakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan di tahun 2042. Evaluasi menggunakan bantuan aplikasi <em>WaterCAD v8i</em> guna memodelkan kondisi hidrolika dari jaringan distribusi air bersih dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007. Kondisi hidrolik saat jam puncak, parameter kecepatan 96% memenuhi, tekanan dan <em>headloss gradient</em> 100% memenuhi syarat. Serta debit dan kondisi tandon masih dapat mendukung pada pengembangan tahun 2042. Pada kondisi pengembangan dengan adanya pertambahan pelanggan dilakukan penambahan pipa, pengecilan diameter pipa yang memiiliki kecepatan relatif kecil serta penambahan pompa baru guna mendukung penggiliran jam kerja pompa. Hasil simulasi didapati bahwa kecepatan telah memenuhi 100%, tekanan dan <em>headloss gradient</em> 100% memenuhi syarat.</p> Silvia Anggraeni Emma Yuliani Moch. Sholichin Copyright (c) 2023 Silvia Anggraeni, Emma Yuliani, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 102 113 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.009 Studi Evaluasi dan Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/568 <p><strong>Abstrak</strong>: Kelurahan Karangbesuki Kota Malang memiliki beberapa zona yang telah dilayani oleh Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Zona yang digunakan pada studi ini yaitu Zona Tidar Atas. Dikarenakan potensi debit yang besar dan didasarkan rancangan RISPAM Kota Malang 20 tahun mendatang, maka pada Zona Tidar Atas dapat dilakukan evaluasi dan pengembangan. Pada studi ini, dilakukan evaluasi terhadap kondisi eksisiting dengan memperhatikan kuantitas dan kontinuitas air pada jaringan eksisting. Hal ini digunakan acuan untuk dilakukan pengembangan pada Zona Tidar Atas. Pengembangan jaringan perpipaan distribusi dibantu menggunakan <em>software WaterCAD v8i</em> dimana bertujuan untuk mensimulasikan keaadan hidraulika jaringan air bersih. Untuk mengetahui proyeksi pelanggan hingga tahun 2042 dilakukan perhitungan secara manual. Hasil akhir analisa jaringan eksisting dan pengembangan telah sesuai kriteria Peraturan Menteri PU No. 18 Tahun 2007, dengan kecepatan berkisar antara 0,10 – 2,50 m/detik, kemiringan garis hidrolis 0 – 15 meter/km, dan nilai<em> pressure</em> memiliki nilai 0,5 – 8,0 atm. Pada tahun 2042, jumlah penduduk daerah layanan sebanyak 1435 jiwa dengan kebutuhan air harian rerata sebesar 2,75 lt/dt.</p> <p>&nbsp;</p> Sri Wilujeng Emma Yuliani Moch. Sholichin Copyright (c) 2023 Sri Wilujeng, Emma Yuliani, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 114 125 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.010 Perbandingan Hasil Stabilisasi Menggunakan Volcanic Ash dan Kapur Pada Tanah Ekspansif di Kawasan Citraland Surabaya https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/573 <p>Lempung ekspansif adalah jenis tanah problematik karena mudah mengembang dan menyusut akibat perubahan kadar air tanah. Struktur perkerasan jalan, gedung dan jembatan yang dibangun di atas tanah jenis ini akan mengalami kerusakan atau keruntuhan. Untuk meningkatkan daya dukung dan kekuatannya, proses perbaikan tanah berupa stabilisasi telah sering digunakan. Pada studi ini, material abu vulkanik (<em>volcanic ash</em>) dari Gunung Kelud dan bubuk kapur komersial digunakan sebagai stabilizer untuk meningkatkan karakteristik kekuatan lempung ekspansif yang diambil dari wilayah barat kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur Indonesia. Di laboratorium, benda uji eksperimental diambil dengan cara menyampurkan 15% bahan <em>volcanic ash</em> dan kapur dengan tanah ekspansif untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap kuat tekan bebasnya (<em>unconfined compression strength, UCS</em>). Nilai kadar air optimum (OMC) dan kepadatan kering maksimum (MDD) didapat dari pemadatan <em>Standard Proctor</em>. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa <em>volcanic ash</em> dan kapur mampu menurunkan harga indeks plastisitas lempung ekspansif. Peningkatan tertinggi nilai UCS diamati pada benda uji yang distabilisasi dengan 15% <em>volcanic ash</em>. Pada proses pemadatan, penambahan <em>volcanic ash</em> dan kapur dapat meningkatkan kepadatan kering maksimum tetapi menurunkan kadar air optimum dari benda uji lempung ekspansif.</p> Banyu Bening Ramadhanti Andre Primantyo Hendrawan Runi Asmaranto Copyright (c) 2023 Banyu Bening Ramadhanti, Andre Primantyo Hendrawan, Runi Asmaranto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 126 136 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.011 Penanganan Genangan Berbasis Konservasi pada Kelurahan Arjowinangun Kota Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/567 <p>Tercatat banyak permasalahan banjir dan genangan yang terjadi di Kota Malang, salah satunya di Kelurahan Arjowinangun. Pesatnya pembangunan yang mengubah tata guna lahan dari lahan terbuka hijau menjadi perumahan dan bangunan lainnya, sehingga mengurangi daerah resapan air dan pada akhirnya melimpas dan bahkan menggenang. Oleh karenanya, diperlukan adanya evaluasi saluran drainase untuk kondisi eksisting untuk menentukan alternatif penanganan genangan yang tepat dengan berbasis konservasi. Evaluasi dilakukan dengan simulasi menggunakan SWMM, yang mana sering digunakan untuk perhitungan drainase perkotaan. Didapatkan genangan pada 9 saluran drainase dari 23 saluran tinjauan yang tidak mampu menampung debit rancangan periode ulang 5 tahun. Dalam SWMM, terdapat beberapa pilihan alternatif yang terdapat dalam <em>LID Controls</em>, beberapa diantaranya yaitu <em>rain barrel</em> dan <em>infiltration trench</em>. Dari kedua alternatif tersebut didapatkan kesimpulan bahwa <em>rain barrel</em> dapat mengurangi air limpasan lebih banyak, sedangkan <em>infiltration trench</em> dapat menambah total infiltrasi.</p> Sarah Kalimatu Haqqin Runi Asmaranto Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Sarah Kalimatu Haqqin, Runi Asmaranto, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-25 2023-08-25 4 1 137 150 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.012 Studi Limpasan Permukaan Akibat Hujan Dengan Angin Menggunakan Rainfall Simulator Untuk Penilaian Erosi https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/592 <p>Erosi tanah adalah isu lingkungan yang penting dengan dampak negatif pada produktivitas pertanian dan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menilai limpasan permukaan dan erosi tanah akibat pengaruh angin dengan menggunakan <em>rainfall simulator</em>. Penelitian ini berfokus pada pemahaman interaksi dinamis antara kecepatan angin, intensitas curah hujan, dan pola limpasan permukaan yang dihasilkan. Serangkaian percobaan simulasi hujan dilakukan dalam kondisi terkontrol, dengan kecepatan angin yang konstan dan menggunakan 3 variasi intensitas hujan yaitu 1 liter/menit, 1.5 liter/menit, dan 2 liter/menit. Pada penelitian ini dilakukan analisa perbandingan hasil perhitungan erosi menggunakan metode USLE (<em>Universal Soil Loss Equation</em>), Erosi outlet, dan Erosi pada sebaran grid. Penelitian ini disertai penempatan grid untuk mengetahui secara lebih rinci sebaran permukaan tanah yang terkena erosi dalam penelitian. Perhitungan erosi menggunakan 3 pendekatan tersebut dilakukan untuk memperoleh estimasi erosi pada setiap pendekatan yang dilakukan. Hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang kecil antara erosi usle, erosi grid, dan erosi outlet. Selain itu, analisa pengaruh angin menunjukkan bahwa angin memiliki dampak signifikan pada proses limpasan permukaan dan erosi tanah. Angin dapat meningkatkan transportasi dan pelepasan partikel tanah, sehingga meningkatkan produksi sedimen. Selain itu, angin mempengaruhi distribusi sebaran percikan hujan yang terjadi.</p> Nabila Aulia Zahira Nabila Aulia Zahira Jadfan Sidqi Fidari Riyanto Haribowo Copyright (c) 2023 Nabila Aulia Zahira Nabila Aulia Zahira, Jadfan Sidqi Fidari, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-28 2023-08-28 4 1 151 162 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.013 Perencanaan Sistem Distribusi Air Baku Pada Desa Kelubaq Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/604 <p>Desa Kelubaq terletak di wilayah administrasi Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat. Dalam memenuhi kebutuhan air nya, masyarakat sekitar masih bergantung dari Sungai Mahakam sebagai pemasok utama dan juga air tanah dari sumur galian, namun masih belum terdapat jaringan distribusi air baku pada daerah tersebut. Dengan demikian, perlu dilakukan perencanaan sistem distribusi air baku untuk dapat memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air baku setiap harinya. Dalam perencanaan sistem jaringan air baku, dilakukan dengan <em>software WaterCad V8i </em>untuk mempermudah dalam proses analisa hidrolika di dalam pipa, sedangkan untuk perhitungan anggaran biaya dan analisa ekonomi dilakukan secara manual. Kriteria analisa hidrolis mengacu kepada Permen PUPR No. 18/PRT/M/2007, sedangkan untuk perhitungan anggaran biaya mengacu dari Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016. Hasil rancangan ini menyatakan besaran kecepatan dengan nilai 0,10 – 1,05 m/dt, <em>headloss gardient</em> sebesar 0,02 – 12,92 m/km, dan tekanan sebesar 3,5 – 9,8 atm. Total anggaran biaya yang harus dikeluarkan Rp. 258,952,000.00 dengan penetapan harga air sebesar Rp. 2,499.89/m<sup>3</sup>.</p> Abi Aulia Yanottama Riyanto Haribowo M. Amar Sajali Copyright (c) 2023 Abi Aulia Yanottama, Riyanto Haribowo, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-28 2023-08-28 4 1 163 176 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.014 Studi Penentuan IPAL Komunal Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kualitas Air Sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/607 <p>Sungai Bengawan Solo tergolong tipikal sungai yang sering mengalami modifikasi akibat pertambahan jumlah penduduk di sekitar area DAS nya. Kabupaten Bojonegoro sendiri merupakan salah satu wilayah yang berada di hilir Sungai Bengawan Solo. Pengelolaan air limbah di Kabupaten Bojonegoro salah satunya terdiri dari sistem komunal. Sistem komunal merupakan penyaluran air limbah yang berasal dari rumah-rumah dikumpulkan di satu titik. Daerah studi di sepanjang kawasan aliran sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro terdapat 6 IPAL komunal yang tersebar pada daerah padat penduduk yang mana buangannya dialirkan secara langsung ke anak sungai Sungai Bengawan Solo terlebih dahulu, setelah itu hasil pembuangan limbah tersebut akan mengalir dan bermuara pada sungai utama. Studi ini menggunakan analisis regresi berganda metode Langkah mundur (<em>Backward Elimination Method</em>) dengan syarat persamaan harus memenuhi Uji Asumsi Klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan IPAL Komunal yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas sungai Bengawan Solo mulai Stasiun Monitoring Kadipaten (Taman Bengawan Solo) hingga Stasiun Monitoring Bojonegoro (Jembatan Kaliketek) diantaranya parameter BOD oleh TPL 2 dan TPL 4 sebesar 66,30%, parameter COD dipengaruhi oleh TPL 2 dan TPL 5 sebesar 75,90%, parameter TSS dipengaruhi oleh TPL 3 TPL 4 dan TPL 5 sebesar 77,20% dan parameter <em>Total Coliform</em> dipengaruhi oleh TPL 2, TPL 3 dan TPL 4 sebesar 77,80%.</p> Erma Rachmadani Rini Wahyu Sayekti Emma Yuliani Copyright (c) 2023 Erma Rachmadani, Rini Wahyu Sayekti, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-08-28 2023-08-28 4 1 177 190 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.015 Studi Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Menggunakan Software Ipi2win Dan Rockworks Di Desa Pangirolong, Siau Timur Selatan Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/532 <p>Abstrak: Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO) memiliki potensi pertanian tetapi sebagian masyarakat masih kekurangan pasokan air bersih khususnya pada Desa Pangirolong Kecamatan Siau Timurt. Dari permasalahan tersebut dilakukanlah penelitian pada Desa Pangirolong yang bertujuan untuk mengetahui potensi air tanah. Penelitian dilakukan pada 6 titik geolistrik agar diketahui struktur geologi dan lapisan akuifer menggunakan aplikasi IPI2WIN dan Rockworks. Untuk mengetahui potensi air tanah dilakukan dengan menghubungkan jenis akuifer yang sama setelah itu dihitung menggunakan pendekatan rumus Darcy. Hasil analisa menunjukkan 5 jenis lapisan geologi yaitu batu tufa, aglomerat, lava, batu pasir tufa dan batuan beku, dengan 6 titik pendugaaan akuifer. Berdasarkan hasil visualisasi lapisan tanah maka bisa disimpulkan rekomendasi titik pengeboran Pangirolong 1 kedalaman 60 m, titik Pangirolong 2 kedalaman 70 m, titik Pangirolong 3 kedalaman 50 m. titik Lai 1 kedalaman 50 m, titik Lai 2 kedalaman 80 m, dan titik Lai 3 kedalaman 60 m. Perhitungan potensi air tanah menggunakan pendekatan rumus Darcy pada titik Pangirolong terdapat Q(Debit) sebesar 0,50925926 l/det dan pada titik Lai terdapat Q(Debit) sebesar 0,601851851 l/det</p> Budi Sampurno Rekso Runi Asmaranto Emma Yuliani Copyright (c) 2023 Budi Sampurno Rekso, Runi Asmaranto, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 191 204 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.016 Studi Perencanaan Seawall pada Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/557 <p>Perubahan morfologi pantai sekitar PLTMG Selayar disebabkan abrasi oleh gelombang laut sehingga terjadi kemunduran garis pantai. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut maka direncanakan bangunan pengaman pantai berupa <em>seawall </em>dengan desain tinggi gelombang sebesar 1,66 m (kala ulang 50 th). Berdasarkan hasil analisis diperoleh tinggi struktur rencana <em>seawall</em> sebesar 4,10 m dengan panjang bangunan 332,00 meter sepanjang pantai, dasar pondasi berada pada elevasi -1,00 dan puncak bangunan berada pada elevasi +3.10. Berat lapisan pelindung terluar sebesar 0,82 ton dengan diameter batuan 0,85 m. Analisis stabilitas lereng menggunakan <em>software</em> Geostudio Slope/W dengan Metode Fellenius, Bishop, dan Janbu diperoleh hasil aman. Desain pondasi tiang pancang menggunakan <em>minipile</em> 0,25<em>x</em> 0,25 m dengan kedalaman 14 m. Total rencana anggaran biaya (RAB) yang dibutuhkan sebesar Rp 23.254.000.000,00.</p> Ahmad Tajuddin Suwanto Marsudi Very Dermawan Copyright (c) 2023 Ahmad Tajuddin, Suwanto Marsudi, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 205 218 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.017 Analisa Hidrolika Pada Uji Model Test Pelimpah Bendungan Warsamson Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/578 <p>Kabupaten Sorong merupakan salah satu kabutapen yang terletak di provinsi Papua Barat yang memiliki luas wilayah 13.075,28 km<sup>2</sup>. Populasi penduduk kabupaten Sorong pada tahun 2021 berjumlah 118.6779 jiwa, dan kabupaten ini memiliki 30 distrik, dengan 26 kelurahan dan 226 desa atau kampung. Kebutuhan akan suplai air baku, listrik, dan irigasi untuk pertanian yang semakin meningkat karena bertumbuhnya jumlah penduduk dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Salah satu daerah yang terdampak masalah kekeringan adalah Provinsi Papua Barat, di mana terdapat 138 desa terkena banjir dan 12 desa mengalami kekeringan. Untuk menanggulangi permsalahan tersebut maka direncanakan pembangunan Bendungan Warsamson di Kabupaten Sorong oleh Kementrian PUPR. Kemudian disempurnakan perencanaannya dengan uji model fisik di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Terpadu Universitas Brawijaya. Dilakukan penyempurnaan desain diantaranya dengan perbaikan struktur pada hulu <em>low level outlet</em> hingga tidak ada pusaran air dan memenuhi kaidah hidrolika yang berlaku. Setelah itu, dilakukan <em>flushing</em> sedimen dengan efektivitas <em>flushing</em> maksimal mencapai 20,61 atau sebesar 37% sedimen yang tergelontor.</p> Asa Ekanugraha Tirta Suwanto Marsudi Very Dermawan Copyright (c) 2023 Asa Ekanugraha Tirta, Suwanto Marsudi, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 219 227 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.018 Studi Manajemen Konstruksi Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal Kab. Bojonegoro https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/587 <p>Pelaksanaan proyek kontruksi membutuhkan perancanaan yang matang agar dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Kaitannnya dengan studi ini adalah pelaksanaan proyek rehabilitasi spillway bendungan pancal dipengaruhi oleh waktu, kuantitas sumber daya tenaga kerja serta alat berat, kebutuhan material, dan faktor biaya. Dengan dilakukan perencanaan manajemen konstruksi diharapkan proyek ini berlangsung dalam waktu yang tepat dan biaya yang murah namun tetap diperoleh mutu pekerjaan yang baik..Dari hasil optimasi pada proyek Rehabilitasi Bendungan Pacal dengan alternatif penambahan jam kerja didapatkan durasi proyek menjadi lebih cepat 12 hari dan terjadi penurunan rencana anggaran biaya sebesar Rp 80.786.956.485,54 (0,73%). Hasil optimasi dengan menggunakan alternatif penambahan alat berat didapatkan durasi proyek menjadi lebih cepat 37 hari dan terjadi penurunan rencana anggaran biaya sebesar Rp 80.719.359.402,46 (0,81%). Sehingga dalam studi ini dipilih alternatif penambahan alat berat yang ditinjau sebagai alternatif yang paling optimal.</p> Sulthon Arsyad Aifudin Pitojo Tri Juwono Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Sulthon Arsyad Aifudin, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 228 238 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.019 Pemetaan Sebaran Hujan Rancangan Menggunakan Interpolasi Kriging di DAS Kali Lamong https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/590 <p>Luapan Kali Lamong kerap kali mengakibatkan banjir. Hal tersebut memiliki dampak yang sangat merugikan terutama bagi masyarakat yang tinggal di DAS Kali Lamong. Permasalahan banjir tersebut biasanya diatasi dengan pembangunan infratruktur sumber daya air. Penanganan terhadap banjir dapat lebih mudah bila telah tersedia informasi hujan rancangan dalam bentuk peta isohiet. Penelitian ini bertujuan menghasilkan peta isohiet untuk memudahkan perencanaan atau analisis hidrologi lainnya tanpa menguji data dan menghitung ulang hujan rancangan. Metode perhitungan hujan rancangan menggunakan analisis frekuensi distribusi Gumbel dan Log Pearson III Kriging dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun yang telah teruji kesesuaiannya. Peta tersebut dibangun dengan metode interpolasi spasial Kriging. Hasil pemetaan hujan rancangan tersebut dievaluasi berdasarkan parameter NSE dan RSR dengan kriteria hasil yang memuaskan hingga sangat baik. Kemudian peta tersebut juga dibandingkan dengan peta hujan rancangan terbitan Kementerian PU Dirjen SDA dan dihasilkan kesesuaian sebesar 25,95 %.</p> Yosafat Pulung Aji Wardana Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Yosafat Pulung Aji Wardana, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 239 249 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.020 Analisis Keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara Melalui Simulasi HEC-RAS Dan Berbasis InaSAFE https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/599 <p>Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan salah satu bendungan tipe timbunan homogen yang memiliki fungsi untuk mereduksi banjir dan mendukung kebutuhan air baku. Namun bendungan ini juga tidak terlepas dari risiko yang besar yakni keruntuhan bendungan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui besarnya debit banjir rancangan maksimum yang terjadi pada daerah tangkapan air Bendungan Sepaku Semoi, mengetahui sebaran banjir Semoi melalui simulasi HEC-RAS 6.3.1, menentukan klasifikasi tingkat bahaya, dan memperkirakan estimasi kerugian akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yang berbasis InaSAFE. Berdasarkan analisis debit banjir rancangan menggunakan HSS Nakayasu dan HSS Snyder, didapatkan bahwa debit PMF dari HSS Nakayasu sebesar 3264,165 m<sup>3</sup>/det yang akan digunakan pada analisis sebaran banjir menggunakan HEC-RAS 6.3.1. Hasil dari analisis HEC-RAS 6.3.1 menunjukkan bahwa luasan banjir akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yakni seluas 22,4 km<sup>2</sup> dengan kedalaman maksimum mencapai 12,82 meter. Hasil genangan ini akan digunakan dalam aplikasi InaSAFE yang menghasilkan bahwa keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi dikategorikan ke dalam bahaya tingkat tinggi. Adapun total perkiraan kerugian akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yakni sebesar Rp 17.055.740.420,00.</p> Yudae Frederik Andre Primantyo Hendrawan Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Yudae Frederik, Andre Primantyo Hendrawan, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 250 263 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.021 Pemanfaatan Data Hujan Satelit Untuk Prediksi Kekeringan Di Das Kali Lamong Kabupaten Gresik Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/608 <p>Potensi sumber daya air pada DAS Kali Lamong sering kali terganggu dikarenakan terdapat beberapa wilayah yang terdampak kekeringan. Dari permasalahan tersebut maka untuk mengantisipasi kejadian kekeringan pada DAS Kali Lamong diperlukan perhitungan indeks kekeringan menggunakan metode <em>Standardized Precipitation Index</em> (SPI) dan metode <em>Inverse Distance Weighted </em>(IDW) untuk pembuatan peta persebaran kekeringan. Untuk dapat menghitung indeks kekeringan serta penggambaran peta sebaran kekeringan maka dibutuhkan data yang meliputi data curah hujan bulanan selama 15 tahun di DAS Lamong, data curah hujan satelit CHIRPS, serta peta DAS Lamong yang digunakan untuk membuat peta sebaran stasiun hujan. Dari analisa menunjukkan bahwa korelasi antara curah hujan bulanan pada titik stasiun hujan pengukuran dan pada titik koordinat CHIRPS memiliki hubungan yang sudah memenuhi. Hasil perhitungan pada indeks kekeringan meteorologi pada DAS Kali Lamong dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) memiliki nilai indeks kekeringan terparah dengan nilai -5,581 pada periode defisit 3 bulanan di tahun 2010. Pada penggambaran peta persebaran kekeringan menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW), tahun 2009 dan tahun 2019 adalah tahun yang mengalami kejadian kering paling sering dibandingkan dengan tahun yang lainnya.</p> Nur Amirah Donny Harisuseso Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Nur Amirah, Donny Harisuseso, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-06 2023-09-06 4 1 264 276 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.022 Studi Analisa Fluida Dinamik pada Pelimpah Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek menggunakan Autodesk CFD https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/598 <p>Pada pemodelan numerik, terdapat aspek pendukung yaitu data teknis bangunan dan debit banjir rancangan Q<sub>100th</sub>, Q<sub>1000th</sub>, dan Q<sub>PMF</sub>. Hasil dari pemodelan numerik dilakukan perbandingan dengan perhitungan teoritis berupa nilai tinggi muka air dan kecepatan. Verifikasi menggunaan metode <em>Brier-Skill Score</em> (BSS). Hasil perhitungan teoritis menunjukkan kondisi aliran memenuhi kriteria hidrolika, tidak terjadi aliran getar dan kavitasi. Pada pemodelan numerik menggunakan Autodesk CFD terdapat ketinggian muka air yang melebihi tinggi jagaan pada Q<sub>PMF</sub>. Hasil verifikasi menjukkan bahwa tinggi muka air pada Q<sub>100th</sub> dan Q<sub>1000th</sub> menghasilkan klasifikasi <em>Bries-skill Score</em> kategori <em>excellent, </em>sementara itu pada Q<sub>PMF </sub>didapatkan klasifikasi <em>good</em>. Pada kecepatan aliran menghasilkan klasifikasi <em>Bries-skill Score </em>yaitu <em>excellent</em>. Berdasarkan klasifikasi, maka model numerik cukup mampu untuk merepresentasikan perhitungan teoritis</p> Intan Permaisela Suwanto Marsudi Dian Sisinggih Copyright (c) 2023 Intan Permaisela, Suwanto Marsudi, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-12 2023-09-12 4 1 277 290 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.023 Pemanfaatan Data Satelit untuk Menganalisis Indeks Kekeringan Meteorologi di Sub DAS Slahung Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/593 <p>Kabupaten Ponorogo dalam beberapa tahun terakhir rentan terjadi bencana kekeringan. Kekeringan disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu curah hujan yang rendah atau dibawah normal. Secara hidrologi, komponen utama dalam menganalisis indeks kekeringan meteorologi adalah curah hujan yang panjang, lengkap dan persebarannya merata diseluruh DAS. Namun, stasiun hujan yang berada di Sub DAS Slahung perletakannya kurang tersebar dan kurang mewakili daerah – daerah yang kosong. Hal ini dapat diantisipasi dengan memanfaatkan data curah hujan satelit dimana digunakan sebagai stasiun hujan bayangan yang membantu stasiun eksisting dalam mengisi ruang kosong di Sub DAS Slahung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kekeringan serta dapat memprediksi kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung. Perhitungan indeks kekeringan meteorologi menggunakan metode EDI (<em>Effective Drought Index</em>). Hasil analisis menunjukkan bahwa kekeringan terparah terjadi pada tahun 2005 (indeks min -2.41), 2007 (indeks min -1.94), 2012 (indeks min -1.55), 2017 (indeks min -1.62) dan 2019 (indeks min -1.50). Berdasarkan pola kekeringan pada tahun kering tersebut, diperkirakan kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung terjadi 2 hingga 5 tahun sekali.</p> Acha Octa Friyana Donny Harisuseso Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 Acha Octa Friyana, Donny Harisuseso, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-13 2023-09-13 4 1 291 301 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.024 Analisa Stabilitas Lereng pada Bendungan Manggar di Kota Balikpapan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/610 <p>Bendungan Manggar adalah bendungan tipe urugan tanah homogen yang dilengkapi dengan chimney drain yang dihubungkan dengan horizontal <em>blanket drain</em>. Puncak bendungan diperkeras dengan paving beton dan pada tahun 2019/2020 puncak bendungan dipekeras dengan aspal, lereng hulu diberi perlindungan blok beton (semula didesain dengan rip-rap batu) dan lereng hilir dilindungi dengan gebalan rumput dan sistem drainasi permukaan. Pada tumpuan kanan, saat penggalian pondasi bendungan ditemukan adanya lapisan pasir halus sehingga galian pondasi dibuat menjorok masuk kedalam bukit tumpuan. Karena lapisan pasir halus cukup tebal dan tidak dapat dibuang seluruhnya, untuk menghindarkan terjadinya rembesan yang berlebihan, lereng hulu bendungan dipasang blanket kedap air dari tanah lempung. Penentuan besaran gempa desain bendungan mengikuti pedoman pada “Pedoman Pd- T- 14-2004 A” Analisa Stabilitas Bendungan Urugan akibat Gempa dimulai dengan menentukan faktor risiko keamanan bendungan. Stabilitas terhadap aliran filtrasi dengan SEEP/W menunjukkan debit rembesan, gejala buluh, dan gejala sembulan aman. Stabilitas lereng metode Bishop dengan SLOPE/W menunjukkan kondisi statis, OBE 100, dan MDE 5000 aman</p> Dadang Teguh Wicaksono Pitojo Tri Juwono Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Dadang Teguh Wicaksono, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-13 2023-09-13 4 1 302 311 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.025 Studi Optimasi Alokasi Air Irigasi pada Daerah Irigasi Sewu Kabupaten Madiun Menggunakan Program Dinamik https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/602 <p>Permasalahan yang ada di Daerah Irigasi Sewu untuk kondisi eksisting yaitu pada Musim Kemarau II debit menjadi berkurang sehingga petak sawah yang berada di hilir menerima sedikit air, persentase periode terpenuhi kebutuhan air irigasi dalam 1 tahun pada Daerah Irigasi Sewu hanya sebesar 13,3%. Dari permasalahan tersebut dilakukan teknik optimasi dengan program dinamik deterministik. Dengan optimasi dinamik deterministik dapat memaksimalkan keuntungan hasil tani dengan cara menguraikan beberapa tahap/<em>stage</em> kemudian diperoleh keuntungan pada tiap tahap berdasarkan pemberian air. Hasil optimasi yang telah dikaji didapatkan peningkatan tiap musim tanam masing-masing musim tanam sebesar 9,18%, 9,18%, dan 64,39%. Keuntungan yang didapat untuk masing-masing musim tanam adalah Rp. 19.084.716.944, Rp. 19.062.029.272, dan Rp. 13.668.164,917.</p> Kingkin Pinesthi Palupi Palupi Lily Montarcih Limantara Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Kingkin Pinesthi Palupi Palupi, Lily Montarcih Limantara, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-13 2023-09-13 4 1 312 322 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.026 A Studi Penentuan IPAL Komunal yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kualitas Air Sungai Bengawan Solo Kota Surakarta https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/617 <p>Sungai Bengawan Solo mengalir melintasi dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya kebutuhan jumlah air bersih yang dikonsumsi dan mengakibatkan adanya peningkatan jumlah air limbah. Kota Surakarta menjadi salah satu daerah yang dilalui oleh aliran Sungai Bengawan Solo dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penanganan air limbah di Kota Surakarta dominan menggunakan sistem <em>on-site</em> dan salahsatunya yaitu IPAL komunal. Daerah studi di sepanjang aliran sungai terdapat 6 IPAL komunal yang tersebar di daerah padat penduduk. Studi ini menggunakan analisis linear berganda metode langkah maju (<em>Forward Selection</em>). Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan IPAL komunal yang mempengaruhi kualitas sungai Bengawan Solo mulai Stasiun Semanggi (Jembatan Semanggi-Nusupan) hingga Stasiun Jurug (Jembatan Jurug) diantaranya parameter BOD oleh TPL 1, TPL 2, dan TPL 5 sebesar 87,5%, parameter COD dipengaruhi TPL 1, TPL 2, dan TPL 3 sebesar 91,2%, parameter TSS dipengaruhi TPL 4 dan TPL 6 sebesar 64%, dan parameter <em>Total Coliform </em>dipengaruhi oleh TPL 1, TPL 2, TPL 5, dan TPL 6 sebesar 98%.</p> Linda Dian Paramita Rini Wahyu Sayekti Riyanto Haribowo Copyright (c) 2023 Linda Dian Paramita, Rini Wahyu Sayekti, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-27 2023-09-27 4 1 323 333 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.027 Perencanaan Sistem Distribusi Air Baku di Desa Galeo Baru dengan menggunakan Aplikasi WaterCAD V8i https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/551 <p>Desa Galeo Baru terletak pada pulau Kalimantan lebih tepatnya di Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat, dalam rutinitas sehari-hari kebutuhan air baku masyarakat di Desa Galeo Baru sangat mengandalkan sumber air tanah, namun tidak semua masyarakat memilikinya. Dengan adanya sungai Goohaq nantinya dapat dijadikan suplai air baku guna memenuhi kebutuhan air baku di Desa Galeo Baru. Tujuan dari studi ini merupakan untuk merencanakan sistem jaringan air baku dari sungai Goohaq ke Desa Galeo Baru, meliputi kuantitas air, hidrolika dan rencana anggaran biaya. Untuk perencanaan jaringan dan perhitungan hidrolika menggunakan aplikasi <em>WaterCAD</em> <em>V8i. </em>Dari hasil analisa didapatkan kondisi hidrolis jaringan pipa masih memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan, untuk kecepatan sebesar 0,100 m/dt – 2,5 m/dt, tekanan 0,5 atm – 10 atm, <em>headloss</em> <em>gradient</em> 0 m/km – 15 m/km. Dengan total rencana anggaran biaya (RAB) untuk perencanaan distribusi air baku di Desa Galeo Baru Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat dengan nilai proyek sebesar Rp. 713.177.000.</p> Moch Rendy Dwi Laksana Nuryatim Ussy Andawayanti Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Moch Rendy Dwi Laksana Nuryatim, Ussy Andawayanti, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-27 2023-09-27 4 1 334 342 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.028 Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Bendungan Batu Tegi Menggunakan Program Linier https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/584 <p><strong>Abstrak</strong>: Bendungan Batu Tegi merupakan Bendungan yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Fungsi utama dibangunnya Bendungan Batu Tegi yaitu untuk membantu suplai air ke Bendungan Argoguruh sehingga daerah layanan untuk irigasi Way Sekampung dapat diperluas dan dimaksimalkan. Namun, manajemen sumber daya air diantara kedua bangunan tersebut belum optimal untuk memenuhi berbagai kebutuhan, terutama irigasi di DI Way Sekampung. Hal inidapat dilihat pada berkurangnya lahan layanan yang dialiri dari luas baku sebesar 76.006 Ha menjadi 55.373 Ha yang berfungsi artinya masih terdapat 20.633 Ha yang belum termanfaatkan. Sehingga diperlukan studi untuk menganalisis pemanfaatan air irigasi agar dapat memaksimalkan luas lahan layanan pertanian. Studi ini menggunakan program linier dalam analisanya serta terdapat 4 alternatif pola tata tanam dengan perbedaan jadwal tanam tiap alternatifnya. Dari pemodelan program linier yang didasarkan pada penentuan luas lahan tiap jenis tanaman didapatkan hasil alternatif 1 mendapatkan hasil optimasi mencapai intensitas tanam 300% dan keuntungan terbesar pada alternatif 2.. Manfaat dari studi ini untuk memberikan wawasan atau informasi kepada petani yang menggunakan suplai air dari Bendungan Batu Tegi maupun stakeholder terkait dalam penerapan pola tata tanam dan waktu tanam efisien serta luas lahan pertanian yang optimal agar memperoleh keuntungan maksimum dari hasil produksi pertanian</p> Andito Nurdaviq Lazuardi Lily Montarcih Limantara Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2023 Andito Nurdaviq Lazuardi, Lily Montarcih Limantara, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-01 2023-10-01 4 1 343 356 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.029 Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi Menggunakan Data Pos Hujan, Data Satelit CHIRPS, dan Data Pos Duga Air dengan Metode Stepwise di DAS Kedunglarangan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/611 <p>Pada dasarnya nilai suatu data sangatlah penting dan berharga. Begitu pula data hujan maupun debit memiliki peran penting dalam mengelola sumber daya air seperti halnya mengendalikan banjir dan kekeringan. Akan tetapi, terkadang perletakan pos hujan di suatu DAS cukup berdekatan membuat nilai curah hujan antar pos tidak jauh berbeda. Dengan melakukan rasionalisasi menggunakan metode <em>Stepwise</em> diharapkan dapat mengetahui pos hujan mana saja yang berpengaruh pada pos duga air. Hasil rekomendasi menunjukkan pada <em>Stepwise-Enter</em> dengan empat kombinasi yaitu Pos Hujan Prigen, Bareng, Tanggul, dan Wilo yang memiliki nilai R = 0,773 dengan kategori “Kuat” dan secara perletakan juga telah tersebar pada wilayah hulu, tengah, dan hilir. Setelah didapatkan rekomendasi dilanjutkan dengan validasi menggunakan satelit CHIRPS yang menunjukkan ke empat pos hujan tersebut menghasilkan nilai NSE kategori “Memenuhi” dan “Baik”. Sementara untuk koefisien korelasinya, semua pos hujan menunjukkan hasil “Sangat Kuat”.</p> Mifta'ul Iza Salsabila Ery Suhartanto Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Mifta'ul Iza Salsabila, Ery Suhartanto, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-02 2023-10-02 4 1 357 364 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.030 Studi Kekeringan Meteorologi dengan Pemanfaatan Data Satelit Chirps Pada Das Rondoningo Kabupaten Probolinggo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/619 <p><strong>Abstrak</strong>: Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu wilayah yang kerap mengalami bencana kekeringan, terkhusus DAS Rondoningo. Kekeringan yang terjadi pada Kabupaten Probolinggo disebabkan oleh intensitas curah hujan yang rendah atau curah hujan dibawah curah hujan normal, maka diperlukan perhitungan nilai indeks kekeringan untuk mengidentifikasi keparahan kekeringan yang terjadi pada lokasi studi. Namun terdapat kendala dimana data hujan pada lokasi studi dinilai kurang sempurna karena pos pengamatan curah hujan masih belum merata, maka akan dilakukan pemanfaatan data curah hujan CHIRPS. Data curah hujan CHIRPS akan dikalibrasikan dengan data curah hujan pengamatan menggunakan persamaan regresi. Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai indeks kekeringan adalah <em>Percent Normal Index</em> (PNI). Hasil indeks kekeringan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta sebaran kekeringan metode interpolasi <em>Inverse Distance Weight</em> (IDW) menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persamaan dengan nilai determinasi paling baik dalam mengestimasi nilai curah hujan CHIRPS adalah persamaan regresi linier intercept. Kemudian perhitungan indeks PNI menunjukkan indeks kekeringan terparah sebesar 0% dengan status “Amat Sangat Kering” pernah terjadi pada seluruh tahun pengamatan (2002-2021). Hasil peta sebaran kekeringan metode IDW menunjukkan hasil yang sangat bagus karena memilki kecocokan dengan peta kekeringan yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo.</p> As'idatu Viddaroini Donny Harisuseso Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 As'idatu Viddaroini, Donny Harisuseso, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-02 2023-10-02 4 1 365 377 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.031 Pengaruh Erosi Menggunakan Klasifikasi Struktur Tanah Dengan Menggunakan Alat Rainfall Simulator https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/597 <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di banyak dataran tinggi di Indonesia, permasalahan tersebut adalah erosi. Dari beberapa faktor, faktor yang pertama &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;menyebabkan terjadinya erosi adalah jenis tanah. Pada penelitian yang dilakukan ini, menggunakan tanah yang berada di daerah Junrejo, Batu, Kabupaten Malang.&nbsp; Di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas hujan dengan erosivitas, pengaruh tekstur tanah yang ada di daerah Junrejo terhadap erodibilitas, serta besar laju erosi dengan menggunakan Metode USLE di alat <em>rainfall simulator. </em>Pada penelitian yang dilakukan ini, digunakan 3 variasi intensitas hujan yakni Intensitas 1 liter/menit, 1,5 liter/menit, 2 liter/menit dengan menggunakan kemiringan 5%. Hasil dari penelitian ini, bahwa intesitas hujan dan erosivitas menghasilkan koefisien determinasi R<sup>2</sup> = 0,999, yang artinya bahwa intensitas hujan mempengaruhi erosivitas sebesar 99,9%. Hubungan antara struktur tanah dengan erodibilitas menghasilkan nilai K yang sama, yaitu K = 0,232. Dan pada metode USLE perhitungan erosi menghasilkan nilai dengan intensitas 1 liter/menit yaitu &nbsp;0,232 ton/ha/thn, pada intensitas 1,5 liter/menit sebesar 0,514 ton/ha/thn, dan pada intensitas 2 liter/menit menghasilkan nilai 0.814 ton/ha/thn.</p> Renisa Rismaya Fitria Jadfan Sidqi Fidari Riyanto Haribowo Copyright (c) 2023 Renisa Rismaya Fitria, Jadfan Sidqi Fidari, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-08 2023-10-08 4 1 378 389 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.032 Analisis Peredaman Energi Pada Terjunan Bertangga Dengan Uji Model Fisik https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/626 <p>Terjunan bertangga merupakan alternatif bangunan yang dipilih untuk memperbesar nilai peredaman energi. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh variasi jumlah tangga terhadap nilai peredaman energi. Penelitian ini menggunakan empat seri terjunan dengan tinggi anak tangga masing-masing 10 cm, 5cm, 3,3 cm dan 2,5 cm dengan empat variasi debit. Untuk sudut kemiringan terjunan dibuat tetap sebesar 45<sup>o</sup>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak tangga berpengaruh signifikan pada kaki terjunan, terutama sebelum loncatan hidrolik Nilai peredaman energi semakin besar pada kaki terjunan.</p> Aqmarina Nabilah Very Dermawan Emma Yuliani Copyright (c) 2023 Aqmarina Nabilah, Very Dermawan, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-10 2023-10-10 4 1 390 397 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.033 Analisis Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Ameroro Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Dengan Menggunakan Aplikasi HEC-RAS https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/627 <p>Bendungan Ameroro merupakan tipe bendungan urugan tanah yang berada di Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Bendungan ini berpotensi&nbsp; menyebabkan bencana besar jika mengalami keruntuhan bendungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan maksimum, pemetaan kedalaman daerah genangan banjir, dan klasifikasi tingkat bahaya risiko bencana pada wilayah yang terdampak akibat terjadinya keruntuhan Bendungan Ameroro dengan menggunakan aplikasi HEC-RAS. Hasil analisis menunjukkan debit banjir maksimum PMF dari metode HSS Nakayasu sebesar 1583,480 m<sup>3</sup>/dtk, maka dilakukan simulasi keruntuhan bendungan akibat <em>overtopping</em> dan <em>piping</em> menggunakan HEC-RAS. Hasil simulasi keruntuhan tersebut didapatkan luas genangan banjir pada kondisi <em>overtopping</em> seluas 102,075 km<sup>2</sup> dengan kedalaman banjir maksimum 29,94 m. Pada kondisi <em>piping</em> atas pada bagian hilir luasan banjir seluas 87,227 km<sup>2</sup>, kondisi <em>piping</em> tengah terdapat luasan banjir seluas 86,720 km<sup>2</sup>, dan kondisi <em>piping</em> bawah terdapat luasan banjir seluas 86,667 km<sup>2</sup>. Hasil analisis klasifikasi tingkat bahaya akibat keruntuhan Bendungan Ameroro diklasifikasikan sebagai zona bahaya tingkat tinggi dengan jarak jangkauan banjir 5-20 km dari bendungan.</p> Muh. Rivan Saranani Pitojo Tri Juwono M. Amar Sajali Copyright (c) 2023 Muh. Rivan Saranani, Pitojo Tri Juwono, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-10 2023-10-10 4 1 398 410 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.034 Studi Perilaku Aliran pada Bendung Alale Kabupaen Bone Bolango Provinsi Grontalo dengan Uji Model Fisik Skala 1:50 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/630 <p>Bendung Alale merupakan bendung yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan irigasi masyarakat Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Untuk upaya konservasi sumber daya air dan meningkatkan hasil pertanian, maka perlu dilakukan desain rehabilitasi Bendung Alale. Salah satu prosedur dalam perencanaan Bendung adalah melakukan uji model hidrolik. Uji model ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aliran pada sungai bagian hulu, pelimpah bendung, peredam energi, serta sungai bagian hilir Bendung Alale pada debit Q<sub>25th</sub>. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku aliran yang terjadi dari hulu hingga hilir bendung pada debit Q<sub>25th </sub>di kondisi eksisting dengan hasil dari pengujian model pada pelimpah Bendung Alale mampu mengalirkan debit Q<sub>25th </sub>tanpa menyebabkan <em>overtopping</em> dan aman terhadap bahaya kavitasi serta dilakukan analisa terhadap perilaku aliran setelah perubahan desain pada model. Penelitian ini diharapkan memperoleh hasil pemodelan hidrolika yang dapat lebih berkembang dan digunakan untuk menentukan desain bendung serta mempermudah perencanaannya.</p> Fatkhur Rokhman Very Dermawan Dian Sisinggih Copyright (c) 2023 Fatkhur Rokhman, Very Dermawan, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-10 2023-10-10 4 1 411 424 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.035 Evaluasi Saluran Drainase di Kelurahan Purwodadi Kota Malang Menggunakan Aplikasi SWMM 5.2 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/629 <p>Genangan yang biasa terjadi di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Purwodadi Kota Malang, Jawa Timur merupakan masalah yang sangat perlu diperhatikan daerah tersebut merupakan salah satu jalan utama, dan terdapat banyak pemukiman warga, sehingga dengan adanya genangan akan menghambat aktifitas warga dan dapat menimbulkan banyak kerugian.Banyak faktor yang mengakibatkan permasalahan genangan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Purwodadi, seperti kemampuan saluran drainase yang sudah tidak mampu menampung jumlah limpasan hujan dan buangan yang dihasilakn di kawasan tersebut. Penyebab lainya juga dipengaruhi dari adanya penumpukan sampah dan material akibat dari aktivitas masyarakat setempat yang dapat menimbulkan sedimentasi di saluran jalan tersebut.Maka dari itu, diperlukan adanya analisa saluran drainase dengan aplikasi SWMM 5.2 yang nantinya akan didapatkan hasil berupa titik luapan air yang harapanya nanti dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan genangan banjir di Jalan Ahmad Yanni Kelurahan Purwodadi Kota Malang, Jawa Timur.</p> <p><em> </em></p> Dimas Dhaifullah Ghanim Linda Prasetyorini Runi Asmaranto Copyright (c) 2023 Dimas Dhaifullah Ghanim, Linda Prasetyorini, Runi Asmaranto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-16 2023-10-16 4 1 425 437 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.036 Evaluasi Saluran Drainase pada Kelurahan Tulusrejo Kata Malang Menggunakan Aplikasi SWMM 5.2 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/631 <p>Perubahan tata guna lahan di Kelurahan Tulusrejo menjadikan Kelurahan Tulusrejo menjadi langganan banjir atau genangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sistem drainase dengan model Strom Water Management Model (SWMM) dengan solusi evaluasi dimensi atau alternatif ramah lingkungan yaitu rain harvesting. Tahapan pemodelan meliputi: analisis hidrologi, perhitungan intensitas curah hujan,jam-jaman kala ulang 5 tahun, pemodelan hidrolika dan LID (low impact development) pada SWMM. Hasil pemodelan dengan kala ulang 5 tahun pada SWMM didapat 4 titik genangan dengan 7 saluran yang perlu dievaluasi. Dari hasil pemodelan pendekatan hidrolika direkomendasikan untuk evaluasi dimensi saluran pada 7 titik. Sedangkan dari hasil pendekatan pemodelan LID disarankan menambahkan rain harvesting pada 10 subcatchment yang berjumlah 263.</p> Billah Taufik Hidayah Linda Prasetyorini Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 Billah Taufik Hidayah, Linda Prasetyorini, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-16 2023-10-16 4 1 438 449 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.037 Pemetaan Sebaran Hujan Rancangan Pada Berbagai Kala Ulang Menggunakan Metode Interpolasi Spasial Di Sub DAS Widas https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/634 <p>Permasalahan sebaran stasiun hujan yang ada di suatu DAS sampai sekarang masih kurangnya perhatian. Hal ini dibuktikan oleh belum adanya acuan tetap tentang metode yang dapat digunakan untuk menentukan pola persebarannya. Diperlukannya perhitungan data curah hujan agar dapat menghasilkan intensitas hujan rancangan dalam periode kala ulang tertentu. Sub DAS Widas yang cukup luas dan dengan kondisinya yang memungkinkan untuk berubahnya tata guna lahan daerah, maka diperlukan adanya suatu peta yang dapat mengatasi masalah di daerah tersebut. Dalam penyusunan peta sebaran nilai ini menggunakan metode interpolasi yaitu IDW (<em>Inverse Distance Weighted</em>). Berdasarkan analisis dan hasil perhitungan, dari pengolahan data curah hujan rancangan didapatkan akan digunakan metode distribusi yang memiliki nilai perhitungan uji terkecil, yaitu dengan nilai terkecil yaitu 76 mm. Setelah didapatkan curah hujan rancangan tersebut, maka dapat dilakukan penggambaran peta sebaran hujan rancangan menggunakan metode IDW dengan berbagai kala ulang. Dari hasil peta tersebut, akan dilakukan perbandingan dengan menggunakan metode NSE. Nilai NSE pada metode IDW pada berbagai kala ulang tersebut rata – rata sebesar 0.99 dengan kriteria penilaian NSE, nilai hasil perhitungannya terletak antara 0.75 hingga 1 yaitu sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa metode IDW sebagai metode yang akurat dalam proses pembuatan peta sebaran hujan rancangan.</p> Annisatuzjriyah Marthadyanti Donny Harisuseso Ery Suhartanto Copyright (c) 2023 Annisatuzjriyah Marthadyanti, Donny Harisuseso, Ery Suhartanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-16 2023-10-16 4 1 450 459 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.038 Aplikasi EPA SWMM 5.1 pada Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Perumahan Aura Park Kecamatan Dau Kabupaten Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/636 <p>Pada perumahan Aura Park diperlukan adanya sistem drainase untuk mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secara cepat. Ditambah lagi dengan permasalahan genangan yang cukup merugikan di kawasan dekat perumahan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan sistem drainase dengan menggunakan software EPA SWMM 5.1. Desain jaringan sistem drainase yang direncanakan terdiri dari 44 saluran drainase berbentuk persegi. Selain itu, direncanakan sumur resapan dan kolam retensi yang diletakkan pada bagian depan perumahan. Analisis sistem drainase dengan EPA SWMM 5.1, periode ulang lima dan sepuluh tahun, dan debit maksimum di outlet masing-masing 0,123 m<sup>3</sup>/det dan 0,137 m<sup>3</sup>/det. Kecepatan maksimum sebesar 4,13 m/det dan 4,28 m/det.</p> Roeyhan Mahendra Mohammad Bisri Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Roeyhan Mahendra, Mohammad Bisri, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-18 2023-10-18 4 1 460 470 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.039 Rasionaliasi Jaringan Pos Hidrologi Menggunakan Data Pos Hujan, Data Satelit CHIRPS, dan Data Pos Duga Air dengan Metode Stepwise di DAS Rejoso https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/638 <p>DAS Rejoso merupakan salah satu DAS terbesar di Pasuruan Jawa Timur. Dalam rangka untuk menilai apakah jumlah stasiun hidrologi yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso mampu merepresentasikan kondisi wilayah studi dengan baik, tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas data serta jumlah stasiun hidrologi secara optimal. Rasionalisasi pada studi ini menggunakan metode stepwise. Hasil metode stepwise-enter menghasilkan kombinasi dua pos hujan rekomendasi yaitu Pos Hujan Winongan dan Pos Hujan Panditan dengan nilai korelasi 0.849. Hasil kesesuaian data satelit CHIRPS dengan data hujan pengamatan pos hujan rekomendasi, Pos Hujan Winongan menghasilkan (NSE : 0.623) dan (R : 0.869) dan Pos Hujan Panditan (NSE :0.525) dan (R : 0.864).</p> Firyal Sekar Kafidani Ery Suhartanto Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Firyal Sekar Kafidani, Ery Suhartanto, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-18 2023-10-18 4 1 471 481 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.040 Analisis Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Semantok Menggunakan Aplikasi HEC-RAS https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/642 <p>Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan tipe bendungan urugan tanah. Bendungan Semantok dibangun dengan tujuan utama yaitu mengurangi dampak banjir yang terjadi di Kecamatan Rejoso dan mengatur aliran air berlebih pada musim hujan untuk mencegah terjadinya genangan. Selain fungsi tersebut, Bendungan Semantok juga memiliki potensi yang menyebabkan bencana besar apabila terjadi keruntuhan atau kegagalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi debit banjir perancangan maksimal yang mungkin terjadi pada Bendungan Semantok, mengetahui peta dan pola sebaran kedalaman genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok dengan aplikasi HEC-RAS, dan mengetahui klasifikasi tingkat bahaya yang disebabkan keruntuhan Bendungan Semantok. Berdasarkan hasil analisis, debit banjir maksimum PMF dari metode HSS Nakayasu adalah sebesar 1197,756 m<sup>3</sup>/dt. Langkah selanjutnya adalah menjalankan simulasi keruntuhan bendungan menggunakan aplikasi HEC-RAS dengan skenario <em>overtopping</em> dan <em>piping</em>. Hasil simulasi keruntuhan tersebut didapatkan luas sebaran banjir terbesar pada kondisi <em>overtopping qcc</em> akibat keruntuhan Bendungan Semantok yaitu seluas 72,29 km<sup>2</sup> dengan ketinggian banjir maksimum 13,54 m. Berdasarkan hasil analisis klasifikasi tingkat bahaya banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok diklasifikasikan zona bahaya tingkat tinggi.</p> Indriana Vaninda Karin Pitojo Tri Juwono M. Amar Sajali Copyright (c) 2023 Indriana Vaninda Karin, Pitojo Tri Juwono, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-20 2023-10-20 4 1 482 495 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.041 Studi Evaluasi Kinerja Bangunan Pengendali Sedimen (Check Dam) di Sungai Rado Desa Rado Kabupaten Teluk Wondawa Provinsi Papua Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/644 <p>Tidak terawatnya Bangunan Pengendali Sedimen dapat menimbulkan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan pada daerah musibah atau bahkan memakan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari Bangunan Pengendali Sedimen di Sungai Rado Desa Rado Kebupaten Teluk Wondawa. Dari hasil dokementasi yang didapat di tempat penelitian bisa didapat data yang berguna untuk invetarisasi dan skoring. Invetarisasi dilakukan untuk melihat kondisi bangunan pengendali banjir dan skoring dilakukan untuk menilai besar kerusakan yang terjadi di tiap bangunan. Setelah skoring dilakukan, tiap bangunan akan diberi pemeliharaan berdasarkan tingkat kerusakan. Kerusakan berat akan dilakukan pemeliharan rehabilitatif, pemeliharaan sedang dilakukan pemeliharaan preventif dan jika kerusakan kecil atau tidak terjadi kerusakan maka dilakukan pemeliharaan korektif. Setelah mendapat hasil rekomendasi tiap pemeliharaan, dapat dilakukan operasi pada Bangunan Pengendali Sedimen.</p> Rizal Simanjuntak Ussy Andawayanti Ery Suhartanto Copyright (c) 2023 Rizal Simanjuntak, Ussy Andawayanti, Ery Suhartanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-20 2023-10-20 4 1 496 506 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.042 Manajemen Kualitas Pekerjaan Proyek Jaringan Irigasi (Studi Kasus : Daerah Irigasi Mrican Kabupaten Jombang Tahap3) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/654 <p>Penelitian ini melakukan evaluasi kualitas daya dukung tanah, kualitas tanah, dan kualitas beton pada proyek rehabiltas jaringan daerah irigasi Mrican Kabupaten Jombang tahap 3, Berdasarkan pengujian sondir dengan alat sondir diperoleh tekanan konus 24516,5 Kn/m<sup>2</sup> yang artinya terdapat tanah keras. Diperoleh nilai daya dukung tanah (Q ijin) diambil nilai yang terkecil dari 5 titik yaitu 2964,22 Kn/m<sup>2</sup> &gt; 498,5 Kn/m<sup>2</sup> (Qu) daya dukung aksial ultimite. yang berarti memenuhi dari beban yang bekerja pada pondasi dalam. Berdasarkan nilai pengujian sondir laboratorium nilai daya dukung tanah (Q ijin), yaitu 162,98 Kn/m<sup>2</sup>, &gt; 140,991 Kn/m<sup>2</sup> (Qu) daya dukung Ultimite yang artinya memenuhi dari beban yang berkerja pondasi dangkal pada kedalaman 1 m. Pada kontrol kualitas pekerjaan beton yaitu pengujian beton segar (<em>Slump</em>) didapatkan rata – rata 8,2 cm &lt; ± 10 cm toleransi 2 cm SNI 7656 2012 yang artinya memenuhi, Untuk hasil pengujian kuat tekan dengan alat Hammer test didapatkan rata – rata 22,78 Mpa &gt; 18,68 Mpa yang artinya telah memenuhi kualitas yang direncanakan, pada saat beton sudah berumur 28 hari</p> Agusti Samsu Pranayudha Pranayudha Meriana Wahyu Nugroho Titin Sundari Rahma Ramadhani Copyright (c) 2023 Agusti Samsu Pranayudha Pranayudha, Meriana Wahyu Nugroho, Titin Sundari, Rahma Ramadhani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-20 2023-10-20 4 1 507 521 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.043 Perencanaan Lubang Resapan Biopori Di Dusun Kebondalem Mojoagung Jombang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/656 <p>Desa Kademangan yakni salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang yang sering dilanda banjir ketika musim hujan tiba. Untuk menanggulangi kasus di atas dibutuhkan metode infiltrasi dengan meresapkan air ke dalam pori- pori ataupun rongga tanah lebih cepat. Implementasi drainase ramah lingkungan dapat berupa pemanfaatan lubang resapan biopori. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat efektifitas Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai solusi untuk mengatasi banjir. Metode penelitian yang dipergunakan ialah deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan kondisi lokasi penelitian. Data primer yang dipergunakan yakni data infiltrasi tanah dan data uji tanah labolatorium, sedangkan data sekunder adalah data curah hujan dan data daerah lokasi. Analisis intensitas curah hujan menggunakan metode Normal, Log Normal, Log Person Tipe III dan Gumbel. Setelah itu peneliti melakukan analisis keefektifitas Lubang Resapan Biopori. Hasil perhitungan intensitas hujan yang digunakan merupakan intensitas maksimum dari rata –rata kala ulang adalah 346,44 mm/jam. Biopori diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm pada TKP 1 dengan luas daerah 700 m2 dibutuhkan jumlah 939 buah biopori dengan besar persentase efektifitas Sebesar 70,40 % sedangkan pada TKP 2 dengan luas daerah 650 m2 dibutuhkan jumlah 775 buah biopori dengan besar persentase efektifitas sebesar 91,79%.</p> Dasega Arya Eka Cipta Rahma Ramadhani Meriana Wahyu Nugroho Titin Sundari Copyright (c) 2023 Dasega Arya Eka Cipta, Rahma Ramadhani, Meriana Wahyu Nugroho, Titin Sundari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-20 2023-10-20 4 1 522 533 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.044 Kajian Uji Model Hidraulika Pada Pengendalian Loncatan Air Pada Kolam Olak Ambang Tunggal https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/635 <p>Perencanaan bangunan peredam energi secara efektif dan efisien perlu dikembangkan dengan melakukan penelitian hidraulika lanjutan menggunakan peredam energi. Kolam olak berperan penting sebagai peredam energi dari aliran air pada hilir saluran, dengan memanfaatkan loncatan air dari suatu aliran yang berkecepatan tinggi. Adapun pada penelitian ini digunakan kolam olak bentuk ambang tunggal, ogee dengan kemiringan kaki hulu yang memiliki tinggi ambang 10 cm. Pada hasil analisis diperoleh bahwa hasil loncatan hidraulika yang terbentuk adalah loncatan hidraulika tipe B dan termasuk ke dalam aliran loncatan tunak. Adapun kondisi alirannya dapat dilihat berdasarkan nilai rerata bilangan Froude pada hilir peredam energi sebesar 0,21 yang alirannya bersifat subkritis. Selain itu, besarnya kehilangan energi relatif rerata 42,46%, efisiensi loncatan hidraulika rerata minimum adalah 58% serta besarnya kehilangan energi total yang dihasilkan adalah 82,64%.</p> Ulfiatul Ma'rifah Very Dermawan Sumiadi Copyright (c) 2023 Ulfiatul Ma'rifah, Very Dermawan, Sumiadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-23 2023-10-23 4 1 534 546 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.045 Studi Pola Gerusan di Hilir Bendung Alale Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/645 <p>Bendung Alale dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Lomaya Alale Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo yang perlu drehabilitasi. Supaya proses rehabilitasi bendung tepat dan optimal maka diperlukan uji model fisik. Salah satu parameter yang diuji di model adalah gerusan lokal. Gerusan lokal dapat disebabkan oleh loncatan hidrolik dan kehilangan energi apabila dasar saluran berupa granular. Untuk meminimalkan gerusan biasanya menggunakan kolam olak, rip-rap,<em> endsill</em> atau kombinasi dari itu. Penambahan lantai blok beton di hilir kolam olak juga dapat digunakan untuk meminimalkan gerusan akibat peredaman energi yang bertahap. Pada studi ini, penelitian gerusan di hilir Bendung Alale tanpa menggunakan lantai blok beton akan dibandingkan dengan gerusan di hilir bendung dengan menggunakan lantai blok beton yang dilaksanakan di Laboratorium Hidrolika Terapan. Selain itu, kedalaman gerusan juga dihitung menggunakan 3 (tiga) metode empiris yang kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan. Hasil percobaan menunjukkan gerusan berkurang dengan penambahan lantai blok beton di hilir kolam olak dengan gerusan terdalam semula pada elevasi +22,80 menjadi +25,10. Sedangkan metode empiris yang memiliki hasil mendekati dengan hasil pengamatan adalah Metode Vendijh dengan KR sebesar 37,64% dan Metode USBR dengan KR sebesar 42,27%.</p> Eka Juli Dwi Mulyawati Very Dermawan Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Eka Juli Dwi Mulyawati, Very Dermawan, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-23 2023-10-23 4 1 547 559 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.046 Studi Manajemen Konstruksi Pekerjaan Main Dam Dan Spillway Pada Bendungan Margatiga Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/613 <p>Kebutuhan akan air merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya alam dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, proyek pembangunan Bendungan merupakan infrastruktur yang dapat mendukung ketahanan pangan di Indonesia. dibutuhkan suatu manajemen untuk mengelola kegiatan proyek Bendungan Margatiga dari awal rangkaian kegiatan proyek hingga berakhirnya kegiatan proyek. Terdapat dua alternatif yang akan diterapkan dalam mengatasi permasalahan penelitian ini yaitu melalui pemberian durasi tambahan terhadap waktu kerja harian dan penambahan alat berat. Dari hasil analisa didapatkan bahwa alternatif penambahan jam kerja harian memberikan efisiensi waktu sebesar 5,35% dengan penurunan rencana anggaran biaya sebesar 1,23% dibandingkan nilai kontrak. Sementara alternatif penambahan alat berat memberikan efisiensi waktu sebesar 8,38% dan penurunan rencana anggaran biaya sebesar 1,19% dibandingkan nilai kontrak. Sehingga dalam studi ini dipilih alternatif penambahan alat berat yang ditinjau menjadi alternatif yang lebih baik dari segi waktu yang lebih optimal dan biaya yang tidak jauh berbeda dengan penambahan jam kerja.</p> Reza Indra Evi Nur Cahya Suwanto Marsudi Copyright (c) 2023 Reza Indra, Evi Nur Cahya, Suwanto Marsudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-23 2023-10-23 4 1 560 571 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.047 Upaya Pengendalian Genangan Menggunakan Metode Hec-Ras Dengan Konsep Low Impact Development (LID) di Daerah Jalan Soekarno Hatta Kota Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/643 <p>Pada musim hujan, kelebihan air seringkali menjadi masalah di perkotaan. Kelebihan air kemungkinan berasal dari kotoran manusia seperti limbah rumah tangga, limbah industri atau air hujan. Oleh karena itu, drainase harus dikelola dengan baik untuk menampung dan mengurangi genangan air di Kota Malang, hal ini terjadi karena lubang inlet terlalu kecil, minimnya saluran air di sepanjang jalan sehingga air menumpuk di saluran yang ada, dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan. Solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan pemodelan yakni menggunakan aplikasi HEC-RAS. Aplikasi ini dapat menganalisis saluran dalam menangani debit air yang mengalir di saluran tersebut. Penelitian ini menawarkan solusi lain dengan membangun infrastruktur drainase alternatif menggunakan konsep LID (Low Impact development) seperti sumur resapan. Hasil analisis dan perhitungan menggunakan aplikasi HEC-RAS di jalan Soekarno Hatta Malang menunjukkan terdapat 12 saluran drainase yang dibuat untuk mengalirkan air dan mencegah genangan saat hari hujan. Ada 6 titik saluran yang dibangun jembatan karena memiliki ketinggian air yang melebihi kapasitas saluran. Hasil juga menyatakan bahwa kesepakatan biaya untuk redesign adalah Rp. 205.310.490,00.</p> ahmad fauzan Ussy Andawayanti Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2023 ahmad fauzan, Ussy Andawayanti, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-23 2023-10-23 4 1 572 580 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.048 Implementasi BIM 4D Pada Studi Penjadwalan Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal Di Bojonegoro https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/563 <p>Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal merupakan proyek yang pasti memiliki batasan waktu dan biaya yang telah ditentukan. Dengan kompleksitas yang cukup tinggi, diperlukan manajemen konstruksi yang baik untuk mendapatkan keberhasilan proyek yang optimal. Penerapan metode <em>BIM (Building Information Modeling)</em> dapat mengatasi pengelolaan, penataan dan pengendalian yang tepat dengan tetap memperlihatkan waktu dan kualitas pada proyek tersebut. Penelitian studi ini menganalisa penjadwalan percepatan proyek dengan alternatif penambahan alat dan penambahan jam kerja. Analisa alternatif tersebut menghasilkan kurva S dan penjadwalan baru dengan percepatan durasi 10,9% dan pengurangan biaya 14,3% untuk alternatif penambahan alat berat sedangkan percepatan durasi 16,3% dan pengurangan biaya 10,9% untuk alternatif penambahan jam kerja dari kondisi eksisting dengan durasi 577 hari dan biaya Rp 50.515.620.342,00. Penggunaan BIM 4D dapat mengintegrasikan 3D model bangunan dengan penjadwalan baru yang telah dibuat. Hasil yang didapatkan pemantauan dalam pelaksanaan proyek relatif lebih mudah dibandingkan menggunakan kurva S karena dapat melihat bobot pekerjaan hingga dalam skala harian dengan mudah.</p> Yalim Fikhoir Pitojo Tri Juwono Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Yalim Fikhoir, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-03 2024-01-03 4 1 581 591 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.049 Studi Penyusunan Dan Penentuan Sempadan Situ Jatijajar Untuk Pengendalian Banjir Di Kota Depok Provinsi Jawa Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/564 <p>Situ yang tersebar di wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Tanggerang mengalami penurunan luas, serta mengalami penurunan daya tampung dikarenakan pendangkalan, ekspansi areal pertanian, sampah, ekspansi gulma, alih fungsi lahan daerah tangkapan situ. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sempadan Situ Jatijajar dan memperoleh efektifitas pengendalian banjir pada area sempadan situ. Analisis yang digunakan pada studi yaitu analisis spasial dan analisis profil muka air aliran steady dengan menggunakan data bathimetri, DEM, debit banjir, foto udara, serta RTRW Kota Depok. Hasil studi menunjukkan area sempadan Situ Jatijajar memiliki luas sebesar 19,10 ha dengan tingkat efektifitas pengendalian banjir 21,93 % untuk debit puncak, dan 12,39 % untuk luas genangan di luas situ.</p> Karlieza Stephiani Wolok Ery Suhartanto Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 Karlieza Stephiani Wolok, Ery Suhartanto, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-03 2024-01-03 4 1 592 604 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.050 Studi Manajemen Proyek Pembangunan Main Dam pada Bendungan Bendo Lanjutan Dengan Metode Fasttrack dan Crashing https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/585 <p>Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan proyek Pembangunan Bendungan Bendo guna mengatasi permasalahan banjir yang terjadi. Dalam pelaksanaannya, proyek Bendungan Bendo memiliki tahapan yang sangat kompleks pada setiap item pekerjaannya yang mana juga memiliki durasi pekerjaan yang berbeda-beda dalam penyelesaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan alternatif penjadwalan yang lebih baik dan pengelolaan proyek secara menyeluruh termasuk manajemen sumber daya dan durasi kerja. Pada studi ini, alternatif penjadwalan akan dilakukan dengan menggunakan optimasi percepatan proyek metode <em>fasttrack </em>dan <em>crashing</em>. Dari hasil optimasi tersebut, untuk metode <em>fasttrack</em> didapatkan efisiensi biaya 0,24% dari biaya kontrak. Sedangkan untuk metode <em>crashing</em> didapat efisiensi biaya 0,19% dari biaya kontrak. Sedangkan dari segi waktu penyelesaian proyek pada metode <em>fasttrack</em> diperoleh efektivitas durasi sebesar 5,9%. Sedangkan untuk metode <em>crashing </em>diperoleh efektivitas durasi 4,1%.</p> M. Latiefudin Taruna Pratama Pitojo Tri Juwono Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 M. Latiefudin Taruna Pratama, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-03 2024-01-03 4 1 605 615 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.051 Studi Perbandingan Perhitungan Volume Galian dan Timbunan Menggunakan Data Total Station dan Drone (UAV) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/595 <p>Perencanaan infrastruktur umumnya dihadapkan dengan kondisi tanah yang tidak menentu. Walaupun berada pada lokasi yang sama sering juga mendapatkan bagian permukaan yang elevasi atau konturnya berbeda. Untuk memperbaiki permukaan lahan tersebut, salah satu metode pelaksanaan yang bisa digunakan adalah dengan melakukan proses penggalian tanah (<em>cut</em>) dan penimbunan tanah (<em>fill</em>). Galian dan timbunan bertujuan membuat permukaan tanah pada lokasi perencanaan konstruksi mempunyai kontur atau elevasi yang sama. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan gudang yang berlokasi di Jl. Danau Lamo, Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi dan memiliki luas tanah berkisar 12000 m<sup>2</sup>. Proyek pembangunan gudang ini terletak di lahan perkebunan sawit dan memiliki kontur tanah yang tidak terlalu rata serta vegetasi pohon sawit yang ada. Sebelum memulai proses pengerjaan perataan tanah harus dilakukan pengukuran dan perhitungan volume galian dan timbunan pada area rencana pembangunan. Volume galian dan timbunan didapat dari pengukuran topografi, pada penelitian ini pengukuran topografi dibantu dengan alat ukur Total Station dan Drone (UAV) serta Data DEMNAS sebagai acuan perbandingan perhitungan volume dari kedua alat yang digunakan. Sehingga didapat kelebihan dan kekurangan dari alat Total Station maupun Drone dengan melihat kondisi di lapangan.</p> Edoa Buahbaranta Ginting Riyanto Haribowo Andre Primantyo H Copyright (c) 2023 Edoa Buahbaranta Ginting, Riyanto Haribowo, Andre Primantyo H https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-03 2024-01-03 4 1 616 626 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.052 Analisa Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Pondok Kabupaten Ngawi Dengan Menggunakan Aplikasi Zhong Xing HY21 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/628 <p>Bendungan Pondok yang berlokasi di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memiliki kapasitas 27,5 juta m<sup>3 </sup>(per 2014) yang bertujuan untuk memberikan suplai air irigasi di kabupaten tersebut.&nbsp; Karena kapasitasnya yang besar, potensi bahaya yang dihadapinya juga fatal dan dapat menyebabkan kerugian material di wilayah permukiman sekitarnya. Oleh sebab itu, studi ini akan melakukan penjabaran dan simulasi keruntuhan bendungan Pondok menggunakan perangkat lunak Zhong Xing HY21 dengan mengacu dalam dua kondisi. Simulasi pada waduk dalam kondisi normal (<em>piping saja</em>) dan kondisi ketika terjadi hujan dengan intensitas paling tinggi yang menyebabkan debit rancangan PMF (<em>Probable Maximum Flood</em>). Simulasi keruntuhan karena debit PMF ini diakibatkan <em>overtopping </em>dan <em>piping. </em>Berdasarkan hasil simulasi menggunakan aplikasi Zhong Xing HY21, ditemukan bahwa debit banjir rancangan PMF mencapai 623,548 m³/det dan ukuran area terendam mencapai 80,446 km², dengan ketinggian air mencapai nilai maksimum hingga 17,464 m. Akibat runtuhnya Bendungan Pondok, sekitar 61 desa yang berlokasi di bawah bendungan (hilir) mengalami dampak, dan total penduduk yang berisiko terkena dampak mencapai sekitar 173.274 orang. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah terdampak.</p> Richard Erdwyansa Pitojo Tri Juwono Andre Primantyo H Copyright (c) 2023 Richard Erdwyansa, Pitojo Tri Juwono, Andre Primantyo H https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-03 2024-01-03 4 1 627 639 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.053 Studi Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan Pelimpah Pada Bendungan Bendo Metode Fasttrack dan Crashing https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/670 <table style="height: 458px;" width="855"> <tbody> <tr> <td width="337"> <p>Pelaksanaan proyek kontruksi membutuhkan perancanaan yang matang agar dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Proyek Pembangunan Pelimpah Pada Bendungan Bendo Kabupaten Ponorogo dimana dalam pelaksanaanya memiliki banyak sub item sehingga diperlukan manajemen kontruksi yang tepat agar pembangunannya dapat mencapai target secara efektif dan efisien. Waktu, biaya dan mutu merupakan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu proyek konstruksi. Pada studi ini untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek digunakan metode <em>fasttrack </em>dan<em> crashing</em>. Hal tersebut dilakukan dengan cara merekayasa lintasan kritis dan melakukan percepatan penjadwalan sehingga berdampak pada efektivitas durasi proyek. Dari hasil analisa dengan metode <em>fasttrack</em>, dilakukan optimasi dengan menghasilkan durasi proyek yang lebih efektif yaitu 5,9% dari durasi awal kontrak dan menghasilkan biaya proyek yang lebih efisien yaitu 0,3% dari biaya proyek. Dengan menggunakan metode <em>crashing</em>, dilakukan optimasi dengan menambah jam kerja selama 2 jam pada sumberdaya manusianya. Dari optimasi tersebut dengan menghasilkan durasi proyek yang lebih efektif yaitu 2,9% dari durasi awal kontrak dan menghasilkan biaya proyek yang lebih efisien yaitu 0,51% dari biaya proyek. Dari hasil optimasi didapatkan hasil bahwa metode <em>fasttrack</em> lebih unggul dalam segi optimasi jadwal proyek. Sedangkan, metode <em>crashing</em> lebih unggul dalam proyeksi anggaran (biaya akhir proyek).</p> </td> </tr> </tbody> </table> Dien Azmi Muhammad Pitojo Tri Juwono Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Dien Azmi Muhammad, Pitojo Tri Juwono, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 640 644 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.054 Identifikasi Risiko Kegagalan Proses Produksi Ipam Karangpilang II Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/729 <p>PDAM Surya Sembada merupakan BUMD yang bekerja pada bidang distribusi air bersih dengan memanfaatkan Sungai Surabaya menjadi salah satu sumber air bakunya. IPAM Karangpilang II telah mengalami peningkatan kapasitas dua kali, dengan kapasitas terakhir sebesar 2.750 liter/detik. Adakalanya dapat terjadi kendala atau kegagalan pada proses produksinya. Studi ini menggunakan metode <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA) untuk mengidentifikasi risiko kegagalan pada IPAM Karangpilang II.&nbsp; FMEA merupakan metode sistematis untuk mengetahui dan mencegah sebanyak mungkin <em>failure mode</em>. Pendekatan risiko yang dilakukan pada metode ini yakni dengan <em>severity, occurrence, dan detection</em>. Nilai-nilai kegagalan tersebut kemudian digunakan untuk mendapatkan nilai <em>Risk Priority Number</em> (RPN). Hasil RPN merupakan perhitungan matematis dari analisa yang telah dilakukan, yaitu hasil dari <em>severity × occurrence × detection</em>. Berdasarkan analisis menggunakan FMEA diperoleh nilai RPN yang tertinggi pada unit clearator yang terjadi pada gradient kecepatan, kecepatan aliran, dan bilangan reynold. Dimana masing-masing potensi memiliki nilai RPN sebesar 80. Perbaikan yang diusulkan yaitu dengan melakukan pengaturan dan pengecekan debit yang masuk secara berkala menggunakan alat <em>flowmeter</em> atau alat pengukur debit pada inlet bak.</p> Firsta Endah Emma Yuliani Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2023 Firsta Endah, Emma Yuliani, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 645 654 10.21776/Ub.Jtresda.2024.004.01.055 Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan PLTMH Anggi Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/675 <p>Energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan pasokan energi listrik menjadi salah satu penghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, khusunya di Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat. Secara umum daerah pegunungan mempunyai potensi hidrolik yang cukup besar. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan pembangkit listrik yang terbarukan, efisien, praktis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu, sumber daya, dan alat berat yang digunakan dengan biaya proyek yang paling efisien dengan menggunakan aplikasi <em>Microsoft Project</em>. Durasi normal Proyek PLTMH Anggi di Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat adalah 180 hari kerja dengan nilai kontrak sebesar Rp. 10.803.303.233. Dalam studi ini dilakukan alternatif percepatan, yaitu penambahan jam kerja dengan bantuan program <em>Microsoft Project</em> dengan penerapan <em>levelling</em>, terjadi penurunan rencana anggaran biaya sebesar 4,5%. Selanjutnya, penjadwalan menggunakan alternatif penambahan jam kerja dengan bantuan program <em>Microsoft Project</em>. Hasil yang diperoleh adalah ketika menggunakan alternatif penambahan jam kerja, terjadi penurunan biaya sebesar 4,3% dan durasi proyek lebih cepat 14 hari dari perencanaan awal.</p> Fadhilah Filzah Adityawitari Pitojo Tri Juwono Andre Primantyo H Copyright (c) 2023 Fadhilah Filzah Adityawitari, Pitojo Tri Juwono, Andre Primantyo H https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 655 663 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.056 Studi Evaluasi Saluran Drainase di Desa Kuang, Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/676 <p>Desa Kuang Kecamatan Taliwang yang terletak di Kota Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang sering terjadi banjir. Pertambahan penduduk dan perkembangan wilayah, ditambah dengan topografi yang cenderung datar menyebabkan penyimpanan saluran drainase yang ada sudah tidak cukup untuk menangani jumlah curah hujan yang tidak dapat diserap oleh tanah. Pada penelitian ini perlu dilakukan analisis intensitas curah hujan rencana dengan rentan waktu 5 tahun (R5). Selanjutnya menganalisis penyimpanan saluran drainase eksisting dengan memodelkan aplikasi EPA SWMM 5.2. Setelah mendapatkan informasi dari model, perlu dilakukan evaluasi terhadap saluran drainase eksisting. Saluran yang tidak mencukupi atau meluap akan diubah ukurannya seperti yang terjadi pada saluran C7, C16, C25, C20, C34, C27, C21, C22, C23, C31, C32 dan C37. Saluran C38 memiliki kekurangan kapasitas terbesar dengan total debit mencapai 0,184 m3/s. Untuk aliran tak terdukung total di lokasi studi adalah 0,37 m3/dt. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi besaran saluran pada titik banjir dengan U-Ditch. Perkiraan dana yang dibutuhkan dalam pembangunan drainase sejumlah Rp. 851.741.000</p> Ivan Bintang Arfiansyah Ussy Andawayanti Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Ivan Bintang Arfiansyah, Ussy Andawayanti, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 664 677 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.057 Studi Perencanaan Distribusi Air Bersih Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/690 <p>Desa Pomahan terletak di bagian utara Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Dalam memenuhi kebutuhan airnya masyarakat di Desa Pomahan hanya mengandalkan sumber air di sekitar desa dengan jaringan yang dibangun secara sederhana, tetapi debit dari sumber air memiliki debit yang kecil dan kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari permasalahan berikut pelu adanya perencanaan jaringan distribusi air bersih agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal dengan memanfaatkan sumber air yang baru yaitu potensi debit air tanah. Dalam perencanaan jaringan distribusi air bersih dibantu dengan aplikasi WaterCAD v8i dalam proses analisa hidrolika pada perpipaan yang mengacu pada Permen PU No. 18 Tahun 2007, sedangkan untuk perhitungan anggaran biaya mengacu dari Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016. Hasil studi perencanaan ini yaitu dengan pendugaan geolistrik didapat potensi debit air tanah pada lokasi studi menggunakan rumus Darcy sebesar 6,65 l/dt, nilai kecepatan pada pipa berkisar antara 0,1 – 0,57 m/s, nilai headloss gradient berkisar antara 0,01 – 2,59 m/km, nilai tekanan berkisar antara 0,5 – 7,831 atm. Total anggaran biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 3.288.135.000,00</p> Faiz Muflih Dian Sisinggih M. Amar Sajali Copyright (c) 2023 Faiz Muflih, Dian Sisinggih, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 678 690 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.058 Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/689 <p>Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo merupakan sebuah daerah yang seringkali mengalami kekeringan. Sedangkan masyarakat di wilayah tersebut mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan airtanah sebagai sumber air irigasi dengan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan jaringan irigasi air tanah dengan program <em>WaterCAD V8i</em>. Hasil pendugaan geolistrik dan interpretasi data pada titik lintasan geolistrik setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukkan terdapat tiga lapisan litologi yaitu berupa batu pasir, lempung, dan kerakal. Berdasarkan penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem pipa hubungan seri dengan pola operasi sistem rotasi. Jenis sumur yang direncanakan menggunakan sumur dalam (<em>Deep Tube Well</em>) dan pompa yang digunakan yaitu pompa tenggelam (<em>submersible</em>) merk Grundfos tipe 95-6. Kemudian, nilai yang didapatkan dalam perhitungan kebutuhan air di sawah (NFR) yaitu sebesar 1,03 liter/detik/hektar. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang diperlukan untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah di Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan sebesar Rp. 3.495.663.676.00.</p> Aprilia Widyaningrum Sri Wahyuni Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2023 Aprilia Widyaningrum, Sri Wahyuni, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 691 705 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.059 Pemanfaatan Data Hujan Satelit dalam Pembuatan Peta Spasial Hujan Rancangan di DAS Welang Kabupaten Pasuruan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/703 <p>Abstrak: Salah satu prioritas penanganan di DAS Welang yaitu permasalahan banjir yang masih terjadi terutama pada bagian hilir setiap tahunnya, hal ini tidak terlepas dengan siklus hidrologi yang mengalami perubahan. Untuk mengatasi permasalahan minimnya ketersediaan data hujan, maka alternatif yang dapat digunakan adalah menggunakan curah hujan satelit. Dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh, curah hujan satelit memungkinkan mendapatkan akses cepat, gratis, cakupan yang luas, dan dalam data near real time. Studi ini menggunakan data satelit jenis CHIRPS dengan resolusi 0,05 x 0,05 arc degrees sebagai data pendukung untuk membuat peta spasial. Data hujan pengamatan disesuaikan dengan data satelit yang telah dikalibrasi. Peta interpolasi spasial dibuat menggunakan distribusi Gumbel dan Log Pearson III dengan kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Hasil peta hujan rancangan divalidasi dengan membandingkannya dengan hasil analisis distribusi dan peta stasiun hujan pengamatan. Validasi dengan NSE dan RSR menunjukkan hasil yang sangat baik dan perbandingan dengan peta stasiun hujan pengamatan menunjukkan hasil yang sangat baik terhadap analisis distribusi. Selanjutnya, peta tersebut dibandingkan dengan peta hujan rancangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat &nbsp;hasilnya menunjukkan kesesuaian sebesar 10%.</p> Salma Azizah Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Salma Azizah, Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT, Ir. Sri Wahyuni, S.T. M.T., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 706 716 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.060 Analisis Data Hujan Satelit untuk Pembuatan Peta Spasial Hujan Rancangan di DAS Rondoningo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/707 <p>Bencana banjir sering kali terjadi pada wilayah DAS Rondoningo. Banjir tersebut dapat diatasi dengan melakukan pembangunan infrastruktur sumber daya air. Pada perencanaan infrastruktur diperlukan data curah hujan dari stasiun hujan di DAS Rondoningo. Namun di DAS Rondoningo keberadaan stasiun hujan masih belum merata sehingga diperlukan data pendukung untuk menambah data dengan data satelit CHIRPS. Tujuan dari studi ini adalah mempermudah penggunaan hujan rancangan dengan disajikan dalam bentuk peta spasial. Hujan rancangan dihitung dengan analisis distribusi frekuensi metode Gumbel dan Log Pearson III untuk kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Pemodelan peta spasial dilakukan dengan interpolasi <em>Inverse Distance Weighted</em> (IDW). Hasil perhitungan curah hujan rancangan menunjukkan nilai terendah pada kala ulang 2 tahun sebesar 90,140 mm dan nilai curah hujan tertinggi pada kala ulang 100 tahun sebesar 315,184 mm. Curah hujan rancangan tersebut diubah menjadi peta spasial dengan metode IDW dan membentuk pola garis serupa. Hasil peta hujan rancangan diuji validasinya terhadap hasil perhitungan menggunakan NSE dan RSR yang menunjukkan hasil sangat baik. Peta hujan rancangan kala ulang 100 tahun juga dibandingkan dengan peta milik Kementerian PU dengan kesesuaian sebesar 19% (kurang memuaskan).</p> Salsabila Shabrina Donny Harisuseno Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 Salsabila Shabrina, Donny Harisuseno, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 717 729 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.061 Pemanfaatan Data Hujan Satelit Untuk Pembuatan Peta Spasial Hujan Rancangan Di DAS Kedunggaleng https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/708 <p>Bencana banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunggaleng terjadi karena adanya luapan pada aliran sungai. Upaya mitigasi banjir memerlukan data masukan hujan yang akurat dari aspek panjang data hujan dan sebaran kejadian hujan (<em>spatial</em>) yang di DAS Kedunggaleng. Keberadaan data hujan satelit menjadi alternatif untuk memperkirakan data hujan pada bagian DAS yang tidak terukur. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan perkiraan peta spasial hujan rancangan berbagai kala ulang dengan teknik interpolasi spasial <em>Inverse Distance Weight</em> (IDW) dengan memanfaatkan data hujan satelit CHIRPS dan data hujan pengamatan.&nbsp;&nbsp; Kalibrasi data hujan satelit dengan pengamatan dilakukan untuk mencari persamaan hubungan keduanya. Kala ulang hujan rancangan yang digunakan meliputi 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Distribusi frekuensi Gumbel dan Log Pearson III digunakan untuk menghitung hujan rancangan, yang selanjutnya digunakan sebagai data masukan pembuatan peta sebaran hujan dengan interpolasi IDW. Peta hujan rancangan hasil interpolasi IDW dibandingkan dengan hujan rancangan hasil analisis frekuensi dan dari peta hujan rancangan Kementerian PUPR dimana penilaian dilakukan dengan kriteria <em>Root Mean Standard Ratio</em> (RSR) dan <em>Nash Sutcliffe Efficiency</em> (NSE). Hasil validasi hujan rancangan dari interpolasi IDW menunjukkan performa yang baik dimana hasil perbandingan dengan peta hujan rancangan Kementerian PU menunjukkan nilai Kesalahan relatif (KR) sebesar 5,94%.</p> Wanda Pratiwi Putri Putri Donny Harisuseno Harisuseno Sri Wahyuni Wahyuni Copyright (c) 2023 Wanda Pratiwi Putri Putri, Donny Harisuseno Harisuseno, Sri Wahyuni Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 730 741 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.062 Pemanfaatan Data Hujan Satelit Untuk Pemetaan Kekeringan Dengan Metode Percent Normal Indeks (PNI) di Sub Das Ngasinan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/715 <table style="height: 316px;" width="858"> <tbody> <tr> <td width="296"> <p>kekeringan di Kabupaten Trenggalek kerap kali terjadi, dimana tahun 2018 dan 2019 tercatat sebagai kekeringan terparah 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, pemantauan terkait kekeringan perlu dilakukan sebagai upaya menghadapi bencana kekeringan. Menggunakan metode <em>Percent Normal Index</em> (PNI) indeks kekeringan di Trenggalek dianalisis secara meteorologis. Nilai PNI selanjutnya dengan ArcGIS akan dipetakan menggunakan metode <em>Inverse Distance Weighted</em> (IDW) untuk mengamati pola sebaran kekeringan secara spasial. Data yang dibutuhkan dalam studi ini adalah curah hujan bulanan dari CHIRPS, curah hujan bulanan dari Stasiun Hujan di Kabupaten Trenggalek dengan rentang tahun 2007-2021 dan peta wilayah Sub DAS Ngasinan Trenggalek. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks kekeringan dan sebaran wilayah yang ter dampak kekeringan. Hasil studi menggunakan metode PNI menunjukkan indeks kekeringan terparah adalah 0% atau 0 mm dengan periode 1 bulanan yang terjadi hampir di sepanjang 15 tahun pengamatan. Hasil penggambaran peta sebaran pada tahun 2018 selanjutnya menunjukkan terdapat 7 kecamatan yang berpotensi ter dampak kekeringan dengan periode waktu antara bulan Juni-Oktober sehingga diperlukan mitigasi bencana kekeringan di masa depan.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Dewi Soimah Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Dewi Soimah, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 4 1 742 753 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.063 Analisa Genangan Banjir Sungai Gembong Pasuruan Menggunakan Aplikasi Hec-Ras 2D https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/721 <p>Banjir merupakan keadaan dimana suatu daerah tergenang air dalam jumlah yang besar, Sungai Gembong merupakan sungai yang membelah Kota Pasuruan dan pada tahun 2008 terjadi banjir ekstrim dengan kala ulang 25 tahun yang membuat fasilitas umum dan pemadaman listrik sementara. Mengingat pentingnya Sungai Gembong untuk kehidupan di Kota Pasuruan, studi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai debit banjir yang terjadi, luas genangan banjir dan kondisi penampang dengan debit banjir kala ulang 25 dan 50 tahun. Data yang dibutuhkan untuk melengkapi studi ini antara lain adalah data hujan, data debit maksimum, data DEM, dan data penampang Sungai Gembong. Studi ini dimulai dengan analisis kualitas data hujan lalu merubah data hujan menjadi debit banjir rancangan dengan kala ulang 25 dan 50 tahun, lalu dilakukan pemodelan di aplikasi HEC-RAS untuk mendapatkan sebaran genangan banjir DAS Gembong. Pemodelan hidraulik menggunakan HEC-RAS 6.2 dengan Analisa 2D dengan simulasi <em>unsteady flow</em> kala ulang 25 dan 50 untuk mengetahui luas genangan di DAS Gembong. Dari analisa hidrologi didapatkan debit banjir dengan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu sebesar Q<sub>25th</sub> = 125.32 m<sup>3</sup>/det dan Q<sub>50th</sub> = 142.442 m<sup>3</sup>/det dan total luas genangan yang terjadi pada Q<sub>25th</sub> dan Q<sub>50th </sub>adalah sebesar 158.44 ha, dan 170.11 ha</p> Aulia Muhammad Donny Harisuseno jadfan sidqi fidari Copyright (c) 2023 Aulia Muhammad, Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT, Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT. https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-14 2024-01-14 4 1 754 766 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.064 Analisis Hidrolika pada Uji Model Pelimpah Bendungan Warsamson Papua Barat dengan Pendekatan Perangkat Lunak Autodesk Computational Fluid Dynamics (CFD) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/722 <p>Indonesia memiliki kekayaan sumber daya air yang melimpah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Beberapa permasalahan pun terjadi seperti banjir dan kekeringan yang melanda Kabupaten Sorong, Papua Barat. Upaya pemerintah dilakukan melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat berupa pembanguanan Bendungan Warsamson. Tahap awal pembangunan diawali dengan perencanaan konstruksi oleh konsultan kemudian dilanjutkan pembuatan model fisik. Pemodelan fisik dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Terpadu Universitas Brawijaya. Selain model fisik dilakukan juga penyesuaian desain dalam bentuk model tiga dimensi dengan pendekatan perangkat lunak <em>Autodesk Computational Fluid Dynamics </em>(CFD) untuk mengetahui sifat hidrolis pada bendungan secara mendetil pada bangunan pelimpah Bendungan Warsamson. Penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak lain berupa Autodesk AutoCAD dan Inventor. Luaran penelitian berupa hasil simulasi yang memuat data nilai profil muka air, kecepatan aliran, dan tekanan hidrostatis sebagai parameter utama dalam perencanaan Bendungan Warsamson. Hasil simulasi pengaliran debit banjir pada model tiga dimensi pelimpah Bendungan Warsamson memenuhi standar desain.</p> Muhammad Aulia Arsal Anggara Wiyono Wit Saputra Suwanto Marsudi Copyright (c) 2023 Muhammad Aulia Arsal, Anggara Wiyono Wit Saputra, Suwanto Marsudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-16 2024-01-16 4 1 767 777 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.065 Pemodelan Pengendalian Banjir Di Kali Hardisingat Kabupaten Kediri Menggunakan HEC-RAS 6.2 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/723 <p>Banjir akibat luapan Kali Hardisingat merupakan salah satu permasalahan yang masih belum dapat terselesaikan di Kabupaten Kediri diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi. Penelitian ini akan menganalisis debit banjir rancangan pada Q<sub>25 </sub>untuk mengetahui kondisi banjir eksisting dan kapasitas eksisting penampang Kali Hardisingat. Desain penampang sungai akan direncanakan apabila penampang eksisting tidak dapat menampung debit banjir rancangan pada Q<sub>25</sub>. Pemodelan dilakukan sepanjang 7km pada bagian tegah menuju hilir Kali Hardisingat dengan melakukan proses kalibrasi menggunakan data observasi kejadian banjir. Desain penampang yang direncanakan yaitu normalisasi sungai sepanjang ±4,3 km dengan lebar sebesar 15-18 m. Selain itu dimodelkan pula tanggul urukan dengan ketinggian maksimum setinggi 2m. Pemodelan tersebut menggunakan <em>line modification </em>pada fitur Ras Mapper Hec-Ras 6.2 dengan melakukan pemodelan <em>unsteady flow simulation </em>dan didapatkan hasil bahwa pemodelan banjir menggunakan normalisasi dan tanggul dapat mereduksi banjir pada Q<sub>25</sub> di sepanjang pemodelan Kali Hardisingat. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi alternatif perencanaan pengendalian banjir berupa normalisasi dan tanggul, serta analisis mengenai stabilitas tanggul yang direncanakan</p> Aurelia Saskarina S Dian Sisinggih Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Aurelia Saskarina S, Dian Sisinggih, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-16 2024-01-16 4 1 778 789 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.066 Perbandingan Perencanaan Irigasi Pancar Dan Irigasi Tetes Pada Tanaman Jeruk Dan Alpukat Di Kebun Percobaan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/731 <p><strong>Abstrak: </strong>Irigasi dilakukan dengan memberikan air langsung kebawah permukaan tanah, penggenangan disekitar area tanaman, atau dengan cara menyiram. Di Indonesia mayoritas masih menggunakan irigasi permukaan yang memiliki nilai kehiangan air yang cukup tinggi, dalam penelitian ini dilakukan analisa perencanaan jaringan irigasi tetes dan pancar guna mengetahui tingkat efektivitas dari kedua sistem jaringan tertutup tersebut. Hasil dari analisa perencanaan didapatkan kesimpulan dari kebun yang dilakukan penelitian dibagi menjadi 3 zona yaitu : zona 1dan zona 2 tanaman jeruk menggunakan irigasi tetes, dan zona 3 tanaman alpukat menggunakan irigasi pancar. zona 1 memiliki luas 1356,4 m<sup>2</sup> dengan 108 tanaman jeruk membutuhkan 68 m pipa 2”, 267 m pipa 1 inc, 39 buah sambungan, dan 108 buah emiiter dengan kebutuhan air sebesar 1,07 lt/dt. Zona 2 memiliki luas 771,25 m<sup>2</sup> dengan 71 tanaman jeruk membutuhkan 72 m pipa 2”, 174 m pipa 1”, 41 buah sambungan, dan 71 buah emitter dengan kebutuhan air sebesar 0,61 lt/dt. Zona 3 dengan luas 505,01 m<sup>2</sup> dengan 49 tanaman alpukat membutuhkan 68 m pipa 2”, 150 m pipa 1”, 31 m pipa ½”, 45 buah sambungan dan 31 buah sprinkler dengan kebutuhan air sebesar 0,4 lt/dt. Total RAB yang dibutuhkan dalam prencanaan sebesar Rp 25.320.000,- dengan pembagian dari zona 1 sebesar Rp 7.184.941,- , zona 2 sebesar 5.991.819,- , zona 3 sebesar Rp 7.184.941,- dan rangkaian pompa dan saluran primer sebesar Rp 1.957.992,-. Dengan ditambah PPn sebesar 11% sehingga total RAB yang diperlukan sebesar Rp 25.320.000,-.</p> Mahmud Adibi Moch. Sholichin Tri Budi Prayogo Copyright (c) 2023 Mahmud Adibi, Moch. Sholichin, Tri Budi Prayogo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-16 2024-01-16 4 1 790 803 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.067 Analisa Oksigen Terlarut (Do) Terhadap Jumlah Tangga Bangunan Terjun Bertingkat Tiga Menggunakan Uji Model Fisik https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/739 <p>Bangunan terjunan tegak merupakan bangunan yang memiliki perbedaan elevasi dasar saluran yang mendadak dari elevasi atas ke lebih rendah, hal ini dapat memberikan peredaman energi serta meningkatkan kadar DO pada aliran. Penelitian ini menggunakan terjunan bertingkat anak tangga 3 dengan dimensi 3,3 menggunakan 6 (enam) variasi debit. Untuk sudut kemiringan terjunan ditetapkan sebesar 45<sup>o</sup>. metode penelitian ini menggunakan prosedural eksperimental dengan bahan kimia Na<sub>2</sub>SO<sub>3</sub> pada aliran terjunan. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan kajian tentang kondisi perubahan dan efisiensi kadar oksigen terlarut (DO) untuk semua kondisi model fisik yang dilakukan. Alternatif perencanaan yang dilakukan untuk menciptakan kondisi hidrolika aliran yang baik dan kondisi peredaman aliran yang maksimal di hilir pelimpah dengan melakukan perubahan pada anak tangga.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak tangga memiliki pengaruh terhadap kadar oksigen terlarut (DO), dimana semakin banyaknya anak tangga terjunan maka semakin meningkat kadar oksigen terlarut (DO).</p> Aurellia Rahma Sakti Emma Yuliani Very Dermawan Copyright (c) 2023 Aurellia Rahma Sakti, Emma Yuliani, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-16 2024-01-16 4 1 804 812 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.068 Pemodelan Hidrologi DAS Gandong dengan Soil and Water Assessment Tool (ArcSWAT) https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/620 <p>Lahan merupakan salah satu kebutuhan penting manusia untuk menunjang aktivitas manusia setiap hari. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang terjadi secara langsung dapat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dan perubahan luasnya. Adanya perubahan penggunaan lahan dapat menyebabkan perubahan dan ketidangseimbangan proses hidrologi yang terjadi di suatu daerah. Pemodelan hidrologi adalah alat yang efektif untuk pengelolaan sumber daya lahan dan air serta mempelajari perilaku hidrologi DAS. Soil and Water Assessment Tool (SWAT) merupakan suatu model yang bekerja secara harian yang dapat dikombinasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) (ArcGIS) untuk memprediksi limpasan permukaan, debit sungai, sedimen dan kimia dari lahan dengan berbagai skenario manajemen lahan. Hasil simulasi dari model menunjukkan di DAS Gandong tahun 2021 menghasilkan air (<em>water yield</em>) sebesar 58.7% dari total curah hujan, dengan 41.27% nya berubah menjadi limpasan permukaan, 28.9% menjadi aliran dasar dan 27.9% menjadi aliran lateral. Evapotranspirasi yang terjadi dari simulasi model SWAT yakni 38.25% dari hujan yang jatuh di DAS Gandong. Model SWAT dapat diterapkan di DAS Gandong, berdasarkan uji statistik yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja model menggunakan NSE, koefisien determinasi, dan PBIAS termasuk dalam <em>Satisfactory</em> yang artinya simulasi model yang dilakukan cukup akurat dan konsisten.</p> Ade Liya Intan Sari Donny Harisuseno Ussy Andawayanti Copyright (c) 2023 ade liya intan sari, Donny Harisuseno, Ussy Andawayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-17 2024-01-17 4 1 813 822 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.069 Rasionaliasi Kerapatan Jaringan Pos Hujan dengan Metode Stepwise di Sub Das Kening https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/679 <p>Perencanaan pengembangan sumber daya air diperlukan data hidrologi yang akurat baik dalam segi kualitas dan kuantitas. Artinya adalah apabila data hidrologi tersebut mampu memberi gambaran kondisi hidrologi yang cukup akurat dengan yang terjadi di lapangan, contohnya seperti apakah data hujan tersebut berkaitan dengan data debit eksisting. Persebaran pos hujan dan nilai kerapatannya akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesalahan dari rerata suatu data hidrologi. Kerapatan jaringan pos hujan yang terlalu rapat atau renggang dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakakuratan besar hujan yang terukur. Sehingga diperlukan adanya rasionalisasi pada Sub DAS Kening yang mempunyai luas sebesar 676 km<sup>2</sup>. Rasionalisasi jaringan pos hujan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kerapatan jaringan pos hujan eksisting sudah sesuai dengan standar WMO atau tidak, selanjutnya akan dirasionalisasikan menggunakan metode Stepwise. Data yang digunakan adalah data hujan sebagai variabel bebas selama 10 tahun, dan data debit sebagai variabel terikat selama 10 tahun. Metode Stepwise ini merupakan metode statistik yang dapat mengetahui pos hujan mana yang memiliki korelasi secara signifikan terhadap pos duga air. Standar WMO dapat mengetahui kebutuhan minimum jumlah pos hujan eksisting berdasarkan karakteristik geografi suatu daerah.</p> Muhammad Yurizqi Arrazi Arrazi Lily Montarcih Limantara Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Muhammad Yurizqi Arrazi Arrazi, Lily Montarcih Limantara, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-17 2024-01-17 4 1 823 831 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.070 Studi Perencanaan Kolam Retensi Untuk Menanggulangi Banjir pada Afvoer Watudakon Kabupaten Mojokerto https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/682 <p>Sungai Afvoer Watudakon berlokasi di Kabupaten Mojokerto sering mengalami banjir tahunan yang terjadi akibat alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk serta secara topografi posisi DAS Afvoer Watudakon berada di daerah cekungan, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi beban limpasan yang diterima oleh Sungai Afvoer Watudakon. Dalam studi ini digunakan rumus debit banjir rancangan metode drain module serta metode rasional dengan kala ulang Q<sub>25</sub> = 132,94 m<sup>3</sup>/det. lalu dilakukan analisa hidraulik dengan aplikasi HEC-RAS 5.0.7 guna mendapatkan debit yang dapat dialirkan oleh siphon watudakon sebesar Q = 95,07 m<sup>3</sup>/det. dengan metode De Marchi didapatkan pelimpah samping sepanjang 25 m dan tinggi pelimpah 4,1 m dengan sudut masuk pelimpah 60°, serta luas kolam retensi dengan volume tampungan 205.314 m<sup>3</sup> dengan 2 pompa berkapasitas 3 m<sup>3</sup>/det serta dilengkapi dengan dinding penahan tanah dengan tinggi 6 m yang telah disimulasikan terhadap beberapa kombinasi kondisi pada aplikasi Plaxis V20 dan dinyatakan aman terhadap semua kondisi</p> Bima Wenas Arkananta Dwi Priyantoro Andre Primantyo Hendrawan Copyright (c) 2023 Bima Wenas Arkananta, Dwi Priyantoro, Andre Primantyo Hendrawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-17 2024-01-17 4 1 832 844 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.071 Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/692 <p>Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Mayoritas penduduk di daerah tersebut bermata pencaharian sebagai petani. Karakteristik pada daerah Slahung memiliki tanah berpasir dan curah hujan yang rendah. Ditambah menurut BNPB, ketiga desa tersebut terindikasi mengalami kekeringan tingkat sedang-tinggi. Karena banyaknya kebutuhan air yang ada pada daerah tersebut maka dibutuhkan sumber air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air khususnya dalam sektor irigasi. Dengan membentuk sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) potensi air yang ada pada daerah Slahung dapat menjawab kebutuhan air yang ada agar sawah yang terdapat pada ketiga desa tersebut memiliki air yang cukup. Penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem perpipaan dan rotasi yang terbagi menjadi 5 blok area pengaliran yang dilakukan secara bergantian selama 12 jam. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem jaringan irigasi air tanah di Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng adalah sebesar Rp. 2.815.268.493.00.</p> Raflie Fahrezzi Ramadhan Sri Wahyuni Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2023 Raflie Fahrezzi Ramadhan, Sri Wahyuni, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-17 2024-01-17 4 1 845 858 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.072 Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan NSF-WQI di Sungai Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/720 <p>Sungai Wonokromo dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari dan letaknya yang berada di kawasan padat penduduk serta industri menyebabkan sungai menjadi tercemar. Studi ini bertujuan untuk menentukan pendekatan mana yang lebih baik menangkap kondisi awal kualitas air sungai dengan melacak dan menganalisis karakteristik kualitas air Sungai Wonokromo. Selain itu juga menggambarkan sebaran beban pencemaran untuk mengetahui kawasan yang menjadi sumber pencemar utama dari setiap titik pengambilan sampel air. Teknik Indeks Polusi (IP), CCME-WQI, dan NSF-WQI digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Wonokromo 83,33% Tercemar Ringan dan 16,67% Tercemar Sedang di lokasi hulu, tengah, dan hilir dari tahun 2016 hingga 2021 dengan menggunakan teknik IP. Metode CCME-WQI di titik hulu 50% kurang, 33,33% buruk dan 16,67% cukup; di titik tengah 83,33% kurang dan 16,67% buruk; di hilir 50% kurang dan 50% buruk. Metode NSF-WQI di titik hulu, tengah, dan hilir 100% buruk. Metode NSF-WQI merupakan metode yang mendekati representtasi kondisi asli Sungai Wonokromo. Berdasarkan gambaran hasil pemetaan sebaran pencemaran, didapati bahwa kualitas air di Sungai Wonokromo berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti akumulasi sumber pencemar dari hulu ke hilir, adanya faktor eksternal serta faktor geografis letak sungai.</p> Salsabila Riyanto Haribowo Emma Yuliani Copyright (c) 2023 Salsabila, Riyanto Haribowo, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-18 2024-01-18 4 1 859 872 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.073 Studi Potensi Airtanah untuk Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Gegeran Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/678 <p>Desa Gegeran Kecamatan Sukorejo masuk kedalam kerawanan kekeringan tingkat tinggi, dengan mayoritas penggunaan lahan di Desa Gegeran didominasi oleh sawah dan ladang. Oleh karena itu dilakukanlah kajian yang berjudul Studi Potensi Air Tanah untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah. Hasil analisa menunjukkan bahwa Terdapat 3 lapisan geologi yaitu batu lempung, batu pasir dan kerakal sebagai batuan induk. Berdasarkan pendekatan persamaan Darcy maka dapat disimpulkan bahwa potensi debit air tanah yang ada pada titik uji sebesar 30 liter/detik. Untuk perencanaan jaringan irigasi air tanah pada lokasi studi adalah menggunakan sistem pipa dengan pola operasi menggunakan sistem rotasi dengan debit pompa sebesar 30 liter/detik selama 12 jam pengaliran dimulai dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00, dengan 8 kali pengaliran bergilir secara berurut dari blok 1 hingga blok 8. Jumlah harga total pekerjaan adalah sebesar Rp. 4.460.299.182 atau terbilang empat milyar empat ratus enam puluh juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu seratus delapan puluh dua rupiah.</p> Rizki Ganda Girinada Sri Wahyuni Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2023 Rizki Ganda Girinada, Sri Wahyuni, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-18 2024-01-18 4 1 873 886 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.074 Pemanfaatan Data Satelit untuk Analisis Kekeringan di DAS Lekso Kabupaten Blitar https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/727 <p>Bencana kekeringan merupakan fenomena alam yang harus diwasdapai agar suatu daerah tidak mengalami dampak negatif secara ekstrem. Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terjadi bencana kekeringan. DAS Lekso adalah salah satu wilayah Kabupaten Blitar yang rentan terhadap kekeringan. Maka dari itu, diperlukan analisis kekeringan untuk mengetahui kondisi tingkatan kekeringan yang terjadi di DAS Lekso. Studi ini menggunakan metode <em>Rainfall Anomally Index</em> (RAI) untuk menghitung indeks kekeringan. Diperlukan data tambahan agar dapat mengoptimalkan hasil analisis kekeringan dikarenakan stasiun hujan yang terdapat di DAS Lekso tidak tersebar secara merata. Oleh karena itu, studi ini memanfaatkan data satelit CHIRPS untuk perhitungan data stasiun hujan rencana. Lokasi titik stasiun hujan rencana tersebut ditentukan berdasarkan jaring-jaring metode kagan roda. Hasil perhitungan indeks kekeringan RAI selama 20 tahun pengamatan menunjukkan bahwa pada DAS Lekso terjadi 7 tahun kekeringan terparah yaitu pada tahun 2002-2003, 2006, 2014-2015, dan 2018-2019. Berdasarkan pola tren kekeringan, diperkirakan bahwa kekeringan di DAS Lekso terjadi setiap 2 hingga 7 tahun. Sehingga berdasarkan penelitian, data satelit efektif digunakan sebagai data tambahan untuk mengoptimalkan analisis kekeringan.</p> Dhita Azka Afifa Donny Harisuseno Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2023 Dhita Azka Afifa, Donny Harisuseno, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-18 2024-01-18 4 1 887 898 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.075 Studi Rehabilitasi Bendung Untuk Kebutuhan Air Irigasi Pada D.I Gumbasa Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/734 <p>Tsunami dan gempa bumi yang terjadi di daerah Sulawesi Tengah yang meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, serta wilayah sekitarnya pada tanggal 28 September 2018 berdampak pada kerusakan Bendung Gumbasa. Studi ini bertujuan untuk memperoleh dimensi Bendung Gumbasa serta stabilitas bendung yang aman terhadap kondisi daerah studi. Studi terdiri dari beberapa kajian yakni analisa hidrologi, analisa neraca air, perencanaan dimensi bangunan utama Bendung Gumbasa serta analisa stabilitas bendung. Hasil studi menunjukkan dimensi bendung yang sesuai kondisi daerah studi yakni tinggi bendung sebesar 3,64 m, lebar efektif bendung 67,248 m, mercu bendung tipe OGEE III, elevasi mercu bendung +92,400 m, dengan peredam energi USBR IV, lebar kantong lumpur sebesar 21,992 m, panjang kantong lumpur sebesar 261,706 m, serta volume kantong lumpur sebesar 3396,334 m<sup>3</sup>. Hasil analisa stabilitas bendung bisa dipahami bahwasanya desain saluran pelimpah terlindung dari terguling, longsor, dan&nbsp; gempa bumi dalam segala situasi. Sehingga bendungan ini layak dibangun.</p> Sri Wahyuni Moch. Sholichin Anggara Wiyono Wit Saputra Copyright (c) 2023 Sri Wahyuni, Moch. Sholichin, Anggara Wiyono Wit Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-18 2024-01-18 4 1 899 911 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.076 Studi Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Kali Adem https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/735 <p>Sebuah sistem manajemen konstruksi dibutuhkan untuk memungkinkan pengaturan kegiatan, distribusi sumber daya dan melewati hambatan saat melaksanakan proyek Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan proyek Tanggul NCICD agar dapat memenuhi standar kualitas, anggaran, dan kendala jadwal yang dipersyaratkan sekaligus menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Untuk mempercepat pelaksanaan proyek, analisis masalah dilakukan dengan membuat timeline proyek dan menghadirkan alternatif lain. Terdapat dua opsi alternatif yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu dengan memperpanjang durasi jam kerja harian dan menambahkan penggunaan peralatan berat. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa opsi penambahan jam kerja harian menghasilkan peningkatan efisiensi waktu sebanyak 7,80% <br>dengan pengurangan perkiraan biaya sebesar 5.59% dibandingkan dengan nilai kontrak. Sementara itu, penambahan alat berat menghasilkan peningkatan efisiensi waktu sebanyak. 5,67% dan dengan pengurangan perkiraan biaya 1.91% dibandingkan dengan nilai kontrak. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, opsi penambahan jam kerja dianggap sebagai pilihan terbaik berdasarkan pertimbangan durasi dan biaya dibandingkan dengan semua alternatif pada proyek Tanggul NCICD.</p> Muhammad Fahmi - Pitojo Tri Juwono Muhammad Amar Sajali Copyright (c) 2023 Muhammad Fahmi -, Pitojo Tri Juwono, Muhammad Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-18 2024-01-18 4 1 912 918 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.077 Analisa Sebaran Kualitas Air Pada Waduk Sengguruh Menggunakan Program WASP 8.32 https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/732 <p>Waduk Sengguruh yaitu sebuah waduk dari Bendungan Sengguruh yang dibangun dengan fungsi utama sebagai penampungan air sebelum menuju ke Bendungan Karangkates. Saat ini kondisi kualitas air di Waduk Sengguruh kondisinya sudah mulai tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran dan beban pencemaran yang ada pada Waduk Sengguruh menggunakan analisa pemodelan dari program WASP. Hasil analisa didapatkan bahwa kondisi kualitas air Waduk Sengguruh menunjukkan hasil yang bervariasi. Tingkat pencemaran sesuai dengan hasil pemodelan WASP didasarkan pada PP No. 82 Tahun 2001. Berdasarkan hasil simulasi parameter pH masih sesuai dengan baku mutu yaitu diantara 6-9. Untuk hasil simulasi parameter BOD berada pada kelas III dengan nilai 8,883 mg/L. Sementara untuk kondisi air dengan parameter DO cenderung berada pada kelas II dengan nilai 5,029 mg/L. Kondisi air dengan parameter Nitrat berada pada kelas I dengan nilai 4,633 mg/L. Untuk parameter TSS berdasarkan hasil simulasi menunjukkan pada kelas III dengan nilai 65,601 mg/L. Hasil simulasi parameter Total P bisa dikategorikan dalam kelas I dengan nilai 0,056 mg/L. Nilai beban pencemaran yaitu 56640,851 kg/hari untuk parameter BOD, 418292,087 kg/hari untuk parameter TSS, 29541,491 kg/hari untuk parameter Nitrat, dan 357,074 kg/hari untuk parameter Total P.</p> Fahry Alfian Moch. Sholichin Emma Yuliani Copyright (c) 2023 Fahry Alfian, Moch. Sholichin, Emma Yuliani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 919 933 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.078 Studi Penjadwalan Pelaksanaan Konstruksi Main Dam Bendungan Cibeet Kabupaten Bogor https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/748 <p>Suatu manajemen konstruksi serta penjadwalan proyek digunakan dengan tujuan pengaturan kegiatan, pengelolaan sumber daya dan menghadapi konflik dalam pelaksanaan suatu proyek. Studi ini memiliki tujuan untuk pengoptimasian proyek konstruksi <em>Main Dam </em>Bendungan Cibeet dalam pencapaian standar mutu, biaya, maupun penyelesaian konflik jadwal dalam melaksanakan proyek sesuai kesepakatan pelaksanaan proyek. Pada studi ini, pemecahan masalah dilakukan dengan pembuatan jadwal proyek serta memberikan alternatif mengenai percepatan proyek. Adapun dua pilihan alternatif yang akan diimplementasikan dalam memecahkan permasalahan pada studi ini, yakni penambahan durasi jam kerja per harinya serta penambahan jumlah alat berat. Menurut analisis didapatkan bahwasanya bahwa alternatid penambahan durasi kerja per hari memiliki <em>output</em> efisiensi waktu sebanyak 5,67% serta mengurangnya biaya sebanyak 1,41% jika dibandingkan dengan rencana anggaran biaya kontrak. Disamping itu, alternatif penambahan jumlah alat berat menghasilkan <em>output</em> efisiensi waktu sebanyak 4,73% serta mengurangnya biaya sebesar 1,43% jika dibandingkan dengan rencana anggaran biaya kontrak. Dengan demikian, pada studi ini, pilihan alternatif penambahan durasi jam kerja perharinya disimpulkan sebagai pilihan terbaik menurut pertimbangan aspek durasi maupun biaya apabila dibandingkan terhadap alternatif lainnya pada proyek <em>Main Dam </em>Bendungan Cibeet.</p> Rafi Rizky Pramudya Ussy Andawayanti Evi Nur Cahya Copyright (c) 2023 Rafi Rizky Pramudya, Ussy Andawayanti, Evi Nur Cahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 934 942 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.079 Studi Pola Operasi Bukaan Pintu Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Pirang Kabupaten Bojonegoro https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/751 <p>Irigasi merupakan komponen pendukung dalam keberhasilan pertanian, para petani memanfaatkan penyediaan air melalui irigasi. Sehingga perlu dilakukannya cara pengelolaan irigasi dalam mengalirkan air secara adil dan merata pada petak sawah. Dalam studi ini menggunakan pola operasi pintu untuk mengatur kebutuhan air agar bisa terpenuhi secara maksimal, keseimbangan ekosistem, dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan. dalam studi terdapat beberapa metodologi mengenai perhitungannya seperti perhitungan debit andalan, Perhitungan kebutuhan air irigasi, pembagian air irigasi, pola operasi pintu, dan perhitungan kebutuhan air dan tinggi bukaan pintu.</p> <p>Pada penelitian ini didapatkan Debit Andalan probabilitas 80% yang berasal dari data debit kurang lebih 10 tahun 2012-2021 pada irigasi pirang yaitu dengan debit paling tinggi di bulan Desember periode II 0,895 m<sup>3</sup>/det sedangkan debit terendah di bulan Maret periode III 0,323 m<sup>3</sup>/det Selisih antara Q andalan dengan Q kebutuhan bisa dikatakan hampir memenuhi dimana debit ketersedian lebih besar daripada debit kebutuhan sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Pada jadwal sistem pemberian air pada irigasi menggunakan air secara terus menerus sebanyak 23 kali dalam setahun dan pemberian air secara rotasi sebanyak 13 kali dalam setahun di tahun 2021, sehingga petak-petak tersier pada wilayah tersebut bisa dikatakan hampir mencukupi. Pada perhitungan pola operasi bukaan pintu membahas mengenai pembagian secara terus menerus. Hal tersebut melihat pada kondisi di lapangan hanya terdapat 3 bukaan pintu bangunan bagi sehingga membuat hal tersebut jika dilakukan rotasi menjadi tidak lebih merata dalam pembagian air.</p> Priska Mega Saputri Rini Wahyu Sayekti Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Priska Mega Saputri, Rini Wahyu Sayekti, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 943 955 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.080 Pemetaan Sebaran Hujan Rancangan menggunakan Metode Interpolasi Kriging di DAS Rejoso https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/756 <p>Mengatasi masalah banjir di DAS Rejoso dibutuhkan penyediaan informasi hidrologi yang cepat dan akurat. Informasi tersebut dapat berupa peta spasial hujan rancangan. Analisis frekuensi dilakukan menggunakan metode Gumbel dan Log Pearson Tipe III dengan kala ulang yang berbeda. Peta dibuat dengan curah hujan rancangan kala ulang 2, 5, 10, 25 50, dan 100 tahun. Curah hujan rancangan dihitung kemudian diolah menggunakan metode interpolasi <em>Kriging</em> untuk membuat peta spasial hujan rancangan. Dilakukan perbandingan dengan peta milik Kementerian PU dimana nilai menunjukkan hasil yang cukup baik dimana nilai KR berkisar antara 0-20%. Perbedaan ini tentunya diakibatkan oleh beberapa faktor seperti luas daerah studi, dan data yang digunakan. Hasil peta juga dievaluasi menggunakan tiga metode yaitu NSE, RSR, dan PBIAS. Hasil studi ini menunjukkan nilai NSE kriging menunjukkan nilai mendekati satu mengindikasikan performa peta yang sangat baik. Sedangkan untuk nilai RSR metode kriging menunjukkan hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan nilai bias metode kriging menunjukkan hasil yang baik.</p> Ahayu Rachmadini Chandrarien Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Ahayu Rachmadini Chandrarien, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 956 968 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.081 Analisis Hidrologi dan Hidrolika Sungai Untuk Pemodelan Banjir Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Pada Sungai Kali Surabaya https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/757 <p>Banjir pada Sungai Kali Surabaya terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem berupa hujan dan arus sungai yang deras dan menyebabkan sungai meluap. Fenomena meluapnya Sungai Kali Surabaya terjadi karena luapan air Sungai Brantas yang mengalir melalui Kali Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model banjir di Sungai Kali Surabaya dan merancang jalur evakuasi di Sungai Kali Surabaya. Analisis hidrologi dilakukan untuk memperkirakan debit rencana&nbsp; dengan kala&nbsp; ulang 2&nbsp; tahun sebesar 164.453 m<sup>3</sup>/detik, kala ulang 5 tahun sebesar 341.107 m<sup>3</sup>/detik, kala ulang 10 tahun sebesar 458.068 m<sup>3</sup>/detik, kala ulang 25 tahun sebesar 605.848 m<sup>3</sup>/s, dan kala ulang 50 tahun adalah 715,479 m<sup>3</sup>/detik. Pemodelan hidrolika dilakukan menggunakan 2D HEC-RAS. Luasan genangan banjir yang diperoleh dari rancangan debit kala ulang 2 tahun seluas 79 ha, debit kala ulang 5 tahun seluas 199 ha, debit kala ulang 10 tahun seluas 311 ha, debit kala ulang 25 tahun seluas 403 ha dan debit kala ulang 50 tahun adalah 478 hektar. Kajian mitigasi bencana berupa peta jalur evakuasi berdasarkan analisis sebaran banjir Sungai Surabaya di Kota Surabaya mengidentifikasi 8 titik kumpul dan 3 titik evakuasi akhir yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan sepanjang Sungai Kali Surabaya.</p> R. Haryo Briantama Ery Suhartanto Muhammad Amar Sajali Copyright (c) 2023 R. Haryo Briantama, Ery Suhartanto, Muhammad Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 969 981 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.082 Analisa Tingkat Bahaya Erosi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada SubDAS Ngasinan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/758 <p>Perubahan fungsi tata guna lahan pada subDAS Ngasinan merupakan penyebab utama terjadinya banjir serta longsor pada beberapa daerah ketika hujan besar menerjang. Perubahan tata guna lahan menimbulkan erosi yang diakibatkan limpasan pada daerah tersebut meningkat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besar laju erosi, kondisi tingkat bahaya erosi, dan memberikan saran berupa arahan konservasi lahan yang sesuai dengan kondisi subDAS Ngasinan. Analisa dilakukan menggunakan aplikasi ArcGIS dengan pendekata model ArcSWAT. Pemodelan aplikasi ArcSWAT menggunakan metode MUSLE untuk mendapatkan nilai erosi, sedimen, hingga limpasan. Hasil analisa pemodelan didapatkan nilai rerata laju erosi sebesar 34, 796 ton/ha/tahun atau 2,899 mm/tahun serta rerata sedimen 24,322 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan nilai IBE Rendah (Potensial Kritis) 30 Ha, IBE Sedang (Semi Kritis) 18722 Ha, dan IBE Tinggi (Kritis) 37270 Ha. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi DAS Ngasinan memerlukan sebuah arahan konservasi. Usaha konservasi yang akan dilakukan menggunakan metode vegetatif sesuai dengan arahan Balai Rehabilitasi dan Konservasi Tanah (BRLKT).</p> Shubhananda Aulia Handoko Ussy Andawayanti Very Dermawan Copyright (c) 2023 Shubhananda Aulia Handoko, Ussy Andawayanti, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 982 993 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.083 Studi Pemanfaatan Data Satelit CHIRPS untuk Analisa Kekeringan Meteorologi dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Kadalpang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/760 <p>Kabupaten Pasuruan telah diidentifikasi sebagai daerah yang termasuk dalam kategori kering kritis berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Jawa Timur pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kekeringan meteorologi menggunakan metode <em>Standardized Precipitation Index</em> (SPI) di Sub DAS Kadalpang Kabupaten Pasuruan dengan memanfaatkan data hujan satelit CHIRPS untuk menghasilkan peta sebaran kekeringan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi bencana kekeringan. Pada tahap kalibrasi data hujan satelit CHIRPS, didapatkan nilai koefisien determinasi (R<sup>2</sup>) sebesar 0.853 pada Stasiun Wilo dan 0.880 pada Stasiun Prigen. Berdasarkan analisis kekeringan meteorologi menggunakan metode SPI, ditemukan bahwa kekeringan paling parah terjadi selama periode defisit 3 bulanan pada tahun 2019, dengan nilai indeks sebesar -4.590 yang termasuk dalam klasifikasi "Amat Sangat Kering". Peta sebaran kekeringan di Sub DAS Kadalpang yang diperoleh melalui penggunaan metode interpolasi IDW pada tahun 2007, sebagai tahun dengan kejadian kering terbanyak, menunjukkan bahwa terdapat 23 desa yang mengalami kekeringan.</p> Ananda Tazkia Ainayyah Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Ananda Tazkia Ainayyah, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 994 1004 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.084 Studi Evaluasi dan Penanganan Genangan Menggunakan Aplikasi Swmm 5.1 pada Sistem Drainase Medokan Semampir Kota Surabaya https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/749 <p>Sistem Drainase Medokan Semampir di Surabaya, khususnya di Kecamatan Sukolilo, sering mengalami masalah genangan akibat perubahan tata guna lahan dari pertanian menjadi pemukiman. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan analisis drainase komprehensif menggunakan aplikasi SWMM 5.1. Analisis ini mencakup konversi data curah hujan ke intensitas hujan per jam dengan memakai Rumus Mononobe. Disamping itu, analisis ini melibatkan pemetaan daerah tangkapan air dan pembuatan model jaringan drainase yang sesuai dengan kondisi lapangan. Hasil analisis mengidentifikasi empat saluran penting, yaitu C2, C10, C16, dan C22, sebagai daerah yang rawan terjadi banjir. Temuan ini kemudian dikalibrasi secara ketat menggunakan metode Root Mean Square Error (RMSE), dengan nilai rendah sebesar 0,42, menunjukkan kesalahan yang minimal antara debit yang dihitung dan yang terukur, mencerminkan akurasi analisis tersebut. Dalam upaya manajemen banjir, penerapan Rain Harvesting sebagai solusi yang sangat efektif, dengan tingkat pengurangan genangan sebesar 60,22% di saluran C2 mengubah debit menjadi 1,04 m<sup>3</sup>/detik, dengan biaya sekitar Rp 1.995.626.169. Selain itu, dalam strategi manajemen banjir, ter pilih alternatif lain yaitu dengan meningkatkan dimensi saluran. Tercatat, saluran C22 menunjukkan tingkat pengurangan tertinggi, dengan ketinggian air setelah perbaikan sebesar 1,91 meter, dengan biaya total alternatif solusi perbaikan dimensi sekitar Rp 9.667.016.838.</p> Mohammad Dahlan Firmansyah Ussy Andawayanti M. Amar Sajali Copyright (c) 2023 Mohammad Dahlan Firmansyah, Ussy Andawayanti, M. Amar Sajali https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-22 2024-01-22 4 1 1005 1015 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.085 Analisis Banjir akibat Keruntuhan Bendungan Kedung Bendo dengan Menggunakan HEC-RAS https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/663 <p>Bendungan Kedung Bendo yang berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memiliki kapasitas 2,46 juta m<sup>3 </sup>(per 2016) yang bertujuan untuk memberikan suplai air irigasi di kabupaten tersebut. &nbsp;Karena kapasitasnya yang besar, potensi bahaya yang dihadapinya juga fatal dan dapat menyebabkan kerugian material di wilayah permukiman sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk analisa dan simulasi keruntuhan bendungan Kedung Bendo menggunakan program <em>HEC-RAS</em> dengan mengacu dalam dua kondisi. Simulasi pada waduk dalam kondisi normal yaitu <em>piping </em>dan kondisi ketika terjadi hujan dengan intensitas paling tinggi yang menyebabkan debit rancangan PMF (<em>Probable Maximum Flood</em>) dan menyebabkan <em>overtopping</em>. Simulasi keruntuhan karena debit PMF ini diakibatkan <em>overtopping</em> dan <em>piping. </em>Berdasarkan hasil simulasi menggunakan <em>software</em> <em>HEC-RAS</em>, ditemukan bahwa debit banjir rancangan PMF mencapai 291,296 m³/det dan luasan banjir mencapai 12,976 km², dengan kedalaman banjir maksimum mencapai 28,025 m. Akibat keruntuhan Bendungan Kedung Bendo, sebanyak 14 desa yang berada pada hilir bendungan terdampak dengan jumlah penduduk yang terkena risiko mencapai 6.570 jiwa. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah terdampak.</p> Damarendro Wihandaru Putra Pitojo Tri Juwono Heri Suprijanto Copyright (c) 2023 Damarendro Wihandaru Putra, Pitojo Tri Juwono, Heri Suprijanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 4 1 1016 1029 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.086 Pemanfaatan Data Hujan Satelit untuk Pembuatan Peta Spasial Hujan Rancangan di DAS Kemuning Kabupaten Sampang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/671 <p>Dipilihlah Data hujan satelit jenis <em>CHIRPS</em> dengan resolusi 0,05 x 0,05 arc degress sebagai data pendukung untuk pembuatan peta persebaran. Data satelit pada studi ini dikalibrasi dengan data hujan pengamatan sehingga memiliki kesesuaian dengan data di lapangan. Perhtiungan hujan rancangan dilakukan dengan distribusi Gumbel dan Log Pearson III. Peta persebaran hujan rancangan tersebut dibuat dengan kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun. Hasil peta hujan rancangan divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil analisis distribusi, dan peta stasiun hujan pengamatan. Hasil uji validasi dengan metode RMSE, NSE, dan RSR menunjukkan hasil sangat baik terhadap hasil analisis distribusi, dan hasil perbandingan dengan peta stasiun pengamatan menunjukkan nilai kesalahan relatif (KR) terkecil pada kala ulang 5 tahun dan 10 tahun.</p> Safira Amanda Putri Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Safira Amanda Putri, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 4 1 1030 1041 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.087 Studi Perencanaan Normalisasi Sungai Sebagai Upaya Mereduksi Banjir Sungai Tabanio di Kabupaten Tanah Laut https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/672 <p>Kemiringan dasar yang relatif datar pada bagian hilir sungai dengan panjang 74,6 km membuat penumpukan sedimen serta pendangkalan muara, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Kabupaten Tanah Laut. Curah hujan ekstrim, kurangnya daerah resapan, bentuk sungai dan pasang surut turut menjadi penyebab banjir. Banjir di Kabupaten Tanah Laut berdampak pada ibukota kabupaten yang menjalankan fungsi agropolitan, industri, dan pesisir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upaya perencanaan normalisasi untuk mereduksi banjir di Sungai Tabanio Kabupaten Tanah Laut dalam mengurangi potensi banjir pada daerah sekitarnya. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode HSS Nakayasu dan diperoleh hasil Q10 = 696,65 m<sup>3</sup>/dt. Pada analisis hidrolika kondisi eksisting dengan kala ulang 10 tahun didapat tinggi limpasan maksimum setinggi 5,57 m dengan tinggi limpasan rerata 2,99 m. Dari beberapa skenario yang direncanakan dalam pengendalian banjir disarankan skenario 4 yang merupakan kombinasi normalisasi sungai, <em>floodway</em>, dan tanggul. Skenario tersebut dapat menghasilkan penurunan MAB maksimum sebesar 1,15 m dan penurunan MAB rerata 0,58 m tanpa limpasan.</p> <p>, Pemodelan Banjir, HEC-RAS, Sungai Tabanio</p> Ayu Annisa Febryana Heri Suprijanto Dian Sisinggih Copyright (c) 2023 Ayu Annisa Febryana, Heri Suprijanto, Dian Sisinggih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 4 1 1042 1055 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.088 Studi Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/680 <p>Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo sering mengalami krisis air terutama pada saat musim kemarau sehingga masyarakat kekurangan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakanan sistem distribusi air bersih dengan mengoptimalkan pemanfaatan air tanah sebagai sumber alternatif pemasok air menggunakan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan sistem distribusi air bersih dengan bantuan software <em>Water</em>CAD v8i. Hasil pendugaan geolistrik pada tiga titik duga di lokasi studi setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukan terdapat dua lapisan litologi yaitu endapan gampingan dan gampingan yang diklasifikasikan berdasarkan nilai resistivitasnya. Potensi debit air tanah ditentukan melalui persamaan <em>Darcy</em> dan dihasilkan potensi debit air tanah total yaitu Q = 5.77 l/dt. Jaringan distribusi air bersih bersumber dari sumur bor dan direncanakan menggunakan pompa <em>submersible</em>, tandon, serta pipa berbahan PVC. Mengacu pada Permen PU No. 18/PRT/M/2007, hasil analisa berdasarkan aspek hidraulik sudah sesuai dengan standar kriteria yang ada dengan nilai kecepatan antara 0,1 – 0,67 m/s, nilai <em>headloss gradient</em> antara 0,037 –6,372 m/km dan nilai tekanan antara 1,26 – 7,97 atm. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan distribusi air bersih di Desa Sawoo senilai Rp 3.471.683.842.</p> Lokananta Lingga Dian Sisinggih Andre Primantyo H Copyright (c) 2023 Lokananta Lingga, Dian Sisinggih, Andre Primantyo H https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1056 1069 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.089 Penilaian Kinerja Sistem Irigasi dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan pada Daerah Irigasi Ampomangiran VI Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/681 <p>: Daerah Irigasi Ampomangiran VI terletak pada Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Masih dapat ditemukan beberapa permasalahan di lapangan mulai dari bangunan irigasi hingga saluran irigasi dengan kondisi buruk yang berakibat pada kurang maksimalnya produktivitas tamam. Selain itu, banyak ditemui vegetasi liar di sekitar bangunan dan saluran irigasi yang mengganggu fungsi dari bangunan dan saluran sekitarnya. Dari hasil inventarisasi dan penilaian aset irigasi, didapatkan nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi pada Daerah Irigasi Ampomangiran VI sebesar 74,08%. Nilai tersebut terdiri dari 6 aspek penilaian yang diantaranya aspek prasarana fisik sebesar 27,77%, aspek produktivitas tanam sebesar 14,06%, aspek sarana penunjang sebesar 8,1%, aspek organisasi personalia sebesar 12,05%, aspek dokumentasi sebesar 4,10%, dan aspek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 8%. Dari perhitungan nilai prioritas perbaikan yang dilakukan dengan metode <em>Analytic Network Process </em>(ANP) didapatkan nilai prioritas perbaikan tertinggi pada aspek bangunan utama yang berada di dalam aspek prasarana fisik. Untuk perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Daerah Irigasi Ampomangiran VI sebesar 233.802.137 (dibulatkan menjadi 233.803.000)</p> Achmad Firly Ardiansyah Linda Prasetyorini Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2023 Achmad Firly Ardiansyah, Linda Prasetyorini, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1070 1081 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.090 BIM 6D dengan Integrasi Civil 3D dan Storm and Sanitary Analysis pada Jaringan Drainase Bandara https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/712 <p>Building Information Modeling (BIM) mulai diterapkan pada kegiatan konstruksi di Indonesia, salah satunya pada konstruksi pengembangan jaringan drainase di Bandara Tebelian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan contoh penerapan BIM pada konstruksi drainase bandara yang berupa pemodelan layout menggunakan Civil 3D dan 6D untuk menganalisa pemodelan tersebut agar didapatkan parameter hidrolik yang optimal. Perhitungan dilakukan dengan cara memodelkan jaringan drainase di Civil 3D. Setelah itu menghitung analisa hidrologi yang selanjutnya diolah menggunakan aplikasi SSA. Dari perhitungan tersebut menghasilkan penampang saluran drainase bandara dengan lebar 0,5 meter dan tinggi 0,5 meter, serta ukuran maksimum dengan lebar 2 meter dan tinggi 2 meter. Hal tersebut dapat menampung dan mengalirkan aliran banjir Q<sub>5</sub> di drainase Bandara Tebelian. Debit maksimum yang dapat dialirkan sebesar 4,091 m<sup>3</sup>/dt, sedangkan kecepatan aliran air minimum yang diizinkan 0,78 m/dt dan kecepatan maksimumnya 3,00 m/dt. Selanjutnya dihitung kuantitas volume pekerjaannya dan didapatkan volume galian tanah sebesar 15.083,56 m<sup>3</sup>.</p> Chrisnada Virgiawan Megantoro Evi Nur Cahya Very Dermawan Copyright (c) 2023 Chrisnada Virgiawan Megantoro, Evi Nur Cahya, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1082 1095 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.091 Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di RW 5 Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/714 <p>Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di RW 5 Kelurahan Tunggulwulung, Kota Malang telah beroperasi sejak akhir tahun 2019 dengan kapasitas sebanyak 59,86 m3dan HRT selama 29,1 jam. Seiring perkembangan, IPAL Komunal ini mengalami permasalahan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Dari segi teknis, IPAL Komunal ini memiliki kapasitas yang cukup dan HRT yang cukup lama. Akan tetapi dengan kapasitas tersebut IPAL Komunal ini belum mampu mengolah air limbah sesuai baku mutu. Berdasarkan hasil analisis, IPAL Komunal tergolong pada kategori cukup baik dengan persentase kinerja sebesar 53,33%, dimana IPAL Komunal ini sudah berfungsi sesuai peruntukannya akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari segi pengelolaan, operasional dan perawatan. Berdasarkan uji kualitas air limbah pada inlet, bak penampung lumpur dan outlet dari 7 parameter yang diuji hanya terdapat 2 parameter yang memenuhi baku mutu sesuai Permen LH No. 68 Tahun 2016 yaitu pH dengan rentang nilai 6,52 - 6,94 dan kadar minyak &amp; lemak pada rentang 2mg/l - 2,5mg/l. Tingkat efisiensi tertinggi adalah parameter TSS dan efisiensi terendah parameter Total Coliform. Dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cukup efisien tetapi tidak efektif. Dilakukan analisis SWOT sebagai rekomendasi dari segi teknis dan non teknis agar IPAL Komunal yang sudah terbangun ini lebih berdaya fungsi maksimal.</p> Isnin Fajriati Septiana Tri Budi Prayogo Riyanto Haribowo Copyright (c) 2023 Isnin Fajriati Septiana, Tri Budi Prayogo, Riyanto Haribowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1096 1108 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.092 Studi Analisa Pola Genangan Banjir Menggunakan Pemodelan 2D HECRAS Di Sungai Pekalen, Kabupaten Probolinggo https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/718 <p>Sungai Pekalen berlokasi di Kabupaten Probolinggo. Sungai ini memiliki panjang 30 Km. Pada tahun 2020, Sungai Pekalen melimpas dan menyebabkan banjir di beberapa kecamatan. Sebanyak 45 rumah terendam banjir. Diperlukan adanya analisa pola genangan banjir yang bertujuan untuk mengetahui tinggi dan luas sebaran banjir akibat meluapnya Sungai Pekalen. Analisa ini menggunakan pemodelan 2D HECRAS. Dari hasil analisa diketahui bahwa Banjir terjadi pada wilayah tengah dan wilayah hilir sungai dengan ketinggian yang bervariasi. Ketinggian banjir mencapai 1,5 m di wilayah tengah. Selain itu, luas sebaran banjir mencapai 322,6 ha.</p> Yafie Suryadany Fadhlurrahman Runi Asmaranto Very Dermawan Copyright (c) 2023 Yafie Suryadany Fadhlurrahman, Runi Asmaranto, Very Dermawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1109 1120 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.093 Studi Manajemen Konstruksi Proyek Pengendalian Banjir Sungai Lambidaro-Sekanak Kota Palembang https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/728 <p>Manajemen Konstruksi adalah cara untuk mengatur dan mengelola proyek konstruksi dari awal hingga selesai. Dalam penerapannya, manajemen konstruksi dapat diterapkan pada semua jenis proyek konstruksi untuk menyelesaikan proyek konstruksi yang kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya dan waktu yang dibutuhkan agar efektif dalam waktu dan biaya. Terdapat dua alternatif utama yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala waktu dan biaya yaitu menambah durasi jam kerja agar pekerja lebih produktif per hari dengan jumlah alat berat dan tenaga kerja yang sama, dan mempercepat durasi kerja. Penambahan alat berat hanya dilakukan pada saat kegiatan yang dapat mempercepat jadwal proyek secara keseluruhan. Dari penelitian ini didapat penambahan jam kerja untuk mempercepat durasi sebesar 25 hari dan mengalami pengurangan biaya yaitu Rp1.976.073.466 dibandingkan dengan rencana anggaran yang dihitung di perhitungan awal sebesar Rp38.279.701.973 dengan presentase 5,1%.</p> M. Raihan Syah Putra Pitojo Tri Juwono Rahmah Dara Lufira Copyright (c) 2023 M. Raihan Syah Putra, Pitojo Tri Juwono, Rahmah Dara Lufira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1121 1128 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.094 Analisa Stabilitas Bendung Penggung Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/740 <p>Bendung Penggung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi maupun memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Kerusakan pada bendung ini dapat menghambat peran dari Bendung. Analisia stabilitas bendung diperlukan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi. Analisis ini dapat dilakukan dengan bantuan <em>software</em>&nbsp;Plaxis 2D Versi 2.0. Berdasarkan hasil analisis stabilitas, diketahui bendung ini tidak aman terhadap <em>piping</em>, sehingga diperlukan penambahan <em>creep length</em>&nbsp;sepanjang 4 meter. Di samping itu, stabilitas terhadap tahan terhadap guling, geser, dan daya dukung telah memenuhi syarat dimana Sf &gt; 1,5. Setelah melakukan analisis stabilitas, diperlukan analisis Rancangan Anggaran Biaya (RAB).Penambahan&nbsp;<em>creep length</em>&nbsp;pada Bendung Penggung diperlukan biaya sebesar Rp 114,238,433.95.</p> Hanindyatama Gusti Alvianto Runi Asmaranto Andre Primantyo H Copyright (c) 2023 Hanindyatama Gusti Alvianto, Runi Asmaranto, Andre Primantyo H https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-02 2024-02-02 4 1 1129 1139 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.095 Studi Perencanaan Unit Bangunan Instalasi Pengelolaan dan Distribusi Pipa Utama Air Bersih di Desa Semanten dan Sambong, Kabupaten Pacitan https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/741 <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih adanya Masyarakat yang belum terlayani. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu bagnunan pengelolaan air bersih agar dapat melayani untuk Desa Semanten dan Sambong. Hasil dari kualitas airnya belum memenuhi syarat sebagai air bersih. Dari hasil penelitian didapatkan total kebutuhan air masyarakat&nbsp; Desa Semanten dan Sambong yaitu 1.058.313 Lt/hari atau dengan debit 13,3 Lt/ detik agar dapat melayani kebutuhan air bersih masyarakat Desa Semanten dan Sambong.Unit pengelolaan air besih ini berupa bangunan Intake, unit koagulasi, unit flokulasi, unit sedimentasi, unit filtrasi, unit filtrasi, unit reservoir, dan unit hidran umum. Dari perhitungan anggaran didapatkan total anggaran yaitu Rp 483.536.460. Pemerintah Kabupaten Pacitan terutama PDAM Pacitan diharapkan dapat menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Bersih di setiap wilayah pemerintahannya. Serta melindungi dan merawat sumber mata air baku penolahan air bersih</p> Ramaditya Hafizh Adinda Rini Wahyu Sayekti Moch. Sholichin Copyright (c) 2023 Ramaditya Hafizh Adinda, Rini Wahyu Sayekti, Moch. Sholichin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-05 2024-02-05 4 1 1140 1150 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.096 Analisa Indeks Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Grindulu https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/773 <p>Kekeringan di Kabupaten Pacitan sering terjadi sehingga menghambat aktivitas masyarakat. Pada tahun 2019, terdapat 41 lokasi kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa kekeringan dan pemetaan sebarannya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks kekeringan meteorologi dengan menggunakan metode <em>Standarized Precipitation Index</em> (SPI) dan memetakan sebaran wilayah terdampak kekeringan dengan bantuan ArcGIS menggunakan metode <em>Inverse Distance Weighted</em> (IDW). Hasil studi dengan metode SPI menunjukkan bahwa pada periode defisit 1 bulanan, kejadian terparah terjadi pada bulan Agustus 2017 dengan nilai indeks -22,90.</p> Amanda Pinasti algadri Donny Harisuseno Sri Wahyuni Copyright (c) 2023 Amanda Pinasti algadri, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-05 2024-02-05 4 1 1151 1159 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.097 Potensi Bahaya Salinitas Dan Bahaya Alkalinitas Air Irigasi Di Daerah Irigasi Mondoroko https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/774 <p>Air untuk daerah irigasi mondoroko berasal dari sungai modoroko, dimana sungai mondoroko merupakan salah satu anak sungai dari sungai brantas. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2016, sungai brantas termasuk dalam kategori tercemar berat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian potensi bahaya salinitas dan alkalinitas pada air irigasi mondoroko. Pada penelitian ini dilakukan uji kualitas air dengan parameter fisika berupa TDS dan suhu dan parameter kimia berupa pH, Na<sup>+</sup>, Ca<sup>2+</sup>, Mg<sup>2+</sup>, Cl<sup>-</sup> dan HCO<sub>3</sub><sup>-</sup>. Selain pengujian air, dilakukan juga uji permeabilitas tanah pada sawah irigasi mondoroko. Analisis selanjutnya adalah menentukan jenis tanaman dan tanah yang sesuai dengan kualitas air irigasi berdasarkan metode Indeks Kualitas Air Irigasi (IWQI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa air irigasi mondoroko memiliki bahaya salinitas dan alkalinitas yang rendah sehingga aman untuk irigasi dan dapat digunakan untuk mengairi semua jenis tanaman kecuali tanaman yang sensitif terhadap garam.</p> Marthina Selfiana Mince Wonatorey Hari Siswoyo Linda Prasetyorini Copyright (c) 2023 Marthina Selfiana Mince Wonatorey, Hari Siswoyo, Linda Prasetyorini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-05 2024-02-05 4 1 1160 1168 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.098 Kajian Evaluasi Genangan pada Saluran Drainase di Desa Menala Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/743 <p>Banjir merupakan permasalahan lingkungan yang seringkali terjadi di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Desa Menala, Kabupaten Sumbawa Barat. Penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap sistem drainase, penyempitan dan pendangkalan saluran drainase, serta perubahan tata guna lahan yang pesat. Sistem drainase berperan penting dalam mengatasi banjir, dan mengubahnya dapat berdampak buruk pada infrastruktur. Untuk mengevaluasi permasalahan banjir, pemodelan dengan perangkat lunak HEC-RAS menjadi solusi yang diusulkan. Pemodelan ini membantu dalam mengevaluasi sistem drainase perkotaan dan merancang solusi efektif. Studi ini menyajikan hasil penelitian menggunakan aplikasi HEC-RAS 6.2 satu dimensi untuk mengevaluasi permasalahan banjir di Desa Menala, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa debit banjir dengan kala ulang 5 tahun berkisar antara 0,005 m<sup>3</sup>/detik hingga 1,016 m<sup>3</sup>/detik. Ditemukan 30 saluran drainase yang tidak mampu menangani debit banjir, menyebabkan ketinggian banjir berkisar antara 15 cm hingga 50 cm. Solusi alternatif berupa perbaikan dimensi saluran dengan beton <em>precast</em> U-Ditch berhasil mengatasi masalah, dan perkiraan biaya untuk implementasi solusi ini sekitar Rp 2.007.342.165.</p> Mikhaillieno Reviko Ussy Andawayanti Jadfan Sidqi Fidari Copyright (c) 2023 Mikhaillieno Reviko, Ussy Andawayanti, Jadfan Sidqi Fidari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-05 2024-02-05 4 1 1169 1179 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.099